Wartawan Kehormatan

2024.05.17

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Frenky Ramiro de Jesus dari Timor-Leste
Foto: Frenky Ramiro de Jesus

Memasuki bulan Mei, terdapat berbagai festival yang diselenggarakan di Korea. Beberapa di antaranya adalah Festival Lentera, Festival Bunga Tulip, Festival Namwon Chunhyang, dan Festival Ikan Teri Namhae.

Sebagai peminat budaya Korea, pada tanggal 4 Mei penulis mengunjungi Festival Bunga Tulip Taean. Festival ini pernah dianugerahi sebagai salah satu lima festival bunga tulip terbesar di dunia oleh World Tulip Summit (WTS) pada tahun 2015 dan 2017.

Festival Bunga Tulip Taean diselenggarakan di Taman Bunga Korea, Taean-gun, Provinsi Chungcheongnam.

Festival Bunga Tulip Taean diselenggarakan di Taman Bunga Korea, Taean-gun, Provinsi Chungcheongnam.


Festival yang dimulai pada tanggal 10 April hingga 7 Mei ini diselenggarakan di Taman Bunga Korea, Taean-gun, Provinsi Chungcheongnam. Sekitar 2,6 juta kuntum bunga tulip memenuhi taman bunga tersebut dengan dekorasi indah yang menarik perhatian para pengunjung.

Memasuki taman bunga ini, pengunjung dimanjakan dengan dekorasi indah berbagai bunga membentuk sebuah menara yang berada tepat di depan tulisan besar ‘Taman Bunga Korea’.

Di belakang tulisan tersebut, pengunjung dapat menikmati berbagai macam bunga tulip berwarna putih, merah muda, dan merah jingga. Berbagai jenis bunga tulip, seperti margarita, white valley, hollywood, hemisphere, indelande, trick, dan lain sebagainya menghiasi taman bunga yang dikunjungi oleh semua kalangan usia ini.

Kiri: Dekorasi berbagai bunga membentuk sebuah menara. Kanan: Taman Bunga Korea, tempat diselenggarakannya Festival Bunga Tulip Taean.

Kiri: Dekorasi berbagai bunga membentuk sebuah menara. Kanan: Taman Bunga Korea, tempat diselenggarakannya Festival Bunga Tulip Taean.


Melewati taman tengah, mata penulis langsung tertuju melihat sepasang angsa besar yang dibentuk saling berhadapan dengan berbagai bunga berwarna warni. Dua angsa tersebut terletak di taman bagian kiri. Tidak sedikit pengunjung yang mengambil foto di depan kedua angsa tersebut.

Yang menyita perhatian penulis adalah beberapa pasangan yang mengambil foto mengikuti tren masa kini, yaitu menaruh kamera di tengah-tengah bunga tulip dan sambil tersenyum melihat dari arah atas ke bawah kamera dan berfoto dengan menggunakan kamera depan. Sesekali penulis pun mencoba meniru cara berfoto tren masa kini tersebut.

Terlihat dua angsa besar yang didirikan di taman tengah dan dikelilingi oleh berbagai bunga.

Terlihat dua angsa besar yang didirikan di taman tengah dan dikelilingi oleh berbagai bunga.


Setelah itu penulis menuju ke taman bagian kanan yang memamerkan dekorasi berbagai bunga menyerupai jamur. Terletak di tengah kolam sepanjang 1.000 meter, para pengunjung dapat menikmati warna warni bunga sambil mengelilingi kolam. Pada bagian tengah, terdapat sebuah jembatan yang menghubungi sisi kanan dan sisi kiri yang merupakan tempat terbaik pengambilan foto bersama bunga-bunga tersebut.

Pada festival ini disediakan juga sarana transportasi kereta terbuka secara gratis bagi para pengunjung yang ingin mengeksplorasi Taman Bunga Korea tanpa harus berjalan kaki.

