Makanan/Pariwisata

2023.07.13

Tujuh orang wartawan kehormatan yang berasal dari berbagai negara menikmati berbagai makanan laut khas Namhae di sebuah restoran pada tanggal 24 Mei. Dari kiri ke kanan: Karina Gur dari Jerman, Anastassiya Kim dari Kazakstan, Mohammad Iqbal Jerusalem dari Indonesia, Kaori Yoshioka dari Jepang, Virginie Schultz dari Prancis, Quang Thi Thuy Dung dari Vietnam, dan Yang Huiyan dari Tiiongkok.

Tujuh orang wartawan kehormatan yang berasal dari berbagai negara menikmati berbagai makanan laut khas Namhae di sebuah restoran pada tanggal 24 Mei. Dari kiri ke kanan: Karina Gur dari Jerman, Anastassiya Kim dari Kazakstan, Mohammad Iqbal Jerusalem dari Indonesia, Kaori Yoshioka dari Jepang, Virginie Schultz dari Prancis, Quang Thi Thuy Dung dari Vietnam, dan Yang Huiyan dari Tiongkok.


Penulis: Lee Kyoung Mi
Foto: Kim Sunjoo


Korea adalah sebuah negara yang dikelilingi oleh laut di sebelah timur, selatan, dan barat. Oleh karena itu, makanan laut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kuliner Korea. Berdasarkan KMI (The Korea Maritime Institute), konsumsi makanan laut per kapita masyarakat Korea mencapai 69,9 kg per tahun. Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Secara geografis, laut di wilayah sebelah selatan Korea memiliki suhu yang lebih hangat sehingga memiliki berbagai macam jenis ikan yang hidup di sana. Pembudidayaan ikan di wilayah ini juga sangat berkembang sehingga kuliner yang menggunakan hasil laut juga sangat beragam.

Korea.net mengunjungi Namhae di Provinsi Gyeongsangnam pada tanggal 24-26 Mei bersama dengan tujuh orang Wartawan Kehormatan (HR) Korea.net untuk merasakan berbagai macam makanan laut khas Namhae. Ketujuh orang HR tersebut adalah Karina Gur dari Jerman, Anastassiya Kim dari Kazakstan, Mohammad Iqbal Jerusalem dari Indonesia, Kaori Yoshioka dari Jepang, Virginie Schultz dari Prancis, Quang Thi Thuy Dung dari Vietnam, dan Yang Huiyan dari Tiongkok. Mari kita lihat berbagai makanan khas Namhae yang kami temui di sana.

Para HR yang mencoba haechohoe-deopbap berkata, Sungguh menakjubkan karena ada wangi yuja dari chogochujang. Ada pula yang berkata, Ada banyak lamun yang baru pertama kali saya lihat, tetapi saya merasa saya makan satu porsi makanan sehat.

Para HR yang mencoba haechohoe-deopbap berkata, "Sungguh menakjubkan karena ada wangi yuja dari chogochujang." Ada pula yang berkata, "Ada banyak lamun yang baru pertama kali saya lihat, tetapi saya merasa saya makan satu porsi makanan sehat."



* Haechohoe-deopbap

Sasyimi putih yang dibungkus dengan lamun berwarna hijau dan ungu. Tambahkan chogochujang berwarna merah di atasnya. Apabila kita menambahkan nasi hangat dan menyuapkannya ke mulut, maka kita bisa merasakan wangi khas laut di dalam mulut kita.

Haechohoe-deopbap dibuat dengan menggunakan ikan segar dan berbagai jenis lamun yang berbeda sesuai dengan musim. Ikan yang digunakan pada sasyimi yang kami cicipi adalah Lateolabrax japonicus, halibut Korea, dan Hexagrammos agrammus. Lamun yang digunakan adalah Undaria pinnatifida, Saccharina japonica, Gracilaria verrucosa, Sargassum, agar-agar, dan Caulerpa lentillifera. Berbagai jenis ikan dan lamut tersebut memperkaya rasa yang dirasakan oleh kami saat memakan haechohoe-deopbap.

Thuy Dung yang baru pertama kali memakan sasyimi berkata, "Saya kaget ternyata makanan ini tidak terasa amis. Makanan ini benar-benar sempurna karena berbagai macam lamun bercampur dengan saus yang terasa asam manis."

