Penulis: Wartawan Kehormatan Dita Anggraeni Yusup dari Indonesia
Foto: Dita Anggraeni Yusup


Hanbok merupakan pakaian tradisional Korea yang sudah dikenal dunia. Agar masyarakat Indonesia bisa mengenal hanbok dengan lebih baik, Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) bekerja sama dengan Korea 360 mengadakan acara Korea 360 Hanbok pada tanggal 15-16 Desember lalu.

Acara diadakan di Lobby Atrium Lotte Mall, Studio Shou Korea 360. Rangkaian acara tahun ini lebih beragam dan meriah. Selain perkenalan hanbok melalui presentasi, para pengunjung juga bisa menggunakan hanbok secara gratis di akhir acara.

Penampilan Chung Ji-tae menjadi penampilan pembuka di acara Korea 360 Hanbok. Chung memainkan daegeum, salah satu alat musik tiup tradisional Korea. Sebelum memulai pertunjukan, Chung merapikan pakaian dan berkata, "Saat memainkan alat musik tradisional, para pemusik juga harus mengenakan pakaian adat yang lengkap dan rapi".

Setelah penampilan Chung selesai, acara dilanjutkan dengan pengenalan hanbok melalui presentasi yang dibawakan oleh Annisa dari KCCI. Pengunjung diajak memahami hanbok lebih dalam melalui presentasi tersebut. Pada akhir acara, pengunjung bisa mencoba mengenakan hanbok secara gratis. Pengunjung bisa memilih sendiri hanbok yang ia sukai, lalu memakainya selama lima menit.

K-Craft: Ikat Rambut Aksesoris Hanbok

Salah satu rangkaian acara Korea 360 Hanbok yang paling menarik adalah K-Craft Experience Making Hanbok Accessories. Pada sesi ini, pengunjung bisa belajar membuat ikat rambut aksesoris hanbok. Peralatan untuk membuat aksesoris sudah disiapkan oleh KCCI. Peralatannya utamanya adalah kain. Ada dua kain yang sudah dibuatkan pola berbentuk pita dan persegi panjang. Peralatan lainnya adalah peralatan untuk menjahit seperti benang, jarum, peniti, tali karet, jarum pentul, dan norigae.

Sesi K-Craft adalah sesi terlama di acara ini karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan satu buah aksesoris. Sesi K-Craft kali ini dibantu oleh Lee Yun-jeong untuk membuat ikat rambut aksesoris hanbok.

Setelah mencoba membuat aksesoris selama 20 menit, penulis akhirnya sadar bahwa ternyata tidak mudah untuk menjahit secara manual hanya dengan menggunakan tangan, benang dan jarum. Ada banyak permasalahan yang dihadapi. Misalnya, tidak mudah untuk memasukan benang ke dalam jarum yang memiliki lubang yang sangat kecil. Ketika benang dipotong terlalu panjang, jika kita tidak berhati-hati maka benang bisa kusut dan tidak bisa ditarik. Walaupun para peserta terlihat kesulitan, Lee membantu para peserta satu per satu dengan sabar.


Melalui acara pengenalan hanbok ini, penulis menjadi lebih memahami hanbok beserta dengan aksesorisnya. Semoga ke depannya KCCI dan Korea 360 bisa lebih banyak menghadirkan berbagai acara yang memperkenalkan budaya Korea, terutama menjelang peringatan 50 tahun hubungan diplomasi antara Korea Selatan dan Indonesia.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.