Penulis: Audrey Regina dari Indonesia
Foto: Audrey Regina
Untuk merayakan Seollal tahun 2023 yang jatuh pada tanggal 22 Januari, King Sejong Institute Center (KSIC) Indonesia mengadakan acara perayaan Seollal bersama yang bertempat di Ruang Budaya, KSIC Indonesia. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 2023 tersebut diikuti oleh sekitar 24 orang peserta yang sebelumnya sudah mendaftarkan diri.
Acara dimulai pada pukul 14.00 WIB dan sebelum acara dimulai peserta diperkenankan untuk mencoba hanbok yang akan digunakan sepanjang acara. Acara dipandu oleh salah seorang tenaga pengajar di KSIC Indonesia, Park Ji Eun. Dalam penjelasannya, Park membahas tentang apa itu Seollal, dan beberapa tradisi yang dilakukan orang Korea pada saat Seollal.
Seol dalam kata seollal sendiri berarti tahun baru. Selain itu, seol yang ada dalam kata seollal juga dapat diambil dari kata natseolda dalam bahasa Korea yang berarti asing, menggambarkan perasaan asing yang seringkali dirasakan oleh orang-orang saat pergantian tahun. Seollal juga merupakan satu dari dua hari raya besar Korea dan momen ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman masing-masing agar bisa berkumpul dengan keluarga.
Untuk merayakannya, ada beberapa tradisi yang dilakukan, seperti melakukan sebae (sujud tradisional Korea), memakan makanan khas Seollal, dan memainkan permainan tradisional. Dari penjelasan tersebut, diketahui bahwa sebae dilakukan oleh anak-anak kepada orang tuanya sambil mengucapkan selamat tahun baru. Kemudian, orang tua akan membalas dengan memberikan beberapa nasihat dan mendoakan segala hal baik untuk anak-anaknya, lalu memberikan sebaetdon (uang tahun baru) di dalam bokjumeoni (kantong keberuntungan).
Pada saat Seollal, orang-orang juga akan memberikan penghormatan kepada leluhur atau dikenal juga dengan charye. Pada saat charye, akan disiapkan meja sembahyang yang disebut juga charyesang, dan di atasnya ditaruh jibang, sebuah papan yang terbuat dari kayu dan ditempelkan dengan nama-nama leluhur. Di depan jibang itu pula, akan ditaruh beberapa makanan untuk sembahyang leluhur.
Umumnya, makanan yang akan disantap saat Seollal adalah tteokguk (sup kue beras). Akan tetapi, ternyata ada makanan-makanan lain selain tteokguk yang juga biasanya disantap pada saat Seollal, yaitu jeon (dadar tradisional Korea) dan galbijjim (iga kukus Korea). Tak lupa, pada saat Seollal, orang-orang akan memainkan permainan tradisional Korea, yaitu yutnori, jegichagi, dan yeonnaligi.
Usai penjelasan singkat mengenai tradisi Seollal selesai, peserta diajak untuk membuat bokjumeoni dan kartu ucapan dengan menggunakan kertas origami.
Bokjumeoni dan kartu ucapan yang sudah selesai dibuat.
Tteok yang dibagikan kepada peserta.
Perayaan Seollal bersama ini menjadi perayaan Seollal pertama yang dilaksanakan oleh KSIC Indonesia secara luring setelah kondisi pandemi perlahan mulai membaik. Acara ini juga termasuk dalam rangkaian Korean Culture Day, acara rutin yang diselenggarakan oleh KSIC Indonesia setiap bulannya dengan tujuan mengenalkan kebudayaan Korea kepada masyarakat luas. Ke depannya, KSIC Indonesia juga akan menyelenggarakan acara kebudayaan Korea dengan ragam tema menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan.
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.