Penulis: Wartawan Kehormatan Mohammad Aksol Muntaha dari Indonesia
Foto: Ida Nur Fatmawati
Video: Nazua Alena Alzain
Bang Jeong-hwan dan rekan-rekannya mendeklarasikan Hari Anak pada tanggal 1 Mei 1923 dan perayaan Hari Anak pertama diadakan di Korea pada hari itu. Moto acara tersebut, "Mari selamatkan harapan, mari selamatkan hari esok." Moto tersebut menekankan bahwa kaum muda adalah masa depan Korea. Peringatan Hari Anak dipindahkan ke 5 Mei karena tanggal aslinya bertepatan dengan Hari Buruh. Pada tahun 1970-an, hari tersebut dinyatakan sebagai hari libur umum.
Untuk memahami bagaimana perayaan Hari Anak di Korea, penulis mewawancarai Ida Nur Fatmawati pada 7 Mei 2023 melalui Instagram. Ia merupakan ibu dari Nazua Alena Alzain sekaligus seorang ekspatriat Indonesia yang tinggal di Korea sejak tahun 2021. Nazua merupakan siswa TK Sinpyeong Gumi. Dalam rangka merayakan Hari Anak Korea, TK Sinpyeong Gumi menyelenggarakan perlombaan olahraga seru pada tanggal 1 Mei 2023. Perlombaan ini dilakukan secara beregu dan tidak ada perebutan gelar juara. Semua siswa wajib berpartisipasi dan para orang tua diundang untuk melihat serta menyemangati anak-anak mereka.
Nazua (tengah) bersama teman-temannya di TK Sinpyeong Gumi kala bersiap untuk lomba.
Apa saja yang dilombakan dalam perlombaan tersebut?
Terdapat tiga lomba, yakni lari 50 meter, lari sembari menggelindingkan bola besar, dan lari berdasarkan hasil warna balok yang dilempar. Untuk lomba ketiga, sebelum lari, anak-anak melempar balok, warna yang muncul berarti harus mencari warna yang sesuai warna balok yang muncul.
Apa kesan Nazua setelah mengikuti perlombaan tersebut?
Nazua senang serta antusias sekali ikut perlombaan. Banyak yang menonton dan seru.
Bagaimana kesan Anda terhadap perlombaan tersebut?
Luar biasa, baru pertama kali ini saya melihat di sebuah negara benar-benar mengapresiasi anak. Hari khusus untuk anak dirayakan agar semua sadar bahwa setiap anak itu istimewa. Mereka adalah penerus bangsa. Maka, masa kanak-kanak sangat penting dan mereka harus bahagia.
Bagaimana kesan para orang tua terhadap perlombaan ini?
Saya sempat berbincang dengan beberapa orang tua dan mereka sangat senang dengan acara perlombaan olahraga seru karena mereka bisa saling mengenal satu sama lain serta memberikan dukungan secara langsung ketika anak sedang berlomba. Bagi mereka, itu merupakan momen luar biasa, bisa menambah ikatan antara orang tua dengan anak. Apakah ada kegiatan-kegiatan lain pasca perlombaan olahraga seru?
Hasil karya kegiatan dalam ruangan milik Nazua.
Ada beberapa kegiatan untuk menyambut hari anak. Ada kegiatan dalam ruangan dan luar ruangan. Kegiatan luar ruangan meliputi perlombaan olahraga. Usai perlombaan, ada kegiatan dalam ruangan, seperti membuat prakarya ucapan terima kasih kepada orang tua, membuat piala untuk orang tua, merangkai buket bunga, menulis surat cinta untuk orang tua, serta menghias kudapan. Hasil dari kegiatan tersebut dibawa pulang dan diberikan orang tua. Saya merasa terharu dan bangga dengan hasil karya Nazua. Saya pikir TK Sinpyeong sukses mengadakan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya seru bagi anak-anak tetapi juga bermakana untuk orang tua.
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.