Kebijakan

2024.09.19

Duta Besar Korea untuk Austria sekaligus Duta Besar Perwakilan Lembaga Internasional Korea untuk Wina Ham Sang Wook (tengah) terpilih sebagai presiden sidang umum IAEA ke-68. Duta Besar Ham dan Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi (kiri) terlihat sedang saling menyapa di sidang umum IAEA ke-68 yang dimulai pada tanggal 16 September 2024 di Wina, Austria. (Kementerian Luar Negeri)

Duta Besar Korea untuk Austria sekaligus Duta Besar Perwakilan Lembaga Internasional Korea untuk Wina Ham Sang Wook (tengah) terpilih sebagai presiden sidang umum IAEA ke-68. Duta Besar Ham dan Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi (kiri) terlihat sedang saling menyapa di sidang umum IAEA ke-68 yang dimulai pada tanggal 16 September 2024 di Wina, Austria. (Kementerian Luar Negeri)



Penulis: Yoo Yeon Gyeong

Korea terpilih sebagai presiden sidang umum IAEA (Badan Energi Atom Internasional).

Kementerian Luar Negeri mengumumkan pada tanggal 16 September 2024 bahwa Duta Besar Korea untuk Austria sekaligus Duta Besar Perwakilan Lembaga Internasional Korea untuk Wina Ham Sang Wook terpilih sebagai presiden sidang umum IAEA ke-68 dan memimpin sidang umum tersebut. Sidang umum tersebut akan digelar pada tanggal 16-20 September 2024.

Ini adalah pertama kalinya dalam 35 tahun sejak sidang umum ke-33 pada tahun 1989 Korea menjadi presiden sidang umum IAEA.

Sidang umum ini, isu-isu keamanan global seperti isu nuklir Korea Utara, keselamatan PLTN Ukraina, isu nuklir Iran, isu Timur Tengah, dan kerja sama kapal selam bertenaga nuklir AUKUS dibahas sebagai isu-isu besar.

Dalam pidato penerimaannya sebagai presiden, Duta Besar Ham mengatakan, "Berdasarkan dukungan berharga dari IAEA dan komunitas internasional, Korea telah berupaya mengembangkan energi tenaga nuklir dan kini telah menjadi negara pengembang tenaga atom terbesar kelima di dunia. Korea sedang mengoperasikan 26 unit reaktor nuklir."

Dia kemudian menambahkan, "Korea menjadi salah satu dari enam negara yang dapat mengekspor reaktor dan teknologi nuklir. Korea berkembang dari penerima program kerja sama teknis IAEA menjadi negara yang berbagi. Ini merupakan sebuah contoh yang baik mengenai perubahan dramatis dalam lingkungan nuklir global."

Kemenlu mengatakan, "Menyusul Korea terpilih sebagai presiden Dewan Keamanan PBB pada bulan Juni lalu, Korea terpilih sebagai presiden sidang umum IAEA. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi peluang untuk lebih memperkuat kontribusi dan status Korea di bidang perdamaian dan keamanan internasional."

dusrud21@korea.kr

konten yang terkait