Seorang wartawan asal Prancis terlihat sedang meliput sosok Darcy Paquet yang sedang mengajar teknik-teknik penerjemahan sastra dalam sebuah kelas bernama Kelas Lanjutan Praktik Penerjemahan Konten (Video) yang digelar pada tanggal 7 November 2024 di LTI Korea. (Lee Kyoung Mi)
Para peserta Kelas Praktik Penerjemahan Dasar 1 terlihat sedang mendiskusikan bagaimana cara menerjemahkan kosakata 'bunsikjip' dengan benar ke dalam bahasa Inggris pada kelas Akademi Penerjemahan yang digelar tanggal 7 November 2024. (Lee Kyoung Mi)
Banyak yang berpendapat bahwa peran dukungan penerjemahan sangat besar pada peraihan Nobel Sastra milik Han Kang. Untuk menjawab hal tersebut, LTI Korea mengelola Akademi Penerjemahan sebagai lembaga pendidikan untuk mencetak para penerjemah ahli dalam bidang sastra. Selain itu, berbagai lokakarya juga digelar untuk mendorong praktik penerjemahan sastra.
Dalam kunjungan hari itu, para wartawan bisa melihat jalannya Kelas Lanjutan Praktik Penerjemahan Konten (Video) dan Kelas Praktik Penerjemahan Dasar 1 yang digelar di Akademi Penerjemahan milik LTI Korea.
Para peserta terlihat terus berpikir keras untuk memilih kosakata atau ungkapan yang tepat saat menerjemahkan. Salah satunya adalah ungkapan yang cocok untuk digunakan saat menerjemahkan nama pulau di takarir yang mengharuskan penggunaan kalimat yang pendek.
Kebingungan lainnya adalah bagaimana menetapkan sebuah kata yang cocok jika kata tersebut hanya ada dalam bahasa Korea. Saat para wartawan mengunjungi Kelas Praktik Penerjemahan Dasar 1, para peserta terlihat kebingungan untuk menentukan penerjemahan kosakata 'bunsikjip' yang cocok ke dalam bahasa Inggris. Ada yang menggunakan ungkapan 'snack bar', ada pula yang menggunakan ungkapan 'tteokbokki place'.
Para wartawan mampu memahami kesulitan para peserta karena penerjemahan bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Para peserta pelatihan terlihat berdiskusi dalam waktu yang cukup panjang karena proses penerjemahan satu kosakata tersebut.
Seorang pengunjung terlihat sedang membaca keterangan pameran yang menggambarkan sejarah Kota Buku Paju. Kota Buku Paju adalah sebuah kompleks industri penerbitan sekaligus komunitas budaya penerbitan yang dibuat melalui pemikiran industri penerbitan serta mendapatkan bantuan dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata. (Xu Aiying)
Setelah selesai mengunjungi Akademi Penerjemahan LTI Korea, para wartawan bergerak ke Kota Buku Paju. Tempat ini merupakan tempat berkumpulnya berbagai perusahaan terkait industri penerbitan, seperti para penerbit, perancang buku, percetakan buku, dan distribusi.
Para wartawan kemudian mengunjungi Changbi Publishers untuk mendengar kondisi industri penerbitan di Korea. Changbi adalah penerbit yang menerbitkan novel Human Acts dan The Vegetarian karya Han Kang.
Changbi mengungkapkan bahwa mereka menerima banyak telepon dari dalam maupun luar Korea setelah Han Kang diumumkan sebagai pemenang Nobel Sastra Tahun 2024.
Jumlah pemesanan novel-novel Han Kang yang terus menggunung membuat Changbi mengalami perubahan dalam alur kerja mereka. Mesin-mesin percetakan harus bekerja sepanjang akhir pekan dan hari libur untuk menyelesaikan pesanan novel-novel tersebut dalam waktu cepat.
Jumlah penjualan buku Han Kang setelah pengumuman Nobel Sastra tidak main-main. Sebelum pengumuman Nobel Sastra tersebut, The Vegetarian yang terbit tahun 2007 telah terjual sebanyak satu juta eksemplar, sedangkan Human Acts yang terbit pada tahun 2014 telah terjual sebanyak 500 ribu eksemplar. Jumlah penjualan tersebut hanya dihitung di dalam Korea saja.
Setelah Han Kang diumumkan sebagai pemenang Nobel Sastra, kedua novel tersebut telah terjual sebanyak 1,5 juta eksemplar hanya dalam waktu yang tidak sampai sebulan. Angka ini lebih besar dari standar 'buku terlaris skala besar' di Korea, yaitu satu juta eksemplar.
Foto di atas menunjukkan perpustakaan di dalam Forest of Wisdom yang terletak di dalam Kota Buku Paju. (Xu Aiying)
Saat ini, jumlah penjualan buku di Korea semakin meningkat, tak hanya untuk karya-karya Han Kang saja. Akan tetapi, para wartawan mengungkapkan kekhawatiran bahwa hal ini tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama.
Kepala Departemen Penyuntingan Konten Changbi Publishers Kang Younggyu berkata, "Seiring dengan perubahan sudut pandang para pembaca dalam melihat karya sastra Korea, semakin besar kemungkinan bahwa para pembaca asing akan semakin tertarik dengan penulis dan karya sastra lain."
Kang menambahkan, "Saat ini budaya populer Korea sedang mendapatkan perhatian dari berbagai sudut. Kami melihat bahwa Nobel Sastra menjadi puncak dari kepopuleran tersebut sehingga kami berpikir bahwa ini menjadi perubahan terstruktur yang bisa terus berjalan, bukan hanya sekadar menjadi fenomena sementara."
Kepala Departemen Penerbitan Sastra Changbi Publishers Jeon Seongyi berkata, "(Agar industri penerbitan bisa melalui hal tersebut), diperlukan usaha untuk membuat rencana dengan cepat dan memahami karya sastra apa yang diinginkan para pembaca."
Jeon menambahkan, "Tanggung jawab sebuah penerbit adalah mempromosikan penulis-penulis bagus dan membuat karya-karya yang bagus."
km137426@korea.kr