Penulis: Wartawan Kehormatan Beatrice Maria Isyudanto dari Indonesia
Foto: Beatrice Maria Isyudanto
"Sungai Han adalah sejarah dan bagian dari kehidupan kita. Dari dulu sampai sekarang, kita hidup di sekeliling Sungai Han yang mengalir dengan tenang." Kalimat ini berasal dari bagian prolog pameran yang menceritakan masa lalu dan kini Sungai Han.
Siapa yang tidak tahu Sungai Han? Saat mendengar Sungai Han, biasanya kita langsung teringat pada kegiatan luar ruangan, seperti piknik dan bersepeda. Namun, ternyata kita bisa menikmati kegiatan dalam ruangan di Kompleks Budaya J-Bug. Kompleks budaya ini dapat kita temui setelah keluar dari pintu 3 stasiun kereta bawah tanah Ttukseom Park. Selain perpustakaan, kafe, dan dek observasi, saat ini kita bisa mengunjungi pameran tentang Sungai Han dengan gratis di kompleks budaya tersebut.
Pada bagian prolog, kita disuguhi informasi seputar asal usul nama, sumber mata air, dan panjang serta area Sungai Han. Selanjutnya, kita bisa melihat sejarah singkat Sungai Han sejak Dinasti Joseon. Kemudian, kita juga akan melihat bagian terpenting, yaitu rencana dan proses pengembangan Sungai Han. Berdasarkan informasi yang tertulis, pengembangan Sungai Han sudah dimulai sejak akhir tahun 1960-an. Sebagai ruang budaya, atraksi seperti air mancur pelangi di Jembatan Banpo juga terus ditambahkan.
Untuk mempertahankan eksistensinya, pada bagian akhir terdapat penjelasan mengenai usaha yang sedang dan perlu dilakukan ke depannya. Sebagai penutup, kita bisa menonton video singkat yang merangkum isi pameran pada bagian epilog. Foto-foto dan penjelasan mengenai Sungai Han dipajang beruntun sepanjang jalan masuk menuju kompleks budaya sehingga pengunjung dapat menikmati pameran dalam perjalanannya ke dalam kompleks budaya.
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.