Wartawan Kehormatan

2023.05.12

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Mohammad Iqbal Jerusalem dari Indonesia
Foto: Mohammad Iqbal Jerusalem



Pada hari Rabu, 3 Mei 2023, Salam Seoul kembali mengadakan Salam Seoul Festival di yang diselenggarakan di Seoul, Korea. Salam Seoul adalah festival yang menjadi sebuah media dan ajang bersilaturahmi antar penganut agama Islam di Seoul. Salam yang dalam bahasa Arab berarti 'kedamaian' menjadi suatu pengangkat suasana festival dengan kehangatan dan kedamaian. Acara ini berhasil menggaet pengunjung dari berbagai kalangan untuk ikut serta di setiap rangkaian. Tidak hanya itu, pejalan kaki yang lewat juga turut serta melihat-lihat dan berpartisipasi dalam acara ini.


Para pengunjung bersantai pada area duduk yang disediakan pada Salam Seoul Festival.

Para pengunjung bersantai pada area duduk yang disediakan pada Salam Seoul Festival.


Festival ini terbuka untuk umum dan diadakan di Cheonggye Plaza, Jongno-gu, Seoul, Korea. Festival ini dimulai dengan bagian pembukaan yang diawali oleh berbagai penampilan musik dari artis lokal. Tidak hanya musik Korea, musik dalam bahasa Inggris juga dipertunjukkan. Penonton dapat menyaksikan beberapa penampilan musik akustik yang diiringi suasana matahari terbenam di Kota Seoul. Festival ini juga dihadiri oleh beberapa delegasi kehormatan dari berbagai negara dalam hal turis dan pariwisata di Seoul. Tamu undangan tersebut di antaranya berasal dari Singapura, Malaysia, Pakistan, hingga Arab Saudi. Di samping itu, festival ini diisi dengan berbagai program-program yang berjalan dengan beriringan selama rangkaian acara berlangsung.

Menyelesaikan Misi

Para pengunjung Salam Seoul Festival turut aktif mengikuti acara ini. Melalui misi, pengunjung diberikan tantangan untuk mendapatkan stampel dari stan-stan yang tersedia. Pengunjung yang berhasil mendapatkan stempel hingga jumlah yang ditentukan berkesempatan untuk mendapatkan salah satu dari empat hadiah yang disediakan.

Kiri: Kertas misi dan salah satu misi, yaitu Dalgona Candy Challenge. Tengah: Beberapa pengunjung yang berhasil melengkapi stempel dan memutar rolet keberuntungan. Kanan: Penulis mendapatkan hadiah setelah menyelesaikan misi.

Kiri: Kertas misi dan salah satu misi, yaitu Dalgona Candy Challenge. Tengah: Beberapa pengunjung yang berhasil melengkapi stempel dan memutar rolet keberuntungan. Kanan: Penulis mendapatkan hadiah setelah menyelesaikan misi.


Menikmati Makanan Halal

Salam Seoul Festival menyediakan Salam Seoul Store di mana para pengunjung dapat membeli berbagai makanan ringan halal khas Korea. Tidak hanya itu, makanan ringan khas Timur Tengah juga dijual secara bersamaan.

Di samping itu, festival ini juga menghadirkan berbagai stan makanan Korea halal yang dapat dinikmati langsung di tempat. Makanan khas Korea tersebut seperti bulgogi, tteokpokki, hingga minuman Jeju Hallabong dijual dengan harga yang terjangkau. Para pengunjung juga dapat menyantap berbagai makanan dengan santai pada tempat duduk yang disediakan.

Bulgogi, salah satu makanan halal khas Korea yang dihidangkan di Salam Seoul Festival.

Bulgogi, salah satu makanan halal khas Korea yang dihidangkan di Salam Seoul Festival.


Mengukir Momen dan Pengalaman

Salam Seoul Festival juga menyediakan berbagai stan untuk mengukir pengalaman menarik. Stan-stan tersebut antara lain adalah permainan tantangan dalgona seperti di film Squid Game, mencoba oriental tea sesuai dengan karakteristik tubuh, hingga uji analisis kecocokan warna hijab dengan karakteristik pribadi melalui program Hijab Personal Color. Stan makanan dan minuman dari berbagai penjuru negara juga dihadirkan sehingga para pengunjung dapat menyicipi hidangan dari mancanegara.

Festival ini juga menghadirkan flea market yang terbuka selama acara berlangsung. Flea market ini berbagai pernak-pernik, perhiasan, aksesoris, hingga seni dari negara Timur Tengah, Asia, hingga Korea. Tidak hanya itu, photo booth juga disediakan secara gratis kepada para pengunjung festival yang hadir.

Kiri: Novi, teman penulis yang ikut serta mengambil gambar di photo booth. Kanan: Beberapa pengunjung yang sedang melihat-lihat di Salam Seoul Flea Market.

Kiri: Novi, teman penulis yang ikut serta mengambil gambar di photo booth. Kanan: Beberapa pengunjung yang sedang melihat-lihat di Salam Seoul Flea Market.


Festival ini diakhiri dengan penampilan puncak yakni peragaan busana dari berbagai desainer ternama, yaitu Hwang Yi-seul, Yoo Ji-young, dan CHARMS. Akulturasi budaya tertuang ke dalam desain-desain busana dengan memadukan berbagai unsur seperti tradisional Korea, hijab, kasual, hingga elegan dan modern. Akulturasi inilah yang menjadi unsur kedamaian yang memancarkan kehangatan dalam setiap busananya.

Selain itu, acara gelar wicara mengenai busana juga dihadirkan pada festival ini. Gelar wicara tersebut membahas mengenai konsep dan tema yang dihadirkan dari model busana setiap desainer. Para pengunjung dijelaskan secara langsung terkait jenis busana dengan warna dan corak yang berbeda-beda oleh para desainer.

Kiri: Busana tradisional Hanbok yang dipadukan dengan hijab. Tengah: Busana muslim dengan konsep elegan. Kanan: Busana muslim dengan tema kasual.

Kiri: Busana tradisional Hanbok yang dipadukan dengan hijab. Tengah: Busana muslim dengan konsep elegan. Kanan: Busana muslim dengan tema kasual.


sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait