Wartawan Kehormatan

2022.12.23

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Ghina Amalia Audi Zahra dan Mohammad Aksol Muntaha dari Indonesia
Foto: Juyeon Lee


Miss Grand International (MGI) adalah salah satu kontes kecantikan terkemuka yang didirikan oleh orang Thailand, Nawat Itsaragrisil pada tahun 2013. MGI memiliki kampanye, "Stop war and violence." Tahun ini, MGI merayakan HUT ke-10 dengan mengadakan kompetisi di Bali dan Jakarta, Indonesia pada tanggal 3 Oktober hingga 1 November 2022. Penulis menghubungi Miss Grand Korea 2022 melalui Instagram pada 7 Desember 2022 untuk melakukan wawancara karena tertarik dengan penampilannya dengan hanboknya yang unik.


- Mohon perkenalkan diri Anda.

Halo, saya Juyeon Lee, Miss Grand Korea 2022. Saya lulus dari Universitas Kyung Hee pada Agustus 2021. Saya mengambil jurusan fisika terapan dan impian saya adalah menjadi insinyur semikonduktor. Setelah lulus, saya sibuk mempersiapkan diri untuk mencari pekerjaan. Tetapi ketika ada waktu senggang, saya memberikan mengajar bimbel kepada siswa SMP dan SMA.

- Mengapa Anda mengikuti kontes kecantikan padahal latar belakang pendidikan Anda adalah IT/teknik?

Saya adalah orang yang ingin melakukan sesuatu yang menantang. Saya berpartisipasi karena saya ingin memiliki pengalaman sekali seumur hidup. Saya tidak pandai bahasa Inggris, tapi saya ingin berinteraksi dengan para kontestan lain yang berasal dari 68 negara. Saya ingin mengetahui keragaman budaya mereka karena saya tidak memiliki banyak pengalaman di luar negeri. Selain itu, Indonesia yang menjadi tuan rumah MGI 2022 membuat saya antusias karena Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya.

221223_Miss Grand Korea_2

Juyeon Lee dengan gaun malamnya pada acara black carpet.


- Bagaimana perasaan Anda saat memakai pakaian tradisional Indonesia?

Layaknya saat saya memakai hanbok, tentu saya sangat senang saat memakai pakaian tradisional Indonesia. Saya berdiri di atas panggung dengan mengenakan kostum tradisional kontemporer Bali dan merasa bahwa saya seperti seorang Putri Bali. Seusai kompetisi, teman Indonesia saya mengatakan bahwa orang Indonesia biasanya memakai pakaian adat Indonesia untuk acara-acara penting, jadi saya merasa bahwa pakaian yang saya kenakan sangatlah sakral.

- Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang kostum nasional yang anda kenakan?

Nama pakaian yang saya kenakan adalah Hwang Won-sam. Pakaian ini dikenakan pada masa Dinasti Joseon (1392-1910) di Korea. Pakaian Raja Joseon sebetulnya berwarna merah. Pakaian kuning adalah pakaian yang saya kenakan saat memimpikan kemerdekaan pada masa Kekaisaran Korea. Saya pikir Hwang Won-sam tidak terkenal karena pakaian itu baru pertama kali dibuka untuk umum di Korea pada tahun 2015. Selain itu, saya juga menambahkan semikonduktor di hanbok saya karena semikonduktor adalah industri ekspor utama Korea yang banyak tidak diketahui masyarakat internasional. Chip semikonduktor sebenarnya sangat kecil kalau harus ditampilkan di atas panggung, jadi saya mencetak gambar semikonduktor di atas kain.

221223_Miss Grand Korea

Juyeon Lee dengan hanbok dan hiasan replika semikonduktor yang dibuatnya saat menempuh pendidikan di universitas.


- Miss Grand International berkampanye untuk menghentikan perang dan kekerasan. Sebagai mahasiswa semikonduktor, bagaimana cara Anda berkontribusi?

