Makanan/Pariwisata

2022.09.08


Seorang pakar seni ternama sekaligus profesor di Myeongji University Yu Hong-june di dalam bukunya yang berjudul Eksplorasi Warisan Leluhur Saya mengatakan, "Kita melihat sesuai dengan apa yang kita ketahui." Maksudnya adalah, seberapa pun terkenalnya suatu tempat, atau seberapa pun tidak istimewanya tempat yang kita datangi, hal itu bisa berubah tergantung dari seberapa kita tahu mengenai suatu tempat dan dari sisi mana kita melihat tempat tersebut.

Pada tahun 2022 ini, Korea.net memulai sebuah serial untuk memperkenalkan kebudayaan Korea dan tempat wisata di daerah yang belum begitu dikenal secara internasional. Kami mengajak pembaca untuk melihat dari sisi lain mengenai kisah dari suatu tempat dan orang-orang yang tinggal di dalamnya. Tempat wisata terkenal yang bisa kita cari informasinya di internet pun bisa dilihat dari sisi yang berbeda. Kami juga berencana untuk mengunjungi tempat wisata populer yang sudah mendapatkan sorotan sebelumnya. Korea.net akan menyuguhkan permata tersembunyi Korea kepada para pembaca.


Penulis: Kim Hyelin
Video: Kim Hyelin dan Yoon Hee Young


Tempat penyewaan mobil di Kabupaten Namhae-gun, Provinsi Gyeongsang Selatan, menyarankan kepada penyewa mobil untuk mengelilingi Namhae dari timur ke barat dengan berangkat dari Terminal Bus Antarkota Namhae. Pulau ini bukan pulau yang kecil sehingga pengunjung harus menghitung waktu agar bisa mengunjungi lokasi wisata dengan efektif. (Kim Hyun Suk)

Tempat penyewaan mobil di Namhae-gun, Provinsi Gyeongsangnam, menyarankan kepada penyewa mobil untuk mengelilingi Namhae dari timur ke barat dengan berangkat dari Terminal Bus Antarkota Namhae. Pulau ini bukan pulau yang kecil sehingga pengunjung harus menghitung waktu agar bisa mengunjungi lokasi wisata dengan efektif. (Kim Hyun Suk)


Transportasi ternyaman yang bisa digunakan untuk pergi ke Namhae dari daerah ibukota adalah bus antarkota. Kita bisa menaiki bus dari Terminal Bus Seoul Nambu ke Terminal Bus Antarkota. Ada lima jadwal keberangkatan setiap harinya. Tempat duduk bus pun terasa luas karena bus yang kami naiki adalah bus eksekutif.


Bus pertama berangkat pukul 07:10 dan bus terakhir berangkat pukul 19:30 dari Terminal Bus Seoul Nambu, Seocho-gu, Seoul. Waktu tempuh ke Namhae adalah 4,5 jam. Penumpang bisa memesan tiket bus melalui website (https://intercitybuse.tmoney.co.kr/) atau aplikasi T-money. Harga tiket untuk dewasa adalah 34.900 won. (Kim Hyelin)

Bus pertama berangkat puku 07:10 dan bus terakhir berangkat pukul 19:30 dari Terminal Bus Seoul Nambu, Seocho-gu, Seoul. Waktu tempuh ke Namhae adalah 4,5 jam. Penumpang bisa memesan tiket bus melalui website (https://intercitybuse.tmoney.co.kr/) atau aplikasi T-money. Harga tiket untuk dewasa adalah 34.900 won. (Kim Hyelin)


Semakin jauh dari Seoul, pemandangan di luar jendela bus semakin menghijau dan terasa tenang. Memang rasanya nyaman kalau tertidur selama perjalanan, tetapi ada baiknya apabila kita bisa menikmati pemandangan yang ada di luar jendela. Namhae terhubung dengan Semenanjung Korea melalui tiga buah jembatan, yaitu Jembatan Namhae, Noryang, dan Samcheon-po.

Saat bus mulai memasuki Namhae, terlihat Jembatan Namhae yang berwarna merah cerah dan saat indah sejajarr dengan horizon. Saat akan tiba di terminal tujuan, mari kita meregangkan badan dan membuka tirai jendela bus.


