Tokoh

2024.05.16

Direktur KSIC Sharjah, Oh Joowon, terlihat sedang memberikan kata sambutan pada upacara pembukaan KSIC Sharjah yang digelar pada tanggal 24 April (waktu setempat) di Perpustakaan Nasional Sharjah, House of Wisdom.

Direktur KSIC Sharjah, Oh Joowon, terlihat sedang memberikan kata sambutan pada upacara pembukaan KSIC Sharjah yang digelar pada tanggal 24 April (waktu setempat) di Perpustakaan Nasional Sharjah, House of Wisdom.



Penulis: Israa Mohamed
Foto: King Sejong Institute Center Sharjah

"Walaupun telah ada tiga KSI (King Sejong Institute) di Uni Emirat Arab (UAE), permintaan untuk pendidikan bahasa Korea terus meningkat di wilayah Sharjah. Kadang-kadang ada warga lokal yang datang jauh-jauh kepada saya untuk memberikan salam dalam bahasa Korea. Saat itu, saya selalu merasa terkejut dan kagum."

Oh Joowon, direktur King Sejong Institute Center (KSIC) di Sharjah, mengatakan hal ini pada upacara pembukaan KSIC Sharjah tersebut bulan April lalu. Sambutan yang positif di wilayah Timur Tengah terhadap bahasa dan budaya Korea telah memicu meningkatnya permintaan untuk perluasan institut pendidikan bahasa Korea tersebut.

Sharjah yang disebut sebagai ibu kota kebudayaan Arab akhirnya terpilih sebagai lokasi KSIC terbaru yang akan menjadi basis pendidikan bahasa Korea di wilayah Timur Tengah.

Sebagai KSIC pertama di wilayah Timur Tengah, KSIC di Sharjah mengadakan upacara pembukaan pada tanggal 24 April (waktu setempat) di Perpustakaan Nasional Sharjah, House of Wisdom. Pembukaan KSIC ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan akan bahasa dan budaya Korea di wilayah Timur Tengah dan Afrika.

KSIC ini menyelenggarakan kelas-kelas melalui kerja sama dengan Universitas Sharjah. Berikut ini adalah cuplikan wawancara tertulis Korea.net dengan Direktur KSIC Sharjah, Oh Joowon.


- Bagaimana permintaan terhadap pendidikan bahasa Korea di UAE saat ini?

KSI di UEA dioperasikan untuk pertama kali pada tahun 2019 dengan 382 siswa. Jumlah siswa ini meningkat menjadi 565 orang pada tahun 2023.Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan jumlah siswa terus stabil. Permintaan akan pendidikan bahasa Korea di Sharjah yang pusat kebudayaan dan pendidikan di UEA ini sudah ada sejak lama.

Saya merasakan tingginya popularitas bahasa Korea di sini. 75 orang siswa mendaftar sehari setelah kami mengumumkan peluncuran kursus pengantar bahasa Korea pertama tahun ini. Saat ini, hanya mahasiswa Universitas Sharjah yang dapat mengambil kursus tersebut. Namun, kami berencana untuk secara bertahap memperluas kelas tersebut bagi masyarakat UEA sehingga akan lebih banyak yang dapat mengakses bahasa dan budaya Korea.


- Anda sudah berada di Sharjah selama tiga bulan. Bagaimana respons masyarakat setempat terhadap Korea?

Menurut saya, masyarakat setempat merasakan daya tarik Korea terutama melalui K-pop dan K-drama. Saat saya berjalan-jalan di Sharjah, terkadang saya disambut atau diajak bicara oleh warga setempat dalam bahasa Korea. Ketika saya bertanya kepada mereka bagaimana mereka belajar bahasa Korea, mereka semua menjawab bahwa mereka belajar dengan menonton drama Korea.

Drama Korea selalu berada di peringkat 10 besar Netflix UAE. Kursus kecantikan Korea di KCI Dubai sangat populer sehingga lebih banyak siswa yang mengikutinya dibandingkan kursus lainnya.

Sangat sedikit orang Korea yang tinggal di Sharjah. Namun, jika Anda pergi ke pasar atau pasar swalayan terdekat, Anda bisa dengan mudah menemukan bahan makanan Korea yang dijual di Korea, seperti ramyeon (mi instan). Yang paling mengejutkan adalah melihat mahasiswa Universitas Sharjah memegang ramyeon, seperti Buldak Bokkeum Myun.

