Kebijakan

2025.07.02

Presiden Lee Jae Myung melakukan panggilan telepon perdana kepada Presiden Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed Al Nahyan, pada tanggal 1 Juli 2025 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Lee Jae Myung melakukan panggilan telepon perdana kepada Presiden Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed Al Nahyan, pada tanggal 1 Juli 2025 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Kim Hyelin

Presiden Lee Jae Myung melakukan panggilan telepon perdana kepada presiden Uni Emirat Arab (UAE) dan perdana menteri Selandia Baru pada tanggal 1 Juli 2025.

Hal tersebut disampaikan dalam pengarahan yang digelar hari itu oleh Juru Bicara Kantor Kepresidenan Republik Korea, Kang Yu-jung.

Presiden Lee terlebih dahulu menelepon presiden UAE, Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Ia kemudian mengungkapkan bahwa ia mengharapkan penguatan hubungan kemitraan strategis khusus antara Korea dan UAE.

Kedua pemimpin tersebut kemudian sepakat untuk memperluas kerja sama dalam berbagai bidang dengan berarah ke masa depan, seperti kecerdasan buatan (AI), teknologi termutakhir, pertahanan nasional, dan pembangkit listrik tenaga nUKLIR.

Keduanya pun sepakat untuk bertemu langsung pada KTT APEC (Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) untuk mendiskusikan arah kerja sama dengan lebih spesifik.

Setelah itu, Presiden Lee menelepon PM Selandia Baru, Christoper Luxon. Ia menyebutkan bahwa Korea berutang budi kepada Selandia Baru karena menjadi negara sahabat yang berpartisipasi dalam Perang Korea (1950-1953).

Korea dan Selandia Baru juga telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1962. Oleh karena itu, Presiden Lee mengungkapkan bahwa ia berharap dapat mempererat kerja sama dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pertahanan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dirgantara.

PM Luxon mengucapkan selamat kepada Presiden Lee atas pelantikannya. PM Luxon mengatakan bahwa saat ini budaya Korea semakin populer di Selandia Baru.

Ia lalu menambahkan bahwa ia mengharapkan peningkatan pertukaran budaya dan sumber daya manusia antara Korea dan Selandia Baru.

Kedua pemimpin tersebut sepakat bahwa hubungan kemitraan strategis komprehensif perlu ditingkatkan sehingga sepakat untuk terus berkomunikasi erat.

Korea dan Selandia merupakan negara yang berperan dalam pembentukan APEC sehingga keduanya sepakat untuk terus bekerja sama aktif demi penyelenggaraan KTT APEC yang sukses.

Presiden Lee dan PM Luxon pun sepakat untuk bertemu langsung saat KTT APEC agar bisa mendiskusikan arah kerja sama dengan lebih spesifik.


kimhyelin211@korea.kr

konten yang terkait