Kebijakan

2024.02.28

Kementerian Tenaga Kerja mengungkapkan pada tanggal 26 Februari bahwa program pelatihan khusus bagi remaja keluarga multikultural akan dibentuk di sepuluh kampus Politeknik Korea dan akan melatih 200 orang remaja pada tahun 2024 agar mereka bisa siap untuk masuk ke dunia kerja. Foto di atas menunjukkan dua orang siswa dari keluarga multikultural yang berfoto dengan memegang sertifikasi teknik nasional di SMA Dasom Politeknik Korea, Jecheon, Provinsi Chungcheongbuk. (Kementerian Tenaga Kerja)

Kementerian Tenaga Kerja mengungkapkan pada tanggal 26 Februari bahwa program pelatihan khusus bagi remaja keluarga multikultural akan dibentuk di sepuluh kampus Politeknik Korea dan akan melatih 200 orang remaja pada tahun 2024 agar mereka bisa siap untuk masuk ke dunia kerja. Foto di atas menunjukkan dua orang siswa dari keluarga multikultural yang berfoto dengan memegang sertifikasi teknik nasional di SMA Dasom Politeknik Korea, Jecheon, Provinsi Chungcheongbuk. (Kementerian Tenaga Kerja)



Penulis: Cao Thi Ha

Pemerintah Korea akan meningkatkan bantuan untuk membantu para remaja dari keluarga multikultural agar bisa terjun ke masyarakat.

Kementerian Tenaga Kerja mengungkapkan pada tanggal 26 Februari bahwa program pelatihan khusus bagi remaja keluarga multikultural akan dibentuk di sepuluh kampus Politeknik Korea dan akan melatih 200 orang remaja pada tahun 2024 agar mereka bisa siap untuk masuk ke dunia kerja.

Program pelatihan ini merupakan program yang disesuaikan dengan kemampuan peserta. Tujuan dari program ini adalah memperkuat kapasitas para remaja dari keluarga multikultural agar bisa mandiri dan bekerja dengan stabil di tengah masyarakat.

Remaja yang bisa mendaftar dalam program ini adalah remaja dari keluarga multikultural atau imigran karena pernikahan yang berusia 18-34 tahun.

Yang dimaksud dengan remaja dari keluarga multikultural sesuai undang-undang adalah anak-anak yang lahir dan besar di Korea dari orang tua yang salah satunya berkewarganegaraan Korea dan yang lainnya berkewarganegaraan asing.

Selain itu, anak-anak dari imigran asing yang menikah dengan orang Korea setelah bercerai (hidup atau mati) dengan pasangannya di negara asalnya, juga termasuk ke dalam anak-anak dari keluarga multikultural.

Program pelatihan yang berlangsung selama enam bulan ini menawarkan berbagai jenis pelatihan, seperti pemrosesan logam mulia, pembuatan konten video, penyuntingan video, penggunaan aplikasi komputer, desain mode, dan pemasaran.

Kementerian Tenaga Kerja juga menjelaskan bahwa peserta pelatihan bisa mendapatkan pelatihan keamanan industri, penggunaan komputer, pelatihan teknik utama, serta pelatihan bahasa Korea dalam bidang teknik.

Direktur Jenderal Biro Kebijakan Kemampuan Vokasi, Kwon Tae-sung berkata, "Saat ini jumlah keluarga multikultural terus meningkat sehingga mereka memerlukan bantuan agar bisa hidup berdampingan dengan masyarakat Korea."

Kwon menambahkan, "Kami akan memperluas program pelatihan ini agar bisa menggali kemampuan tersembunyi para remaja keluarga multikultural serta mendorong mereka agar bisa berkembang menjadi talenta masa depan."


shinn11@korea.kr

konten yang terkait