Setelah saya diangkat sebagai direktur di KSIC Sharjah, saya membawa serta bahan-bahan makanan Korea seperti gocujang, doenjang (pasta kedelai), dan myeolchi aekjeot (ekstrak ikan teri asin) dari Korea. Namun, ketika saya melihat bahwa pasar swalayan di dekat rumah saya menjual bahan-bahan yang sama dengan yang saya bawa, saya terkejut sekaligus menyesal karena merasa usaha saya sia-sia.


Para pejabat penting terkait terlihat mengambil foto sebelum memotong pita pada pada upacara pembukaan KSIC Sharjah yang digelar pada tanggal 24 April (waktu setempat) di Perpustakaan Nasional Sharjah, House of Wisdom.

Para pejabat penting terkait terlihat mengambil foto sebelum memotong pita pada pada upacara pembukaan KSIC Sharjah yang digelar pada tanggal 24 April (waktu setempat) di Perpustakaan Nasional Sharjah, House of Wisdom.


- Bagaimana rencana Anda tahun ini terkait pendidikan bahasa Korea di dalam Sharjah?

Karena KSIC ini baru saja diluncurkan, tujuan kami tahun ini adalah mengelolanya dengan stabil. Untuk mencapai hal tersebut, kami telah meluncurkan empat kelas pengantar bahasa Korea dan mengadakan kelas khusus selama dua minggu.

Mulai paruh kedua tahun ini, kami akan memulai kurikulum reguler yang sepenuhnya menerapkan kurikulum standar KSI. Kami akan memberikan pendidikan bahasa Korea berkualitas dengan berbagai cara, seperti mempekerjakan pengajar dari Korea dan melatih rekan-rekan mereka di sini.

Pada saat yang sama, kami akan menilai permintaan di berbagai tempat untuk merancang dan menjalankan program untuk membantu siswa di wilayah Sharjah belajar bahasa Korea melalui berbagai cara dengan menggunakan kursus khusus untuk tujuan tertentu seperti penjurubicaraan dan penerjemahan Korea-Arab, bisnis, lapangan kerja, serta pariwisata.


- Apakah ada program budaya di dalam KSIC Sharjah?

Kami menjalankan berbagai program yang memperkenalkan budaya, gaya hidup, dan masyarakat Korea. Selain itu, kami akan segera mengadakan lokakarya kerajinan tangan hanji (kertas tradisional Korea) bersama dan pemutaran film Korea.

Pada paruh kedua tahun ini, kami berencana memanfaatkan Akademi Sejong untuk meluncurkan kursus interaktif yang menampilkan mencoba hanbok (pakaian tradisional Korea) dan mempelajari kaligrafi tradisional. Kami juga berencana untuk berkolaborasi dengan cabang KSI di Abu Dhabi, Dubai, dan Ajman untuk mengadakan beragam acara budaya.


- Bagaimana peran KSIC Sharjah sebagai KSIC pertama di wilayah Timur Tengah untuk KSI-KSI lainnya yang sudah ada?

Permintaan terhadap pendidikan dan budaya berbahasa Korea cukup tinggi di Timur Tengah, bahkan jika dibandingkan dengan permintaan di Amerika dan Eropa. Hal ini tercermin dari tingkat pendaftar dan siswa yang diterima sebesar lima banding satu selama tiga tahun terakhir untuk mengambil kursus bahasa Korea di KSIi yang bertempat di Korean Cultural Center (KCC) Mesir.

Selain itu, lebih dari 20.000 orang menghadiri KCON pada tahun 2023 di Arab Saudi. Mereka menikmati K-pop, drama, makanan, dan kecantikan ala Korea. Bahkan di UEA, 93,8% masyarakatnya mengenal Korea menurut sebuah studi yang dilakukan oleh KOFICE (Yayasan Korea untuk Pertukaran Budaya Internasional).

KSIC di Sharjah merupakan basis penyebaran bahasa dan budaya Korea di kawasan Timur Tengah dan Arab. Berdasarkan pemahaman dan kesepakatan yang memadai dengan budaya, sistem, dan adat istiadat Arab, kami akan menjalankan 14 cabang KSI di 11 negara Timur Tengah. Kami akan bekerja sama dengan organisasi mitra, akademisi, dan bisnis untuk menemukan model proyek baru yang disesuaikan dengan permintaan bahasa dan budaya Korea.


- Apakah ada pesan yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca Korea.net?

KSIC di Sharjah akan melakukan yang terbaik untuk membantu siswa di Timur Tengah termasuk UEA untuk mengakses bahasa dan budaya Korea dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan. Kami memohon minat dan dukungan Anda semua.


ess8@korea.kr

konten yang terkait