Selain menikmati Festival Bunga Tulip, pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner yang berada tepat di pintu masuk dan di bagian tengah taman tersebut. Pengunjung pun dapat berbelanja berbagai bunga tulip segar, parfum produk lokal dengan variasi aroma tulip yang harum, sabun, dan berbagai produk yang merupakan buatan tangan menggunakan bunga tulip.

Berbagai macam warna bunga tulip pada Festival Bunga Tulip Taean.

Berbagai macam warna bunga tulip pada Festival Bunga Tulip Taean.


Selain mengunjungi Festival Bunga Tulip Taean pada tanggal 9 Mei, penulis mengunjungi salah satu festival lentera terbesar di Korea, yaitu Festival Lentera Lotus di Kuil Samgwangsa, Busan. Festival ini diadakan untuk memperingati hari ulang tahun Buddha.

Kuil Samgwangsa merupakan salah satu kuil Buddha yang terletak di Baegyangsan, Busan. Penulis mengunjungi kuil ini di malam hari karena seluruh halaman kuil diterangi dengan lentera gantung berwarna merah, hijau, biru, kuning, putih, dan merah muda yang berjumlah 50 ribu buah.

Di halaman masuk kuil utama, terdapat dua patung Buddha yang berada di atas dua lentera naga raksasa yang dapat bergerak ke arah kanan dan kiri. Sesekali naga tersebut mengeluarkan api dari mulutnya hingga menarik perhatian para pengunjung.

Tampak pada bagian kiri Kuil Samgwangsa yang dihiasi lampu lentera di setiap sudut kuil. Pada bagian kanan terlihat patung Buddha di atas naga raksasa.

Tampak pada bagian kiri Kuil Samgwangsa yang dihiasi lampu lentera di setiap sudut kuil. Pada bagian kanan terlihat patung Buddha di atas naga raksasa.


Setelah itu, penulis berjalan mendaki menuju kuil lainnya yang berada di bagian kanan atas dari kuil utama. Sepanjang jalan dipenuhi dengan lampu lentera dengan gantungan permohonan yang ditulis oleh para pengunjung. Dipercaya oleh warga setempat bahwa setiap permohonan yang ditulis akan dikabulkan oleh Buddha. Sebagian besar permohonan adalah untuk kesehatan orang tua dan sanak saudara.

Setelah mencapai puncak kuil kedua, penulis sangat terkesima dengan suguhan pemandangan lampu lentera yang tidak hanya digantung di bagian halaman, tetapi juga di setiap sudut jendela, pintu, dan tiang kuil. Selain itu, setiap jalan yang menghubungi kuil utama dengan kuil lainnya, taman dan tangga pun didekorasi dengan gantungan lampu lentera warna-warni sehingga menjadi pemandangan yang megah untuk dilihat.

Berbagai lentera yang dipasang di halaman dan taman Kuil Samgwangsa. Foto bagian kanan, penulis mengabadikan kenangan di samping patung Buddha yang terletak di depan kuil.

Berbagai lentera yang dipasang di halaman dan taman Kuil Samgwangsa. Foto bagian kanan, penulis mengabadikan kenangan di samping patung Buddha yang terletak di depan kuil.


Terdapat beberapa pengunjung yang tidak hanya datang untuk melihat indahnya lampu lentera, tetapi juga menggunakan kesempatan ini untuk berdoa dan memanjatkan permohonan secara langsung di dalam kuil.

Festival Lentera Lotus yang dikenal juga dengan nama Yeon Deung Hoe ini telah dirayakan selama lebih dari 1.200 tahun dan masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO.

Mengunjungi dan menyaksikan secara langsung festival ini merupakan suatu pengalaman yang berharga bagi penulis. Tidak hanya menyaksikan kemegahannya, tetapi juga dapat mengetahui esensi dari festival tahunan ini. Penulis akhirnya memahami bahwa dengan menyalakan dan menggantungkan lentera, bisa melambangkan cahaya, kebijaksanaan, dan kasih sayang.

Festival ini diadakan mulai tanggal 27 April hingga tanggal 15 Mei 2024.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait