Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia
Budaya tradisional Korea yang begitu kaya dan beragam merupakan sumber inspirasi yang telah mengilhami banyak seniman, salah satu di antaranya adalah In Ho Song. Ia adalah seorang seniman asal Seoul yang lulus dari Universitas Kookmin jenjang magister dalam Program Studi Seni Keramik.
Pada tanggal 11 Mei 2025, penulis dapat secara langsung menikmati karya-karyanya yang dipamerkan di Ceramic Art London 2025. Pameran ini adalah pameran berskala internasional yang diikuti oleh seniman keramik dari seluruh dunia. Lewat pameran ini, In Ho Song memperkenalkan salah satu karyanya yang berjenis kkokdu.
Melalui wawancara singkat dengan penulis, ia menjelaskan bahwa dalam tradisi Korea, kkokdu merupakan figur kayu berbentuk manusia yang berperan dalam berbagi kebahagiaan dengan orang yang telah meninggal serta meringankan kesedihan mereka, datang dan pergi antara dunia ini dan dunia berikutnya.
Karya In Ho Song yang dipamerkan pada Ceramic Art London 2025. (Monthi Rosselini)
Kkokdu sudah ada sejak era dinasti Joseon (1392-1910) dab dalam tradisi pemakaman Korea biasanya ditempatkan di sekeliling sangyeo (tandu yang digunakan pada prosesi pemakaman). Boneka kayu kkokdu yang menghiasi sangyeo biasanya menggambarkan beberapa tokoh, seperti pelayan, penghibur, pemandu, penjaga, dan hewan.
"Seperti yang dipamerkan saat ini, ini adalah karya seni keramik bertema kkokdu yang saya kreasikan ke dalam bentuk hewan imajiner yang berperan untuk membawa kebahagian bagi orang-orang. Saya membuatnya dengan berbagai seri dan setiap serinya memiliki lukisan yang berbeda. Semua penuh dengan elemen yang membawa kebahagiaan, seperti cinta, alam, persahabatan, dan uang," ujar In Ho Song.
Pembuatan seri kkokdu karya In Ho Song bukan sekadar membentuk keramik, tetapi juga dilanjutkan dengan proses melukis sehingga memiliki keunikan tersendiri di setiap karyanya. (In Ho Song)
Yang membuat penulis takjub, lewat karya ini In Ho Song mampu mengubah persepsi penulis mengenai figur pemakaman yang terkesan menyeramkan menjadi karya seni yang terlihat lucu dan menyenangkan. Bahkan beberapa pengunjung pameran terlihat tersenyum sambil mengagumi dan mengambil gambar karyanya.
Ketika ditanya mengenai seri kkokdu mana yang menjadi favoritnya, In Ho Song berkata, "Seri kkokdu yang paling saya sukai adalah seri 54 dan 55. Keduanya dipenuhi warna dari berbagai sisi. Saya sangat menyukainya karena membutuhkan banyak waktu dan ketelitian dalam proses pembuatannya."
Karya favorit seniman In Ho Song, yaitu seri 54 dan 55. (In Ho Song)
Penulis menghabiskan waktu yang cukup lama di stan pameran In Ho Song, tidak hanya mengagumi karya-karyanya, tetapi juga mengenal kkokdu sebagai ornamen yang digunakan pada tradisi pemakaman Korea di zaman dahulu. Walaupun tradisi kkokdu sudah mulai menghilang, beberapa budayawan masih melestarikannya lewat seni pertunjukan wayang boneka. Sejarah kkokdu dan peninggalan kkokdu dari era Joseon juga masih bisa dilihat di Museum Rakyat Korea yang berada di Seoul.
Mengakhiri wawancara, In Ho Song menginformasikan tempat para penikmat seni dapat melihat karyanya. "Karya saya dapat dinikmati di beberapa pameran yang akan berlangsung dalam waktu dekat, yaitu di bulan Juli di sebuah galeri seni di area Cheongdam-dong dan di bulan Agustus di COEX, Seoul," tutup In Ho Song.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.