Berhubung saya baru lulus dari universitas, saya merasa sulit untuk menjawab bagaimana saya dapat berkontribusi dalam kampanye perang sebagai mahasiswa semikonduktor. Namun, jika saya menjadi insinyur semikonduktor, saya akan berkontribusi pada umat manusia dengan membuat semikonduktor untuk masyarakat masa depan dengan setia pada peran saya di perusahaan. Sebagai pekerja kantoran, saya akan berkontribusi pada kampanye melalui donasi.

- Indonesia adalah salah satu negara penggemar hallyu (Korean Waves) terbesar di Asia, apakah Anda memiliki privilese tersendiri saat berkompetisi di Indonesia?

Saya pikir itu menjadi keistimewaan untuk kehidupan pribadi saya selama saya berada di Indonesia, bukan keistimewaan selama kompetisi. Orang-orang Indonesia sangat baik. Saya merasa banyak orang di Indonesia yang bisa berbahasa Korea sederhana, dan saya pikir mereka tahu itu karena mereka menonton banyak drama Korea. Misalnya, Annyeonghaseyo? Saya juga berbicara dengan seorang teman berusia 20 tahun yang datang ke acara YT Gold di Bali. Dia datang ke acara tersebut bersama keluarganya karena itu adalah hari ulang tahunnya, dan yang mengejutkan, dia melakukan semua percakapan dalam bahasa Korea. Saya bangga ada orang Indonesia yang fasih berbahasa Korea.

- Hal apa yang paling berkesan di Indonesia?

Setelah kompetisi, saya teringat nasi goreng yang saya makan saat bepergian ke Jakarta, Indonesia. Saya mencoba makanan lain, tetapi nasi goreng adalah yang terbaik. Selain itu, saya merasa seperti pelajar Indonesia pada hari itu karena saya pergi ke universitas teman saya dan mengunjungi perpustakaan, makan di kantin sekolah, dan naik bus sekolah. Selain itu, saya bersyukur bisa melihat tarian para penari Bali di depan mata dan mencoba memainkan gamelan.

221223_Miss Grand Korea_4

Juyeon Lee selama liburannya di Jakarta dan mencoba bermain gamelan.


- Apakah ini pertama kalinya Anda mengikuti kontes kecantikan? Bisakah Anda berbagi pengalaman tentang kontes kecantikan dan MGI 2022?

Ini pertama kalinya saya mengikuti kontes kecantikan tingkat internasional. Sebenarnya, saya sudah pernah ikut kompetisi seperti ini di Korea sekitar empat kali, tapi saya bukan profesional dan tidak mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh. Karena sedang memikirkan karir sebagai insinyur semikonduktor, sebetulnya saya sedang mempersiapkan diri saya melalui pendidikan tambahan di Kamar Dagang dan Industri Korea. Saya mencoba seleksi MGI sebelum batas waktunya berakhir pada Agustus 2022 dan ternyata lolos.

- Seperti yang Anda katakan bahwa Anda tidak pandai bahasa Inggris, bagaimana Anda bisa berkomunikasi dengan peserta dari negara lain?

Ketika saya di Bali, saya tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Jadi, terkadang saya menggunakan alat terjemahan untuk menunjukkan kepada staf yang bisa berbicara sedikit bahasa Korea. Setelah itu, ketika saya pergi ke Jakarta, saya mulai berbicara bahasa Inggris pada tingkat bahasa sehari-hari. Saya masih kurang paham jika seseorang berbicara sangat cepat. Sebenarnya, selama saya melakukan wawancara langsung MGI di Bali pada hari terakhir, salah satu kontestan berbicara dengan sangat cepat karena bahasa ibunya mungkin bahasa Inggris, tetapi saya sama sekali tidak mengerti jadi saya pura-pura mengerti dan tertawa.

221223_Miss Grand Korea_3

Juyeon Lee bersama anak-anak penggemar BLACKPINK di belakang panggung.


- Apa ada pesan dan kesan setelah mengikuti MGI 2022?

Sebenarnya, pasti ada banyak alasan mengapa saya memutuskan untuk mengikuti kompetisi, tapi menurut saya salah satunya adalah keberuntungan. Terlepas dari hal itu, yang saya rasakan setelah mengikuti kompetisi ini adalah saya dapat memikirkan kembali cara saya menjalani hidup.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.

konten yang terkait