Jembatan Namhae yang menghubungkan Kabupaten Hadong-gun dan Namhae-gun di Provinsi Gyeongsang Selatan merupakan jembatan gantung tertua di Korea Selatan. (Kantor Kabupaten Namhae-gun)

Jembatan Namhae yang menghubungkan Hadong-gun dan Namhae-gun di Provinsi Gyeongsangnam merupakan jembatan gantung tertua di Korea. (Pemerintah Namhae-gun)


Setelah tiba, kita harus memilih transportasi yang akan kita gunakan untuk mengelilingi pulau. Kita bisa menyewa mobil dari persewaan yang ada di dekat Terminal Bus Antarkota. Kita juga bisa menyewa mobil dengan memesan terlebih dahulu lewat internet.

Transportasi umum juga bisa digunakan dengan Ttubeogi Bus (https://www.namhae.go.kr/tour/00012/00934/00688.web). Bus itu melewati berbagai tempat wisata utama di Namhae, seperti Kampung Jerman, Kuil Boriam, dan Kampung Daraengi. Apabila kita tidak berhenti dan hanya melihat tempat-tempat wisata tersebut dari bus, perjalanan akan memakan waktu 1,5 jam.

Bus ini berangkat sekitar 2-3 jam sekali. Tiket bus ini 5.000 won dan kita bisa menggunakan tiket ini untuk naik Ttubeogi dengan bebas dalam sehari. Jadi, kita bisa turun di tempat wisata yang kita inginkan, lalu menaiki Ttubeogi lagi.


Namhae menyambut para pengunjung dengan kecantikan yang berbeda di setiap musimnya. Akan tetapi hampir semua orang yang kami temui di Namhae selalu mengatakan bahwa Namhae paling cantik di musim semi. Kita bisa merasa bahagia hanya dengan menikmati keanekaragaman bunga-bunga yang ada di berbagai tempat. Terdapat bunga-bunga seperti kanola, Rhododendron mucronulatum, dan tulip. (Kim Hyelin)

Namhae menyambut para pengunjung dengan kecantikan yang berbeda di setiap musimnya. Akan tetapi hampir semua orang yang kami temui di Namhae selalu mengatakan bahwa Namhae paling cantik di musim semi. Kita bisa merasa bahagia hanya dengan menikmati keanekaragaman bunga-bunga yang ada di berbagai tempat. Terdapat bunga-bunga seperti kanola, Rhododendron mucronulatum, dan tulip. (Kim Hyelin)


Apabila pengunjung ingin mengunjungi Namhae dengan privasi, pengunjung bisa menggunakan taksi pemandu wisata (https://www.namhae.go.kr/tour/00012/00934/00369.web). Para sopir taksi bisa memandu pengunjung dalam waktu setengah hari (80.000 won) atau satu hari penuh (150.000 won).

Pengunjung bisa memesan taksi tersebut lewat internet maksimal 2 hari sebelum pemakaian. Pengunjung juga bisa mereservasi melalui telepon atau kunjungan langsung maksimal 1 hari sebelumnya. Taksi merupakan transportasi yang nyaman karena pengunjung bisa memilh sendiri waktu dan jalur wisata yang diinginkan.


Lokasi untuk melihat jukbangnyeom yang dipasang di Selat Jijok, Samdong-myeon, Kabupaten Namhae-gun. (Kantor Kabupaten Namhae-gun)

Lokasi untuk melihat jukbangnyeom yang dipasang di Selat Jijok, Samdong-myeon, Namhae-gun. (Pemerintah Namhae-gun)


Apabila pengunjung tiba di Desa Jijok, pengunjung bisa langsung melihat beberapa konstruksi yang terbuat dari kayu. Pengunjung yang baru pertama kali mengunjungi Namhae biasanya terheran-heran melihat konstruksi yang disebut sebagai jukbangnyeom ini.

Jukbangnyeom dibangun di tempat berarus kencang. Tiang kayu dipancangkan dan bambu-bambu dipasang di sela-selanya agar berfungsi sebagai alat penangkap ikan. Ini adalah jenis penangkap ikan tradisional Korea.

Jukbangnyeom telah digunakan di Namhae selama 500 tahun terakhir untuk menangkap ikan secara tradisional. Saat ini sudah terpasang dek dari kayu yang bisa dipakai para pengunjung untuk melihat-lihat jukbangnyeom. Bahkan kita bisa melihat sampai ke bagian dalam jukbangyeom melalui dek ini.



Kami pergi ke Hutan Angin Pemecah Angin Mulgeon saat dedaunan ada yang berwarna kuning dan kuncup daun mulai tumbuh di pepohonan. Kita bisa menikmati suara alam seperti suara helaian daun yang tertiup angin atau suara ombak berdesir.

