Seorang peneliti NIFoS terlihat sedang menilai bunyi akustik dari papan kayu yang menggunakan mikroorganisme. (NIFoS)
Penulis: Charles Audouin
Institut Ilmu Kehutanan Nasional Korea (NIFoS) mengungkapkan pada tanggal 10 Juli 2025 bahwa mereka telah mengembangkan teknologi yang mampu meningkatkan karakteristik bunyi kayu untuk alat musik dengan menggunakan jamur pelapuk kayu.
NIFoS mengungkapkan bahwa jurnal ilmiah terkait telah diterbitkan dan paten pun telah didaftarkan.
Jamur pelapuk kayu adalah jenis jamur yang masuk ke dalam jaringan kayu untuk mendapatkan nutrisi dengan menggunakan komponen yang bernama cellulose lignin.
Melalui hasil penelitian NIFoS, delapan jenis jamur pelapuk kayu yang digunakan untuk kayu dari pohon danpungnamu (Acer palmatum) dan orinamu (Alnus japonica) ternyata secara ilmiah mampu meningkatkan konstanta akustik dan efisiensi konversi akustik.
Konstanta akustik dan efisiensi konversi akustik merupakan indeks yang digunakan untuk menilai kualitas bunyi akustik secara kuantitatif.
Semakin tinggi angka indeks tersebut maka akan semakin baik kemampuannya untuk menyampaikan getaran.
Di antara delapan jenis jamur pelapuk kayu tersebut, Ceriporoa lacerata merupakan jamur yang memiliki kemampuan terbaik untuk meningkatkan kualitas bunyi kayu.
Konstanta musik pada kayu dari orinamu yang menggunakan jamur pelapuk kayu tersebut tercatat meningkat sebesar maksimal 21%, sedangkan untuk efisiensi konversi akustik meningkat sebesar 37%.
Untuk danpungnamu, peningkatan terlihat sebesar 29% untuk konstanta akustik dan 35% untuk efisiensi konversi akustik.
NIFoS menjelaskan bahwa teknologi tersebut bisa digunakan untuk membuat kayu berkualitas tinggi yang selanjutnya akan digunakan sebagai alat musik, tanpa menggunakan bahan kimia.
caudouin@korea.kr