Penulis: Wartawan Kehormatan Hurum Maqshuro dari Indonesia
Foto: Hurum Maqshuro

Zona karakter Kakao Friends bertema "Friends Tour in Gwangalli" menghiasi Pantai Gwangalli di Busan melalui kolaborasi antara Organisasi Pariwisata Busan dengan Kantor Pemerintah Suyeong-gu, Busan.

Musim panas tahun 2025 merupakan musim panas pertama bagi penulis di Korea. Tahun 2024, penulis tiba di Korea pada akhir musim panas sehingga belum betul-betul merasakan musim panas yang sesungguhnya di Korea.

Bingsu (es serut), samgyetang (sup ayam ginseng), dan Pantai Gwangalli adalah tiga hal yang terlintas di benak penulis saat mendengar ungkapan 'musim panas di Korea'. Namun, selain ketiga hal tersebut, terdapat pula bunga dan buah musim panas yang menjadikan musim panas di Korea terasa berbeda.

Pengalaman penulis mengunjungi Daewangam di Ulsan sebagai destinasi wisata musim panas, tetapi cuaca mendung dan tingkat kelembapan mencapai 98% akibat periode hujan di tengah musim panas.

Secara umum, suhu musim panas di Korea adalah sekitar 30-35 derajat Celcius, tergantung daerah. Walaupun secara angka suhu musim panas di Korea bisa lebih rendah dibanding Indonesia, suhu yang terasa bisa lebih panas dan pengap akibat kelembapan udara yang cukup tinggi.

Korea memiliki periode turun hujan di tengah musim panas yang disebut juga sebagai jangma. Jangma terjadi karena udara yang hangat dan lembap dari Samudera Pasifik bertemu udara yang dingin dan lembap dari Benua Asia. Jangma biasanya terjadi dari pertengahan Juni hingga Juli, tetapi periodenya juga bisa lebih pendek atau lebih panjang.

Foto di atas berisi pesan peringatan terkait gelombang panas dan anjuran untuk menghindari aktivitas luar ruangan dari pemerintah Provinsi Gyeongsangnam.

Kondisi cuaca yang panas, lembap, dan tanpa angin menyebabkan musim panas di Korea terasa lebih panas dibandingkan Indonesia. Selain itu, apabila suhu mencapai 33 derajat Celcius atau lebih, pemerintah setempat pun mengeluarkan peringatan gelombang panas agar masyarakat tidak beraktivitas di luar ruangan karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Samyetang adalah sup ayam ginseng yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.

Samgyetang adalah sup ayam gingseng yang merupakan makanan khas musim panas di Korea. Samgyetang memiliki kuah kaldu yang kaya berpadu dengan rasa gurih dan menyehatkan.

Pada musim panas, terdapat istilah iyeolchiyeol, yang berarti 'melawan panas dengan panas'. Istilah ini merujuk pada pola pikir dan kebiasaan makan makanan panas di musim panas untuk bertahan dari rasa panas.

Dengan memakan samgyetang, tubuh akan berkeringat. Hal ini yang membantu menyeimbangkan panas tubuh dengan cuaca panas yang menyengat serta memberikan energi untuk melakukan aktivitas di musim panas.

Biasanya pada musim panas, kedai bingsu juga menawarkan varian buah-buahan musim panas, seperti semangka dan melon. Namun, bingsu coklat menjadi varian favorit penulis.

Kudapan khas musim panas adalah bingsu. Bingsu merupakan es serut khas Korea yang disajikan dengan berbagai macam tambahan, seperti kue beras, berbagai macam buah-buahan, kacang-kacangan, dan lainnya yang berubah sesuai tren.

Tekstur bingsu pun lembut sehingga ketika dimakan terasa meleleh semua di mulut. Menikmati kesegaran bingsu di musim panas tentunya dapat mengusir rasa panas.

Toko es krim seperti ini mudah dan banyak dijumpai di Korea. Di toko ini, pembeli dapat dengan bebas memilih berbagai jenis dan varian rasa dengan harga yang relatif murah.

Selain bingsu, es krim juga menjadi favorit bagi masyarakat Korea, khususnya kaum muda. Toko es krim dengan sistem pelayanan mandiri menjadi surga tersendiri bagi para pecinta es krim di musim panas. Toko es krim seperti ini mudah dijumpai di tempat umum.

Di toko tersebut, pembeli dapat bebas memilih berbagai jenis es krim dan melakukan transaksi secara mandiri karena tidak ada petugas yang melayani. Berbagai jenis dan varian rasa es krim hingga camilan tersedia di toko ini.

Meskipun rasa buah chamoe tidak semanis jenis melon lainya, tetapi buah ini sangat lezat jika disantap di siang hari dalam kondisi dingin.

Hal lainnya yang terkenal saat musim panas di Korea adalah buah-buahan khas musim panas. Semangka menjadi buah yang paling diminati saat musim panas di Korea. Selain itu, terdapat juga chamoe atau melon Korea.

Meskipun chamoe tidak semanis jenis melon lainnya, chamoe memiliki tekstur renyah dan harum. Menikmati chamoe dengan kondisi dingin menjadi kenikmatan tersendiri di musim panas ini.

Buah persik Korea memiliki tekstur yang lembut dan manis.

Buah persik dan plum juga populer sebagai buah musim panas di Korea. Buah persik Korea memiliki tekstur lembut dan halus serta rasa yang manis. Buah persik dianggap sebagai buah yang melambangkan kebahagiaan, umur panjang, kekayaan, dan kehormatan dalam budaya Korea.

Buah plum di Korea biasanya tidak dimakan langsung, melainkan dijadikan sirup disebut dengan maesilcheong. Sirup ini dibuat dengan cara merendam plum dengan gula lalu memfermentasikannya.

Setelah menjadi sirup, maesilcheong ini dinikmati dengan tambahan air dan es batu. Rasanya yang asam dan manis ini memberikan kesegaran untuk dinikmati di siang hari di musim panas.

Bunga mawar di Korea memiliki ukuran yang cukup besar bahkan lebih besar dari telapak tangan.

Musim panas di Korea juga terkenal dengan bunga-bunga yang bermekaran, salah satunya bunga mawar. Bunga mawar di Korea berbeda dengan yang penulis jumpai di Indonesia. Bunga-bunga mawar di Korea cenderung memiliki ukuran yang lebih besar dan aroma harum yang semerbak.

Bunga matahari mulai bermekaran di akhir bulan Juni atau awal bulan Juli.

Bunga hortensia, bunga matahari, dan bunga terompet oranye juga menjadi representasi bunga-bunga musim panas di Korea. Karena keindahan dan tumbuh dalam satu waktu tertentu, terdapat pula acara-acara festival bunga, seperti festival bunga mawar dan festival bunga hortensia yang dapat dinikmati oleh masyarakat dari berbagai usia.

Tip dari penulis jika pembaca ingin bepergian pada saat musim panas di Korea adalah wajib menggunakan pelindung tabir surya. Panas di Korea cukup menyengat sehingga jika tidak menggunakan tabir surya, sebentar saja bisa membakar kulit.

Jangan lupa untuk selalu memeriksa prakiraan cuaca sebelum keluar bepergian untuk mempersiapkan diri jika hujan turun serta jangan lupa untuk terus mengonsumsi air minum.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.