Wartawan Kehormatan

2023.06.02

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia

Foto: Monthi Rosselini



Tahun ini di Korea,hari kelahiran Buddha jatuh pada hari Sabtu, 27 Mei 2023 yang diperingati pada hari kedelapan bulan keempat kalender lunar Korea. Dalam perayaannya terdapat beberapa tradisi yang biasanya dilakukan, salah satunya adalah membuat hwajeon atau sajian kue beras dengan hiasan bunga yang bisa dimakan.

Hwajeon adalah kue tradisi yang tidak hanya disajikan disaat perayaan kelahiran Buddha tetapi juga biasanya disajikan pada perayaan samjitnal yang dalam kalender lunar dirayakan pada tanggal 3 bulan ketiga sebagai pertanda awal musim semi telah tiba. Konon asal usul pembuatan hwajeon berasal dari tradisi di masa Dinasti Goryeo, di mana para putri merayakan musim semi sambil menikmati sajian ini.

Layaknya karya seni, kue yang memilik bahan dasar tepung beras ini memiliki tampilan yang begitu cantik karena dihiasi dengan berbagai jenis bunga yang bisa dimakan. Umumnya, orang Korea membuat hwajeon menggunakan bunga azalea Korea atau disebut juga jindalae kkot. Karena rasa keingintahuan penulis akan rasa hwajeon, penulis pun mencoba membuatnya di akhir pekan lalu.

Proses pembuatan kue beras hwajeon

Proses pembuatan kue beras hwajeon.


Pertama, penulis menyiapkan bahan utama hwajeon yaitu tepung beras ketan sebanyak 100 gram dan 1/4 sendok teh garam yang kemudian diaduk rata dan diberikan air panas sedikit demi sedikit. Di Korea proses pembuatan adonan ini disebut ikbanjuk. Ik sendiri artinya matang dan banjuk artinya adonan. Dengan menggunakan metode ini, setelah menambahkan dengan air panas, adonan menjadi sedikit matang. Selanjutnya, penulis uleni beberapa kali hingga adonan tercampur rata dan kalis. Lalu penulis membagi adonan menjadi beberapa bentuk bola kecil, kemudian memipihkannya hingga menyerupai panekuk kecil dan menghiasnya dengan bunga yang sudah disiapkan. Karena penulis tidak menemukan bunga azalea Korea, maka penulis menggantinya dengan berbagai jenis bunga lain yang dapat dimakan.


Hwajeon dimasak dengan api sedang hingga bagian bawah sedikit kecoklatan

Hwajeon dimasak dengan api sedang hingga bagian bawah sedikit kecokelatan.


Di Korea, hwajeon biasa dimasak menggunakan wajan tradisional, tetapi kita juga dapat memasaknya dengan alat yang ada di rumah seperti wajan pipih. Proses selanjutnya yaitu memanaskan satu sendok makan minyak sayur di atas wajan, kemudian menggoreng setiap hwajeon dengan api sedang sampai sisi bawahnya berwarna kecokelatan. Kita harus membalik setiap hwajeon hanya selama tiga detik agar bunga tidak menjadi terlalu coklat. Langkah akhir adalah meniriskan dan menyajikannya di atas piring. Anda dapat menambah taburan gula atau menyajikan hwajeon dengan madu untuk dicelupkan, sesuai selera.

Ini adalah pengalaman pertama penulis membuat hwajeon. Penulis tidak menyangka proses membuat kue cantik ini begitu mudah. Bagi Anda yang penasaran dengan hwajeon, silahkan di coba membuatnya di rumah. Karena tampilannya cantik, kue tradisional Korea ini sangat cocok disajikan pada perayaan-perayaan hari spesial. Selamat Mencoba!


Hwajeon yang saya buat menggunakan berbagai jenis bunga yang dapat dimakan, mulai dari bunga telang hingga bunga geranium

Hwajeon yang penulis buat menggunakan berbagai jenis bunga yang dapat dimakan, mulai dari bunga telang hingga bunga geranium.


sofiakim218@korea.kr


*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait