Wartawan Kehormatan

2023.11.29

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Frenky Ramiro de Jesus dari Timor-Leste


TOPIK (Test of Proficiency in Korean) merupakan ujian yang dilakukan untuk mengukur kemahiran atau kemampuan warga negara asing (WNA) dalam berbahasa Korea dan merupakan salah satu syarat bagi WNA yang ingin melanjutkan pendidikan maupun bekerja di Korea. Ujian ini pertama kali diterapkan oleh Pemerintah Korea pada tahun 1997 di bawah naungan Kementerian Pendidikan. Sejak tahun 2011, Institusi Nasional untuk Pendidikan Internasional (NIIED) bertanggung jawab penuh dalam penyelenggaraan TOPIK baik di dalam, maupun di luar Korea.

TOPIK terbagi menjadi dua bagian, yaitu ujian TOPIK I dan TOPIK II. Keduanya memiliki tingkat kesulitan yang sangat berbeda, seperti format pertanyaan, serta tata bahasa dan kosakata yang digunakan. TOPIK I hanya terdiri dari ujian mendengar dan membaca, sedangkan TOPIK II terdiri dari ujian mendengar, menulis, dan membaca.

Hasil TOPIK I terdiri dari 2 level, yaitu level 1 dan 2 yang merupakan kategori pemula. Hasil TOPIK II terdiri dari level 3 dan 4 yang merupakan kategori menengah, serta level 5 dan 6 yang merupakan kategori lanjut. Untuk dapat melanjutkan pendidikan di universitas yang ada di Korea, calon mahasiswa minimal harus mendapatkan TOPIK level 3.

Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan WNA untuk mendapatkan nilai TOPIK setinggi mungkin, salah satunya seperti mengikuti kelas bahasa Korea secara daring maupun luring.

Pada kesempatan ini, penulis pun mewawancarai dua mahasiswa internasional melalui pesan Instagram, yaitu Gulzada Aytbaeva asal Uzbekistan dan Fatemeh Khajehali asal Iran. Mereka berhasil meraih TOPIK dengan level tertinggi, yaitu level 6.

231129_TOPIK_1

Gulzada Aytbaeva adalah seorang mahasiswi asal Uzbekistan yang berhasil mendapatkan nilai TOPIK level 6. Ia saat ini sedang menempuh jenjang S1 di Universitas Soonchunhyang, Asan.


Frenky: Apakah Anda pernah mengikuti kelas bahasa Korea atau kursus TOPIK sebelumnya?
Gulzada:
Sebelum melanjutkan studi di Korea, saya pernah mengikuti kelas bahasa Korea selama lima tahun melalui para guru Korea yang merupakan sukarelawan grup KOICA (Korea International Cooperation Agency) di Uzbekistan. Tidak hanya bahasa Korea yang diajarkan, tetapi mereka juga mempersiapkan kami dalam menghadapi ujian TOPIK.
Fatemeh: Saya tidak pernah mengikuti kelas formal bahasa Korea, tetapi saya mempersiapkan diri untuk TOPIK selama satu tahun. Yang saya lakukan adalah menonton berbagai video yang berhubungan dengan pengajaran dan persiapan ujian TOPIK melalui YouTube, terlebih penggunaan tata bahasa dalam menjawab pertanyaan pada ujian TOPIK itu sendiri.”

Frenky: Menurut Anda, apakah waktu persiapan TOPIK mempengaruhi nilai TOPIK yang akan didapatkan?
Gulzada:
Waktu persiapan sangatlah penting. Sebelum mendapatkan TOPIK level 6, saya pernah mendapatkan nilai TOPIK level 5 sebanyak 4 kali. Waktu itu persiapan saya untuk megikuti ujian TOPIK memakan waktu selama 7-8 bulan. Menurut saya, untuk mendapatkan nilai TOPIK yang baik, harus banyak mempelajari kosakata bahasa Korea dan tata bahasanya. Selain itu, kita juga harus berlatih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari ujian TOPIK sebelumnya.
Fatemeh: Waktu persiapan tergantung pada masing-masing individu. Selama 3 bulan pertama di Korea, saya mengikuti kelas bahasa Korea dan persiapan ujian TOPIK di Universitas Dongguk, Seoul. Dengan penambahan persiapan TOPIK selama di Korea, saya berhasil mendapatkan TOPIK level 6 dengan skor 232 poin pada ujian TOPIK pertama saya di Korea.

231129_TOPIK_2

Fatemeh Khajehali adalah seorang mahasiswi asal Iran yang berhasil mendapatkan nilai TOPIK level 6. Ia sedang menempuh jenjang S2 di Jurusan Pendidikan Bahasa Korea, Busan University of Foreign Studies, Busan.


Frenky: Bisakah Anda memberikan tip untuk teman-teman yang ingin mendapatkan nilai TOPIK tinggi?
Gulzada:
Saya merekomendasikan kepada teman-teman untuk banyak mempelajari tata bahasa serta mencari sinonim kata pada pepatah yang banyak terdapat pada ujian TOPIK setiap tahunnya. Hal ini akan sangat membantu pada ujian membaca. Selain itu, teman-teman harus banyak mendengar berita-berita dalam bahasa Korea untuk mengasah kemampuan kita dalam mendengar. Begitupun dalam menulis, teman-teman harus melatih menulis esai dengan berbagai macam topik dalam waktu 50 menit.
Fatemeh: Yang bisa teman-teman lakukan adalah mempelajari ujian TOPIK sebelumnya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan cepat, terlebih pada ujian membaca. Untuk ujian mendengar, teman-teman harus banyak mendengar dan menonton berbagai konten video dalam bahasa Korea, seperti drama Korea. Menurut saya, yang paling susah adalah ujian menulis karena kita harus menjawab berbagai topik dan menganalisa berbagai grafik. Yang perlu kita lakukan adalah harus banyak membaca berbagai macam topik sebelumnya. Pada saat ujian, kita harus menulis pendapat kita sesuai dengan topik dan jumlah kata yang diminta.

Ujian TOPIK dilaksanakan sebanyak enam kali dalam setahun di Korea. TOPIK diselenggarakan hanya tiga kali setahun di luar Korea, yaitu pada bulan April, Juli dan Oktober.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait