Wartawan Kehormatan

2023.11.29

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Dhanisa Kamila Huda dari Indonesia
Foto: Dhanisa Kamila Huda


Beberapa waktu belakangan ini, Korea sedang gencar memasarkan industri pariwisata di daerah Yeongwol-gun. Daerah ini terletak di Provinsi Gangwon dan dikenal akan keindahan alamnya yang belum banyak terjamah. Ketika penulis mencoba mencari tahu lebih lanjut, ternyata belum ada banyak informasi yang membahas tentang tempat ini. Pada tanggal 16-17 Oktober 2023 lalu, penulis dan seorang teman meluangkan waktu untuk melihat dan menjelajahi Yeongwol-gun.

231129_Yeongwol_1

Pemandangan Yeongwol-gun yang kecil nan damai.


Perjalanan dari Seoul ke Yeongwol-gun dengan menaiki bus ekspres memakan waktu kurang lebih sekitar dua jam. Di hari pertama, penulis memutuskan untuk mencoba paralayang dengan harga sebesar 99.000 won. Menurut beberapa situs, paralayang di Yeongwol-gun tidak kalah cantik dengan paralayang di Danyang, sebuah kota yang terkenal dengan pariwisata paralayangnya. Selain pemandangan yang tidak kalah bagus dari Danyang, para pilot paralayang di Yeongwol-gun adalah instruktur dan pilot berpengalaman yang merupakan anggota Asian Games. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk mencoba paralayang di Yeongwol-gun.

231129_Yeongwol_2

Tiket paralayang di Yeongwol-gun. Penulis adalah tamu ke-14 di hari itu.


Yang lebih menarik lagi, tempat lepas landas paralayang di Yeongwol-gun adalah tempat lepas landas paralayang tertinggi di Korea dengan ketinggian mencapai 799 meter di atas laut. Bagi orang-orang yang menyukai ketinggian, ini bisa menjadi pengalaman yang sangat menarik. Lokasi pendaratan paralayang di Yeongwol-gun juga merupakan yang terluas di Korea. Ini menjamin pendaratan yang lebih aman dan nyaman.

231129_Yeongwol_3

Puncak Gunung Bongnaesan dan Observatori Byeolmaro.


Begitu tiba di kantor paralayang, penulis disambut oleh para pilot dan langsung diantar ke lokasi lepas landas yang terletak di puncak Gunung Bongnaesan. Di puncak gunung ini ternyata juga terdapat sebuah planetarium umum bernama Observatori Byeolmaro. Istilah 'Byeolmaro' ini menggabungkan kata byeol (bintang), ma (puncak), dan ro (damai). Bersama-sama, kata-kata ini merepresentasikan lingkungan yang bersih dan damai untuk melihat bintang-bintang. Penulis bisa memahami ini karena dari puncak gunung, dapat terlihat hampir seluruh pemandangan Yeongwol-gun yang kecil nan damai. Setelah melakukan beberapa rangkaian pengecekan keamanan, akhirnya kami siap untuk meluncur dan melayang tinggi menjelajahi langit Yeongwol-gun. Tentu saja penulis terbang secara tandem dengan pilot yang sudah berpengalaman.

231129_Yeongwol_4

Suara angin musim gugur yang menenangkan terdengar saat melakukan paralayang.


Sebelum lepas landas, hati terasa was-was dan berdebar-debar. Akan tetapi, begitu lepas landas, rasa was-was hilang dan yang terdengar oleh penulis hanyalah suara angin dan dedaunan yang ditiup oleh angin musim gugur. Rasanya begitu damai dan tenang. Warna-warna daun yang mulai berubah kekuningan juga terlihat jelas dari atas dan menambah cantik pemandangan. Hati yang berdebar-debar berubah menjadi hati yang terkagum-kagum dengan keindahan alam Yeongwol-gun. Untuk kenang-kenangan, penulis menyempatkan diri untuk mengambil video selama berada di langit dibantu oleh pilot. Setelah sekitar 10-12 menit melayang menjelajah langit Yeongwol-gun, penulis mendarat dengan aman di lokasi pendaratan yang terletak tepat di sebelah Sungai Donggang. Saat menapakkan kaki kembali ke tanah, rasanya sangat puas dan senang karena berhasil kembali dengan selamat. Pemandangan indah musim gugur dari langit Yeongwol-gun benar-benar tidak akan terlupakan.

231129_Yeongwol_5

Dari atas terlihat warna-warna daun yang mulai berubah kekuningan.


Di hari kedua, penulis memutuskan untuk melihat-lihat situs-situs sejarah di Yeongwol-gun. Lebih tepatnya, situs-situs sejarah yang berkaitan dengan Raja Danjong. Raja Danjong adalah penguasa keenam dari Kerajaan Joseon yang sayangnya dipaksa turun tahta oleh pamannya dan dieksekusi setelah diasingkan ke Yeongwol-gun. Cerita pilu Raja Danjong menjadi salah satu alasan bagi turis-turis lokal untuk mengunjungi Yeongwol-gun, terutama untuk menunjukkan rasa hormat kepada beliau. Penulis pun mengunjungi dua situs sejarah untuk menghormati Raja Danjong, yaitu Cheongnyopo dan Jangneung.

231129_Yeongwol_6

Cheongnyopo adalah tempat di mana Raja Danjong diasingkan bersama para pelayannya.


Cheongnyopo adalah tempat di mana Raja Danjong diasingkan bersama para pelayannya. Jangneung adalah tempat di mana Raja Danjong dimakamkan setelah dieksekusi oleh utusan pamannya. Saat mengunjungi situs-situs bersejarah ini, penulis bertemu dengan banyak pengunjung lokal, terutama para lansia. Suasana yang sangat berbeda dengan di Indonesia yang kebanyakan pengunjung situs-situs sejarahnya adalah para pelajar.

231129_Yeongwol_7

Jangneung adalah tempat di mana Raja Danjong dimakamkan setelah dieksekusi oleh utusan pamannya.


Setelah mengelilingi kedua situs sejarah tersebut, hari sudah sore dan penulis kembali ke Seoul dengan menaiki bus ekspres dari Terminal Yeongwol-gun. Berkat perjalanan ke Yeongwol-gun ini, penulis jadi dapat banyak belajar hal-hal menarik baru seputar Korea yang tidak banyak orang ketahui. Seperti indahnya menjelajahi langit Yeongwol-gun dengan paralayang dan sejarah tentang Raja Danjong. Ke depannya pun penulis berharap akan lebih banyak orang yang datang mengunjungi Yeongwol-gun dan menikmati alam yang cantik beserta sisipan sejarahnya yang tidak kalah menarik.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait