Wartawan Kehormatan

2025.07.07

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Hurum Maqshuro dari Indonesia
Foto: Hurum Maqshuro

Penulis saat ini sedang melanjutkan studi pascasarjana di Korea melalui beasiswa GKS-G 2024 yang disponsori oleh National Institute for International Education (NIIED). Sebelum memulai program pascasarjana, penerima beasiswa biasanya mendapatkan kesempatan untuk menempuh program bahasa Korea selama setahun di institusi bahasa universitas yang dituju.

Namun, para penerima beasiswa yang telah memiliki sertifikasi kemahiran bahasa Korea (TOPIK) tingkat 5 atau 6 diperbolehkan untuk langsung memulai program pascasrjana tanpa menempuh program bahasa Korea.

Penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan studi pascasarjana melalui beasiswa GKS-G 2024 di Universitas Nasional Pusan yang terletak di Kota Busan.

Penulis mendapatkan kesempatan melanjutkan studi pascasarjana melalui beasiswa GKS-G 2024 di Universitas Nasional Pusan yang terletak di Kota Busan.


Penulis mengikuti program bahasa Korea di Universitas Nasional Pusan (PNU) karena penulis akan menempuh program pascasarjana di universitas tersebut. Setiap siswa yang akan mengikuti program bahasa wajib mengikuti tes penempatan agar bisa mendapatkan tingkat yang tepat sesuai dengan kemampuan mereka.

Berdasarkan hasil tes penempatan, penulis bisa memulai program bahasa Korea dari tingkat 3, tetapi penulis meminta untuk memulai dari tingkat 2 agar bisa lebih mudah beradaptasi di Korea. Penulis menganggap mempelajari bahasa Korea langsung di Korea berbeda dengan mempelajari bahasa Korea saat berada di Indonesia.

Program bahasa Korea di setiap universitas memiliki kurikulum yang berbeda-beda. Program di PNU memiliki panjang 10-11 minggu per level. Selain itu, siswa diajak tak hanya mempelajari bahasa Korea saja, tetapi juga mengikuti beragam aktivitas budaya dan mengunjungi tempat-tempat warisan budaya.

Penulis sempat membuat kerajinan dengan hiasan kerang mutiara di Taman Warga Busan melalui program aktivitas budaya dari PNU.

Penulis sempat membuat kerajinan dengan hiasan kerang mutiara di Taman Warga Busan melalui program aktivitas budaya dari PNU.


Institut bahasa Korea PNU membuka program aktivitas budaya pada setiap hari Jumat untuk semua level. Siswa diajak untuk mengunjungi berbagai tempat di Busan yang memiliki nilai budaya, seperti Museum Sepatu Korea dan Hwamyeong Arboretum. Siswa tidak wajib untuk mengikuti program tersebut, tetapi siswa yang mengikuti program tersebut bisa mengikutinya tanpa dikenakan biaya kunjungan.

Selain kunjungan ke tempat aktivitas budaya, para siswa juga bisa mengikuti beragam aktivitas budaya lainnya, seperti taekwondo atau kerajinan kerang mutiara.

Penulis sempat mengikuti kelas memasak masakan khas Korea, yaitu jabce.

Penulis sempat mengikuti kelas memasak masakan khas Korea, yaitu jabce.


Tak hanya belajar kerajinan Korea, siswa juga diajak untuk mengenal cara memasak masakan Korea, seperti jabce dan miyeokguk (sup rumput laut). Selain itu, siswa juga bisa belajar cara membuat kaligrafi dengan hangeul, tari tradisional Korea, alat music tradisional Korea, tari K-pop, hingga panahan tradisional Korea.

Melalui kegiatan darmawisata, siswa diajak untuk mengenal sejarah dan budaya Korea melalui kunjungan ke area di Kota Busan, Provinsi Gyeongsangnam, dan Provinsi Gyeongsangbuk. Selama setahun mengikuti program bahasa Korea, penulis sempat mengunjngi empat kota yang cukup dekat dengan Busan, yaitu Gyeongju, Daegu, Gimhae, dan Ulsan.

Penulis berfoto bersama teman sekelas saat mengunjungi Kota Gyeongju dalam darmawisata yang digelar pada musim gugur tahun 2024.

Penulis berfoto bersama teman sekelas saat mengunjungi Kota Gyeongju dalam darmawisata yang digelar pada musim gugur tahun 2024.


Saat mengunjungi Gyeongju, penulis sempat mengunjungi Situs Warisan Dunia UNESCO di Desa Yangdong serta komplek makam kuno peninggalan Kerajaan Silla (57 SM s/d 936 M) bernama Dareungwon.

Di Daegu, penulis mengunjungi Gang Jung-gu yang terkenal dengan sejarah Gerakan Kemerdekaan Satu Maret. Kemudian, saat mengunjungi Kota Gimhae, penulis mengunjungi Gaya Tumuli yang ditetapan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Penulis berkesempatan mengunjungi festival yang terkenal di musim panas, yaitu Festival Hydrangea Jangsaengpo di Ulsan.

Penulis berkesempatan mengunjungi festival yang terkenal di musim panas, yaitu Festival Hydrangea Jangsaengpo di Ulsan.


Penulis berkesempatan mengunjungi Kota Ulsan di semester akhir program bahasa PNU. Kota Ulsan terkenal dengan Festival Hydrangea Jangsaengpo pada musim panas.

Aktivitas budaya dan darmawisata tersebut sangat membantu penulis untuk memahami materi pembelajaran di kelas dan meningkatkan kemampuan berbahasa Korea, terutama ungkapan-ungkapan yang sering digunakan oleh masyarakat Korea dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kelas bahasa Korea, siswa juga diperkenalkan mengenai berbagai sistem di masyarakat Korea, salah satunya adalah sistem pemilihan umum di Korea.

Dalam kelas bahasa Korea, siswa juga diperkenalkan mengenai berbagai sistem di masyarakat Korea, salah satunya adalah sistem pemilihan umum di Korea.


Tak hanya bahasa Korea, siswa program bahasa juga diajak untuk mempelajari cara melakukan dan mempresentasikan survei serta berlatih debat. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan siswa dalam memasuki dunia perkuliahan.

Selain itu memiliki pertemanan yang luas dengan siswa-siswa yang berasal dari berbagai negara juga menjadi nilai tambah pada program bahasa Korea dan merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memperluas jejaring sosial.

250707_PNU_7

Penulis menerima sertifikat kelulusan pada tingkat 4 di semester musim semi tahun 2025.


Tidak terasa hampir satu tahun penulis menjalani program bahasa Korea sebelum melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana. Musim panas ini merupakan semester terakhir penulis di program kelas bahasa Korea. Ini akan menjadi salah satu pengalaman terbaik dari perjalanan menempuh studi di Korea.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait