Pemerintah Korea memutuskan untuk meningkatkan bantuan terkait pendidikan bagi para siswa dengan latar belakang imigran. Foto di atas menunjukkan para siswa remaja yang sedang mendengar kelas bahasa Korea pada bulan Maret 2024 di Yaho Center, Wolgok-dong, Gwangsan-gu, Kota Gwangju. (Pemerintah Gwangsan-gu)
Penulis: Park Hye Ri
Pemerintah Korea memutuskan untuk meningkatkan bantuan terkait pendidikan bagi para siswa dengan latar belakang imigran. Saat ini jumlah siswa sekolah dengan kewarganegaraan asing terus meningkat dengan cepat.
Kementerian Pendidikan mengungkapkan sedang meninjau rencana bantuan pendidikan yang tepat bagi siswa dengan latar belakang imigran melalui rapat yang digelar pada tanggal 11 Februari 2025 di Kompleks Pemerintahan Seoul, Jongno-gu, Seoul.
Ungkapan 'siswa dengan latar belakang imigran' bermakna siswa atau orang tua siswa terkait yang sedang atau pernah memegang kewarganegaraan non Korea.
Jumlah siswa dengan latar belakang imigran meningkat pesat di Korea dari 67.806 orang pada tahun 2014 menjadi 193.814 orang di tahun 2024. Persentase siswa dengan latar belakang imigran tersebut pun meningkat dari 1,07% dari keseluruhan siswa di tahun 2014 menjadi 3,72% di tahun 2024.
Kementerian akan memberikan bantuan berupa guru bahasa Korea dan guru bilingual di seratus sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah padat siswa latar belakang imigran pada tahun 2024.
Sebuah sekolah dianggap memiliki kepadatan siswa dengan latar belakang imigran yang tinggi apabila persentase siswa tersebut mencapai minimal 30%.
Kementerian juga akan meningkatkan jenis pendidikan yang sesuai dengan para siswa tersebut melalui penerjemahan buku pelajaran digital AI (kecerdasan buatan) ke dalam berbagai bahasa dan program latihan bahasa Korea berbasis AI.
Kementerian akan memberikan bantuan tanpa henti kepada anak-anak dari keluarga multikultural yang lahir di Korea dengan sistem bantuan terpadu bagi siswa-siswa tersebut.
Pendidikan bahasa Korea dasar serta konsultasi psikologi akan diberikan kepada siswa-siswa dari keluarga WNA (warga negara asing) atau siswa dari keluarga multikultural yang lahir di luar Korea.
Pendidikan dan konsultasi tersebut akan diberikan sesuai dengan latar belakang kewarganegaraan, kemampuan bahasa Korea, dan izin tinggal siswa terkait.
Sebelumnya, Korea hanya memberikan beragam bantuan bagi siswa-siswa berlatar belakang imigran yang duduk di bangku SD saja. Akan tetapi, bantuan tersebut ke depannya akan diperluas ke siswa-siswa SMP dan SMA.
Korea akan membangun fasilitas kelas bahasa Korea di sekolah serta menyediakan buku informasi terkait dunia kerja dan visa di Korea kepada para siswa tersebut.
Kementerian Pendidikan akan bekerja sama dengan Kementerian Kehukuman untuk memperbaiki sistem visa para siswa berkerwarganegaraan asing tersebut agar bisa lebih mudah mencari pekerjaan setelah lulus SMA.
Kementerian Pendidikan juga sedang menggodok undang-undang baru terkait bantuan pada siswa-siswa dengan latar belakang imigran agar bisa memberikan bantuan yang sistematis kepada mereka. Survei terkait kebijakan pendidikan yang tepat akan dilaksanakan pada paruh kedua tahun 2025.
Selain itu, Kementerian Unifikasi mengungkapkan akan menghapus batasan umur terkait bantuan pendidikan untuk pengungsi dari Korea Utara agar bisa memberikan kesempatan yang lebih luas sesuai dengan pelaksanaan Undang-undang Pengungsi dari Korea Utara.
hrhr@korea.kr