Iqbal berkata, "Warna sasyimi dan lamun ini terlihat sangat cantik sehingga melihatnya saja pun terasa kenyang." Iqbal lalu terus menekan tombol kameranya untuk mengambil foto haechohoe-deopbap.

Haechohoe-deopbap ala Namhae sangat spesial karena menggunakan hasil pertanian Namhae, yaitu yuja (sejenis jeruk yang tumbuh di wilayah Asia Timur) dan chogochujang (gocujang dengan cuka). Wangi yuja terasa kuat karena tidak hanya menggunakan daging buahnya saja, tetapi juga kulit dan bijinya.

Kim Mi Yeon mengelola rumah makan sasyimi di Namhae yang sudah dikelola oleh tiga generasi. Kim berkata, "Yuja di Namhae sangat spesial karena berbeda dengan yuja yang tumbuh di daerah lain. Yuja di sini dihasilkan dari pohon tua yang tidak tinggi tetapi kokoh. Rasanya tidak pahit dan wanginya enak. Wangi yuja yang dirasakan dari chogochujang tersebut dapat menghilangkan sisa rasa amis dari sasyimi."


Ukuran ikan teri yang digunakan untuk myeolchi-ssambap dan myeolchihoe-muchim lebih besar dibanding ikan teri yang digunakan untuk sup atau tumisan.

Ukuran ikan teri yang digunakan untuk myeolchi-ssambap dan myeolchihoe-muchim lebih besar dibanding ikan teri yang digunakan untuk sup atau tumisan.



* Myeolchi-ssambap dan myeolchihoe-muchim

Makanan khas Namhae yang paling terkenal adalah myeolchi-ssambap dan myeolchihoe-muchim. Ikan teri yang digunakan untuk kedua masakan ini adalah ikan teri berukuran besar yang ditangkap dengan menggunakan jukbangnyeom. Jukbangnyeom adalah cara penangkapan ikan secara tradisional di Namhae yang sudah terdaftar sebagai warisan industri ikan nasional dan warisan budaya takbenda nasional Korea.

Myeolchi-ssambap memberikan rasa khas Namhae karena myeolchi-jorim (ikan teri rebus) yang pedas karena doenjang (pasta kedelai) dan gocujang dimakan dengan cara dibungkus di dalam sayuran, seperti selada, daun perilla Korea, dan Saccharina japonica.

Myeolchihoe-muchim merupakan makanan yang dibuat dari ikan teri segar yang bagian dalam dan tulangnya sudah dibersihkan. Ikan teri tersebut lalu dicampur dengan berbagai sayuran dan saus pedas.

Par Daegyu adalah seorang ketua komunitas yang mengelola jukbangnyeom. Par telah menangkap ikan teri dengan mengggunakan jukbangnyeom selama lebih dari 25 tahun.

Par berkata, "Apabila kita menangkap ikan teri dengan menggunakan jukbangnyeom, maka kita bisa mendapatkan ikan teri dengan kualitas terbaik karena kulit luar ikan teri tersebut tidak akan rusak. Kami yakin dengan kualitas teri jukbangnyeom kami."

Par menambahkan, "Saat memakan myeolchi-ssambap, potong setengah terlebih dahulu ikan teri tersebut karena sausnya mungkin tidak menyerap sampai ke bagian terdalam ikan teri. Lalu, cocol ikan teri tersebut ke dalam kuah sebelum membungkusnya dengan sayuran."

Karina berkata, "Jerman berbeda dengan Korea, makanan laut di Jerman tidak beraneka ragam. Saya belum pernah makan ikan rebus yang dibungkus dengan sayur seperti ini. Akan tetapi, ternyata ikan teri rebus yang dibungkus dengan sayuran rasanya enak."

Yoshioka merupakan HR yang datang langsung dari Tokyo untuk mengikuti kami ke Namhae. Ia berkata, "Saya baru tahu kalau ikan teri bisa dimakan sebagai sasyimi. Biasanya kami menggunakan ikan teri sebagai bahan utama untuk penyedap rasa sup di Jepang. Sepertinya ikan teri bagus untuk dimakan seperti ini."


