Wartawan Kehormatan

2025.06.18

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Hurum Maqshuro dari Indonesia

Korea menyediakan beragam informasi terkait perkuliahan di Korea melalui laman Study in Korea. (tangkapan layar laman Study in Korea)

Korea menyediakan beragam informasi terkait perkuliahan di Korea melalui laman Study in Korea. (tangkapan layar laman Study in Korea)


Global Korea Scholarship (GKS) merupakan program beasiswa penuh yang diberikan oleh pemerintah Korea melalui National Institute for International Education (NIIED) kepada pelajar internasional dari seluruh dunia yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Korea. Beasiswa ini mencakup pendidikan mulai dari S1, S2, S3, hingga penelitian.

Pendaftaran untuk jenjang pendidikan sarjana untuk tahun 2026 akan dibuka sekitar bulan September 2025. Pendaftaran untuk beasiswa ini dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur kedutaan besar dan jalur universitas. Pelamar beasiswa diharuskan memilih salah satu jalur pendaftaran untuk melanjutkan pendidikan di Korea.

Penulis berkesempatan mewawancarai dua orang narasumber yang merupakan penerima beasiswa GKS-U 2025 Pusan National University (PNU) dari Indonesia. Kedua narasumber merupakan penerima beasiswa dengan jalur yang berbeda.

Beatrix saat ini menempuh Program Bahasa Korea PNU dan tengah menikmati kehidupannya sebagai pelajar asing di kota Busan. (Beatrix Gita)

Beatrix saat ini menempuh Program Bahasa Korea PNU dan tengah menikmati kehidupannya sebagai pelajar asing di kota Busan. (Beatrix Gita)


Silakan perkenalkan diri Anda

Beatrix: Nama saya Beatrix Gita Venia. Saya berasal dari Yogyakarta dan tahun ini berumur 20 tahun.

Ula: Nama saya Ula Rimatul, berusia 20 tahun dan berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah.

Mohon jelaskan tentang program GKS-U yang Anda ambil.

Beatrix: Saya menerima beasiswa GKS-U melalui jalur universitas untuk program UIC (University Industry Cooperation) di Pusan National University. Jalur universitas terbagi lagi menjadi dua program, yaitu R-GKS dan UIC.

Pada program R-GKS, pelamar hanya dapat memilih satu universitas, dan berkas dikirimkan langsung ke universitas tersebut. Kuota pelamar dikelompokkan berdasarkan wilayah dengan kompetitor dari berbagai negara di wilayah yang sama. Sedangkan program UIC memungkinkan pelamar memilih satu universitas dengan fokus pada jurusan-jurusan berbasis sains dan teknik. Program ini terbuka untuk semua negara, sehingga kompetisinya lebih global.

Ula: Saya mendaftar GKS-U 2025 melalui jalur kedutaan besar dengan mengirim berkas pendaftaran ke Kedutaan Besar Republik Korea di Jakarta. Menurut saya ini cukup menghemat biaya pengiriman berkas dibandingkan mendaftar melalui jalur universitas.

Selain itu, kalau mendaftar jalur kedutaan besar, kita bisa memilih tiga universitas, yaitu dua universitas dari tipe A yang berlokasi di Seoul dan satunya lagi universitas dari tipe B yang berlokasi di luar Seoul.

Mengapa memilih Korea untuk melanjutkan studi S1?

Beatrix: Jurusan yang saya ambil adalah Teknik Industri. Transformasi industri dan ekonomi di Korea menjadikan sektor industri mereka menjadi salah satu yang termaju di dunia. Industri Korea yang berkembang pesat, praktik industri kelas dunia, kualitas universitas, dan lingkungan yang kompetitif telah meyakinkan saya bahwa ini adalah tempat yang tepat untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi secara bermakna.

Ula: Saya mengambil jurusan Kecerdasan Buatan. Alasan saya mengambil jurusan ini karena saat ini Korea sudah memiliki mengimplementasikan kecerdasan buatan secara nyata di berbagai bidang, bahkan untuk ranah dunia hiburan. Selain itu, sistem pendidikan dan fasilitas di Korea sangat mendukung untuk pelajar asing, juga memiliki peluang kerja yang cukup tinggi setelah lulus nanti.

Sebelum memulai program sarjana, Ula telebih dahulu menempuh Program Bahasa Korea yang difasilitasi oleh NIIED. (Ula Rimatul)

Sebelum memulai program sarjana, Ula telebih dahulu menempuh Program Bahasa Korea yang difasilitasi oleh NIIED. (Ula Rimatul)


Apa saja yang harus dipersiapkan untuk mendaftar GKS-U?

