Penulis: Wartawan Kehormatan Raidah Rafifa dari Indonesia

Poster Junk, Clown (KCCI)

Untuk pertama kalinya di Indonesia, Tayangan Pertunjukan Teater Komedi Nonverbal Junk, Clown diselenggarakan oleh KCCI pada hari Rabu, 24 Mei 2023. Pertunjukan teater yang dipersembahkan oleh Seoul Arts Center (SAC) dalam program SAC on Screen ini ditayangkan di KCCI Multifunction Hall, Jakarta. Tentu saja penayangan perdana Junk, Clown ini sudah ditunggu-tunggu oleh pecinta teater Korea di Indonesia dan teman-teman KCCI.

Penayangan Junk, Clown di KCCI menjadi momen istimewa bagi penontonnya, termasuk penulis. Biasanya pertunjukan teater di Korea memiliki peraturan yang sangat ketat mengenai dokumentasi pertunjukan. Beruntungnya pada penayangan pertujukan di KCCI kemarin diperbolehkan mengambil dokumentasi berupa foto yang akan penulis tampilkan di bawah ini sebagai wujud berbagi pengalaman seru dengan Teman KCCI!

(SPOILER ALERT!)

Junk, Clown merupakan pertunjukan teater komedi konyol, mengundang tawa, nostalgia, dan juga sedikit air mata. Berkisah tentang empat sekawan (empat Clown) memanfaatkan imajinasi mereka untuk bermain dengan barang-barang bekas yang ada, seperti yang kebanyakan anak-anak lakukan dulu—sebelum digitalisasi semakin besar. Keseruan mereka bermain di atas panggung memecah tawa para penonton. Pembawaan peran para aktor di atas panggung sangat totalitas dan patut diacungi empat jempol. Mereka berhasil membuat penonton terhanyut ke masa-masa berjiwa bebas, masa kanak-kanak. Tontonan yang fresh, cocok untuk ditonton saat lelah menghadapi rutinitas, khususnya sebagai orang dewasa.

Staff KCCI memberikan penjelasan tentang tayang teater Junk, Clown. (Raidah Rafifa)

Selama pemutaran, tak jarang beberapa memori masa kecil penulis kembali terlintas di pikiran karena merasa relate dengan apa yang ditampilkan. Saat masih kecil, penulis paling suka bermain peran sebagai penyanyi dengan melakukan lip sync lagu-lagu popular kala itu. Bermain sendiri atau bersama teman-teman dengan memanfaatkan barang bekas dan peralatan dapur milik Ibu terasa menyenangkan dengan imajinasi yang beragam. Junk, Clown benar-benar merepresentasikan masa itu. Bagian favorit penulis dari penampilan mereka adalah ketika empat Clown bermain tembak-tembakan, berperan menjadi hewan, dan bermain balap-balapan.

Air mata penulis hampir menetes di akhir tayangan, saat hujan petir menghentikan permainan empat Clowns—seolah-olah kesenangan sudah berakhir dan waktunya kembali ke realitas. Hal ini mengingatkan penulis untuk selalu bersyukur dengan apa yang penulis jalani saat ini karena waktu tidak bisa terulang kembali. Junk, Clown juga memberikan pesan kepada penontonnya bahwa tertawa dan bahagia itu penting, dan cara mendapatkannya mudah. Jika terasa sulit, mungkin kita harus menyederhanakan standar kebahagiaan diri dan lebih memperhatikan hal-hal kecil di sekitar kita, seperti melihat senyum keluarga atau mencicipi jajanan favorit.

Hujan menghentikan permainan 4 Clowns.(Raidah Rafifa)

Screening pada hari itu diakhiri dengan tepuk tangan meriah para penonton dan dilanjutkan dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Screening diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta. (Raidah Rafifa)

Untuk teman-teman pencinta budaya Korea di Indonesia, ayo berkunjung ke KCCI! KCCI memiliki tema khusus setiap bulannya. Bulan ini masih dalam rangka Bulan Keluarga. Nantikan tema dan aktivitas menarik lainnya dari KCCI! KCCI terbuka untuk umum, jadi Teman KCCI bisa mengajak sahabat ataupun anggota keluarga untuk berkreasi dan belajar budaya Korea di sana.


sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.