Penulis: Wartawan Kehormatan Hurum Maqshuro dari Indonesia
Universitas Nasional Pusan menyelenggarakan festival universitas pada tanggal 26-28 Mei 2025. (Hurum Maqshuro)
Festival universitas di Korea adalah salah satu tradisi tahunan yang dinantikan oleh mahasiswa. Biasanya festival universitas diadakan pada awal musim panas atau musim gugur. Acara ini dipenuhi dengan berbagai aktivitas, seperti konser musik, pameran seni, lomba, dan bazar. Setiap universitas memiliki ciri khas dalam festivalnya untuk mencerminkan identitas dari setiap universitas.
Selama festival berlangsung terdapat banyak stan-stan menarik untuk dikunjungi. Diantaranya terdapat stan kuis dan permainan berhadiah, dan stan kencan buta. (Hurum Maqshuro)
Tidak hanya untuk mahasiswa, pengunjung umum juga bisa mendapatkan kesempatan untuk merasakan keseruan festival. Tujuan utama festival universitas adalah untuk membangun kebersamaan, memperkuat identitas kampus, dan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
Festival universitas juga menjadi waktu relaksasi di tengah kesibukan akademik sekaligus kesempatan untuk memperluas jaringan sosial. Tidak heran jika festival menjadi momen yang dinanti-nanti oleh mahasiswa pada masa studi mereka.
Penampilan penyanyi Lee Youngji sangat dinantikan para pengunjung festival di hari pertama festival universitas di PNU. (tangkapan layar Instagram @pusan.ac.kr)
Lebih dari sekadar hiburan, festival universitas juga berfungsi sebagai sarana promosi universitas kepada publik. Melalui festival ini, universitas membuka pintu bagi masyarakat umum, memperkenalkan tradisi dan keunggulan kampus kepada calon mahasiswa dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi alumni universitas.
Tahun ini, Universitas Nasional Pusan (PNU) menyelenggarakan festival selama tiga hari pada tanggal 26-28 Mei 2025. PNU menghadirkan beberapa artis idola K-Pop, seperti penyanyi Lee Changsub dan Lee Youngji.
Penampilan Lee Changsub memeriahkan malam kedua acara festival universitas PNU. (tangkapan layar Instagram @pusan.ac.kr)
Sebelum acara utama yang menampilkan konser artis terkenal, acara festival ini ramai diisi oleh kegiatan-kegiatan mahasiswa seperti bazar yang menjual produk buatan tangan, stan promosi kegiatan mahasiswa, stan kuis dan permainan berhadiah, hingga stan kencan buta bagi para pengunjung yang didominasi oleh mahasiswa.
Sebagai pelajar asing, tentunya festival universitas ini menjadi tempat untuk mengenal lebih dekat budaya Korea. Pada kesempatan ini, penulis sempat berbincang dengan beberapa pelajar asing yang berasal dari Jepang, Thailand, dan Indonesia, mengenai sudut pandang mereka tentang festival universitas.
Iwamoto Moka pemelajar bahasa Korea Institut Pendidikan Bahasa (LEI) Universitas Nasional Pusan (PNU) menikmati festival universitas untuk kedua kalinya selama tinggal di Korea. (Hurum Maqshuro)
Iwamoto Moka, pemelajar bahasa Korea dari Jepang bercerita bahwa festival universitas tahun ini merupakan yang kedua kalinya ia kunjungi. "Sejujurnya, festival tahun ini tidak seramai tahun kemarin. Namun, saya cukup menikmatinya," ungkapnya
Berbeda dengan Moka, Phannipha, seorang pemelajar bahasa Korea dari Thailand mengatakan bahwa ini adalah festival universitas pertamanya meskipun ia sudah tinggal di Korea selama enam tahun.
Ia mengungkapkan, "Saya merasakan suasana yang baru karena festival universitas di Korea sangat berbeda dengan yang di Thailand. Saya terkesan dengan konser yang diselenggarakan kampus dan stan-stan kegiatan yang disediakan. Meskipun saya ragu untuk berpartisipasi karena bahasa Korea saya yang masih minim, di lain kesempatan saya akan mencobanya."
Meskipun sudah sekitar enam tahun tinggal di Korea, festival universitas PNU ini merupakan pengalaman pertama Phannipha dalam mengunjungi festival universitas. (Hurum Maqshuro)
Dhea, pemelajar bahasa Korea dari Indonesia juga bercerita, "Ini adalah festival universitas pertama saya di Korea. Saya sangat antusias karena bukan hanya penampilan idola ternama saja yang saya nantikan, tetapi penampilan unjuk bakat dari berbagai organisasi mahasiswa kampus juga tak kalah menarik."
Moka mengungkapkan atmosfer festival adalah hal yang paling ia sukai di festival universitas. Ia melanjutkan, "Di Jepang, festival universitas juga diselenggarakan, tetapi sempat ditiadakan karena Pandemi COVID-19. Akhirnya, saya bisa merasakan festival kampus lagi."
Phannipha, mengatakan bahwa ia sangat tertarik dengan stan kegiatan kencan karena budaya baru baginya. Ia berkelakar, “Sayangnya, saya sudah menikah, jadi tidak bisa berpartisipasi."
Dhea berharap festival universitas terus diselenggarakan sebagai bagian dari budaya Korea. (Hurum Maqshuro)
"Saya menyukai adanya beragam makanan khas dari berbagai negara. Makanan khas Korea tentunya pasti ada. Di samping itu ada pula makanan lain, seperti makanan Jepang dan Turkiye yang bisa saya cicipi," jelas Dhea.
Mengakhiri wawancara, penulis menanyakan harapan atau hal yang dinantikan untuk festival yang akan datang. "Saya berharap ada lebih banyak stan permainan," tutur Moka.
Dhea sebagai calon mahasiswa pascasarjana PNU mengungkapkan, "Semoga acara festival ini tetap bisa diselenggarakan karena festival universitas ini merupakan salah satu budaya Korea yang dapat dinikmati oleh mahasiswa lokal, asing, dan pengunjung umum."
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.