Beatrix: Sejak SMA, saya sudah mulai melatih kemampuan berbahasa Inggris dan Korea. Saya juga mengumpulkan pengalaman dan sertifikat untuk ditulis di esaim Seperti menjadi pengurus OSIS, mengikuti lomba bahasa Inggris, program sister school, dan lainnya. Setelah lulus, saya memilih untuk gap year dan mengambil lebih banyak tes resmi, seperti TOPIK (tes kemahiran bahasa Korea) serta tes ACT dan SAT (tes standar yang digunakan dalam proses penerimaan mahasiswa ke perguruan tinggi di Amerika Serikat).

Selain mengambil tes, saya juga mencoba mengikuti MUN (Model United Nations). Selain itu saya juga mengikuti webinar-webinar secara gratis untuk mendapatkan tip menulis esai dan wawancara. Yang terpenting adalah saya mencoba mengenali diri sendiri hingga akhirnya memutuskan jurusan yang akan saya ambil dan mempersiapkan segala dokumennya.

Ula: Saya sangat fokus mempersiapkan sertifikasi TOPIK karena di perkuliahan nanti menggunakan bahasa Korea secara penuh. Selain itu, saya juga memiliki pengalaman magang dan sertifikasi di bidang terkait dengan jurusan yang saya ambil.

Melalui program GKS-U, Beatrix dapat memperluas koneksi pertemanan dengan pelajar asing lainnya. (Beatrix Gita)

Melalui program GKS-U, Beatrix dapat memperluas koneksi pertemanan dengan pelajar asing lainnya. (Beatrix Gita)


Bagaimana pengalaman tahap wawancara untuk beasiswa GKS-U?

Beatrix: Saya mengikuti dua wawancara berbeda untuk GKS-U 2025. Pada jalur kedutaan besar, pengumuman jadwal wawancara mendadak sehingga saya hanya sempat mempersiapkan jawaban dalam bahasa Inggris. Wawancara dilakukan oleh satu pewawancara Indonesia dan satu pewawancara Korea. Mereka meminta saya menjawab dalam bahasa Korea jika memungkinkan. Karena kurang persiapan, jawaban saya terbata-bata, dan saya lebih banyak menggunakan bahasa Inggris. Hasilnya, saya tidak lolos seleksi jalur kedutaan besar.

Pada jalur UIC, saya mendapatkan waktu persiapan lebih lama, yaitu tiga hari. Saya mempersiapkan pembukaan dan penutupan dalam bahasa Korea, sedangkan jawaban lainnya dalam bahasa Inggris. Wawancara dilakukan oleh dua profesor dari bidang teknik industri. Pertanyaan yang diajukan meliputi kemampuan bahasa Korea, pandangan tentang jurusan, pencapaian matematika, dan pengalaman akademik saya.

Ula: Saya hanya mendapatkan sesi wawancara satu kali dari pihak kedutaan besar saja. Untuk wawancara saya langsung ditanya dengan menggunakan dua bahasa, bahasa Inggris dan Korea. Pertanyaan yang ditanyakan meliputi jurusan yang pilih dan pertanyaan-pertanyaan umum seperti perkenalan diri.

Mohon berikan tip untuk para pendaftar GKS-U 2026 mendatang.

Beatrix: Perbanyak sertifikat yang berbobot karena jumlah pendaftar pasti banyak dan sangat kecil kemungkinan penyeleksi langsung memeriksa esai. Cara termudah untuk menarik perhatian mereka adalah melalui sertifikat dan lampiran lainnya, terutama TOPIK level 3 ke atas.

Kegiatan daring pun tidak masalah. Anda juga bisa pilih kegiatan atau lomba yang benar-benar menunjukkan minat kita terhadap Korea. Terakhir, jangan lupa untuk meningkatkan kualitas esai dan berlatih untuk wawancara. Setidaknya, siapkan perkenalan dalam bahasa Korea saat wawancara untuk mendapatkan hati para pewawancara. Dan yang tidak kalah penting, persiapkan mental untuk setiap prosesnya.

Ula: Persiapkan sertifikasi TOPIK menurut saya sangat penting. Sertifikasi lainnya bisa digunakan sebagai penunjang. Memiliki pengalaman-pengalaman terkait jurusan yang diambil akan sangat membantu. Namun, yang terpenting adalah menunjukkan kemauan dan tekad yang sesungguhnya.

Periksa kembali semua dokumen, pastikan tidak ada yang terlewat dan semuanya sudah tertata rapi sesuai dengan persyaratan yang diminta. Jika ingin mendaftar melalui jalur kedutaan, perhatikan apa saja yang diminta oleh kedutaan. Sedangkan jika memilih jalur universitas, sebaiknya pelajari aturan yang diberikan oleh NIIED dan universitas tujuan karena setiap universitas memiliki aturan yang berbeda.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait