Penulis: Lee Jihae
Rainbow School akan dioperasikan di 21 lokasi di 11 kota serta provinsi di seluruh Korea tahun ini. Rainbow School mendukung para remaja yang lahir di luar Korea dan berimigrasi ke Korea untuk beradaptasi dan menetap dalam masyarakat Korea.
Pada tanggal 2 April, Yayasan Remaja Migran mengumumkan bahwa yayasan telah menyelesaikan persiapan untuk mengoperasikan Rainbow School yang merupakan sebuah proyek dukungan pendidikan bagi remaja migran dan memulai kelas semester pertama mulai tanggal 1 April.
Remaja migran yang lahir di luar Korea dapat berpartisipasi dalam program ini tanpa memandang kewarganegaraan atau status tempat tinggalnya. Remaja yang lahir di Korea, tetapi mengalami kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Korea karena pengalaman imigrasi juga dapat berpartisipasi.
Pendidikan dibagi menjadi tiga jenis: tipe masuk awal, tipe dukungan permukiman, dan tipe campuran.
Jenis masuk awal mengajarkan bahasa Korea kepada remaja yang memasuki Korea dalam dua tahun dan berfokus pada komunitas lokal dan budaya gaya hidup Korea.
Jenis dukungan permukiman menyediakan kelas bahasa Korea, ujian kualifikasi, dan kelas tambahan tentang mata pelajaran sekolah bagi remaja yang telah memasuki Korea selama lebih dari dua tahun.
Tipe campuran hanya beroperasi di wilayah di mana remajanya banyak, tetapi sumber daya layanannya terbatas. Grup terdiri atas remaja yang masuk ke Korea dalam dua tahun (50%) dan remaja yang masuk ke Korea selama lebih dari dua tahun (50%). Tipe tersebut menyediakan kelas bahasa Korea dan kelas khusus (pendidikan kewarganegaraan demokratis, kegiatan untuk memahami budaya lokal, dll.) untuk membantu para peserta beradaptasi dengan masyarakat Korea.
Isi pendidikan terdiri untuk memberikan dukungan yang diperlukan tergantung pada periode permukiman remaja.
Wilayah operasinya adalah 21 lokasi di 11 kota serta provinsi, termasuk Seoul (Guro-gu/Eunpyeong-gu), Incheon (Yeonsu-gu), Gyeonggi (Gwangju, Bucheon, Siheung, Ansan, Yangju, Pyeongtaek, Hwaseong) , Busan (Sasang-gu), dan Ulsan (Jung-gu). , Gyeongnam (Gimhae), Gyeongbuk (Gyeongju), Chungbuk (Cheongju), Chungnam (Asan, Hongseong), Sejong (Jochiwon), dan Jeolla (Iksan).
Rainbow School beroperasi selama total 30 minggu dari 1 April hingga 10 November. Pada bulan Juli, Rainbow School Plus akan diadakan untuk mendorong pertukaran antar siswa Rainbow School di seluruh Korea.
Orang-orang yang ingin berpartisipasi dapat menerima panduan dengan menghubungi yayasan (https://www.rainbowyouth.or.kr) atau organisasi mitra Rainbow School.
Yoo Ki-ok, direktur Yayasan Remaja Migran, mengatakan, "Kami akan mengoperasikan Rainbow School bekerja sama dengan organisasi lokal sehingga para remaja dapat sepenuhnya menunjukkan kemampuan mereka tanpa ketinggalan."