Seongge bibimbap adalah nasi campur bulu babi yang menggunakan bulu babi yang ditangkap langsung oleh haenyeo. Rasa bibimbap ini akan lebih gurih apabila ditambah dengan minyak wijen.

Seongge bibimbap adalah nasi campur bulu babi yang menggunakan bulu babi yang ditangkap langsung oleh haenyeo. Rasa bibimbap ini akan lebih gurih apabila ditambah dengan minyak wijen.



*  Seonggeal bibimbap

"Rasa telur bulu babi benar-benar fantastis! Wanginya pun benar-benar wangi laut." (Anastassiya)
"Waktu saya kecil, saya pernah menangkap dan memakan langsung bulu babi di laut. Saya tahu seberapa enaknya telur bulu babi ini. Sangat cocok dengan kecap asin." (Yoshioka)


Telur bulu babi diletakkan di atas nasi, semogasiri (alga merah), gim (rumput laut Korea), seladren, kubis, dan wortel. Bulu babi yang digunakan adalah bulu babi segar yang ditangkap oleh para haenyeo (penyelam wanita) setiap paginya di Namhae. Pemilik restoran seakan menunjukkan kehangatan hatinya dengan memberikan telur bulu babi sebanyak satu sendok penuh pada mangkuk kami.

Kim Young Sook sudah menjalankan restoran selama hampir sepuluh tahun di tempat ini. Kim menyarankan kepada kami untuk mencoba telur bulu babi sebelum mencampurnya dengan sayuran dan nasi di mangkuk kami. Kim berkata bahwa kami baru akan bisa menikmati seonggeal bibimbap apabila kami mengetahui rasa bulu babi yang lembut dan wangi. Saus yang digunakan untuk mencampur seluruh bahan makanan itu adalah kecap asin, bukan gocujang.

Seluruh menu utama tersebut ditemani oleh berbagai macam bancan pada setiap restoran yang kami datangi. Bancan tersebut sangat banyak sehingga memenuhi seluruh meja kami. Beberapa bancan tersebut antara lain adalah kkolttugi sukhoe (cumi-cumi kecil kukus), Aplysia kurodai, bajiraktang (sup kerang), ojingeo buchujeon (dadar goreng dengan daun kucai dan cumi-cumi), seodaehoe muchim (selada sasyimi dengan Petrale sole), dan kkolttugi jeotgal (cumi-cumi kecil yang difermentasi dengan garam).

Ketujuh orang HR yang mengikuti program ini sangat terkejut saat melihat bancan tersebut dan mengambil banyak foto. Mereka berkata, "Memangnya boleh bancan diberikan sebanyak ini?"

Biro Sumber Daya Perikanan Namhae-gun adalah pihak yang mendukung Korea.net untuk mencicipi berbagai macam boga bahari yang ada di Namhae. Kepala Biro Yang Chan Woo berkata, "Banyak sekali makanan laut yang enak di Namhae tetapi banyak yang belum mengetahuinya. Kami berharap bisa mempromosikan makanan laut Namhae melalui Korea.net."

Yang menambahkan, "Dahulu siapa yang akan mengetahui bahwa kuliner Korea akan dinikmati oleh masyarakat dunia? Kami akan berusaha agar K-blue food juga bisa dinikmati masyarakat dunia seperti mereka menikmati K-food."


Makanan laut mana yang paling disukai oleh tim Korea.net dan HR?

Tim Korea.net dan tujuh orang HR mengunjungi Namhae selama tiga hari dua malam untuk menikmati berbagai macam makanan laut di Namhae. Tim kami yang mengunjungi Namhae berisi 12 orang dan kami melakukan pemungutan suara untuk menentukan makanan favorit kami. Seonggeal bibimbap menempati posisi pertama dengan enam suara. Empat dari tujuh orang HR menganggap seonggeal bibimbap sebagai makanan terbaik yang mereka makan di Namhae.

Karina berkata, "(Seonggeal bibimbap) adalah makanan terbaik yang saya makan di Namhae. Rasanya tidak terlalu kuat sehingga saya menyukainya."

Schultz berkata, "Bulu babi tersebut sangat lembut bagaikan krim."

Makanan terbaik kedua ditempati oleh haechohoe-deopbap dan myeolchi-ssambap dengan masing-masing tiga suara.



km137426@korea.kr

konten yang terkait