Saat melihat ke depan kita bisa melihat hutan, saat melihat ke belakang kita bisa melihat pelabuhan kecil. Di sini kita bisa melepas penat dari dunia moden yang sibuk dengan berjalan kaki. Tidak ada salahnya untuk duduk di tepi pantai berbatu yang ada di dekat hutan.

Jangan lupa untuk mengambil foto. Kita bisa mendapatkan foto terbaik dengan latar belakang hutan yang berwarna hijau dan laut biru kehijauan yang cerah.


Daerah ini merupakan tempat pengasingan seorang cendekiawan Dinasti Joseon yang bernama Kim Manjung. Pengunjung bisa menaiki kapal kecil dari Pelabuhan Byeongnyeon-hang. Setelah melewati arus dan gelombang laut selama 20 menit, kita akan sampai di sebuah tebing unik berbentuk sepererti tuts piano. (Kim Hyelin)

Daerah ini merupakan tempat pengasingan seorang cendekiawan Dinasti Joseon yang bernama Kim Manjung. Pengunjung bisa menaiki kapal kecil dari Pelabuhan Byeongnyeon-hang. Setelah melewati arus dan gelombang laut selama 20 menit, kita akan sampai di sebuah tebing unik berbentuk sepererti tuts piano. (Kim Hyelin)


Apabila kita berbicara mengenai batuan beku vulkanik di Korea, pasti semua orang akan membicarakan batuan vulkanik yang ada di Jeju. Akan tetapi, sebetulnya ada batuan beku vulkanik yang tidak kalah menarik di daerah Namhae.

Daerah yang bahkan tidak begitu diketahui oleh warga lokal ini masuk ke dalam lokasi tersembunyi di daerah Namhae. Pengunjung hanya bisa datang ke daerah ini melalui Pelabuhan Byeongnyeon-hang. Nama tebing ini adalah Batuan Beku Vilkanik Yanga-ri.

Lava yang keluar dari perut bumi ini membeku lalu terbentuk menjadi tebing ini. Pengunjung bisa melihat bebatuan beku vulkanik yang berbentuk unik di sini.



Kita bisa menyewa yacht seharga 100.000 won untuk satu jam dari Namhae Marine Leisure yang terletak di dekat Pelabuhan Byeongnyeon-hang. Pengunjung bisa melakukan reservasi melalui telepon (010-8208-6300).


Walaupun ada banyak ladang dan persawahan di Desa Daraengi, belakangan ini berbagai kafe dan rumah makan juga mulai didirikan. Rasanya nyaman sekali bisa duduk di tepi laut dan melihat pemandangan sekitar. (Kim Hyelin)

Walaupun ada banyak ladang dan persawahan di Desa Daraengi, belakangan ini berbagai kafe dan rumah makan juga mulai didirikan. Rasanya nyaman sekali bisa duduk di tepi laut dan melihat pemandangan sekitar. (Kim Hyelin)


Pemandangan yang bisa dilihat dari atas Desa Daraengi sangat cantik. Pemandangan yang bisa dilihat dari arah laut ke gunung juga tidak kalah menakjubkan. Mobil tidak bisa masuk ke desa ini sehingga mobil harus diparkir di parkiran dan pengunjung harus mengelilingi desa dengan berjalan kaki.



Saat memasuki desa, ada berbagai papan pengumuman yang bertuliskan sejarah desa atau program aktivitas desa nelayan. Pengunjung bisa membacanya pelan-pelan.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi desa adalah satu jam. Sewaktu memasuki desa, jalan yang dilalui akan menurun, sedangkan saat kembali, pengunjung harus mendaki. Oleh karena itu, pengunjung disarankan untuk menggunakan alas kaki yang nyaman.


Makanan yang hanya bisa ditemukan di namhae antara lain adalah sajian paket menu sasyimi teri pedas (atas) dan makanan yang menggunakan teritip (bawah). (Yoon Hee Young)

Makanan yang hanya bisa ditemukan di Namhae antara lain adalah sajian paket menu sasyimi teri pedas (atas) dan makanan yang menggunakan teritip (bawah). (Yoon Hee Young)


Makanan apa yang harus dicoba di Namhae? Tentu saja makanan laut karena Namhae terletak di pinggir pantai. Ada banyak rumah makan yang menyediakan makanan yang terbuat dari makanan laut, bayam, dan bawang putih.

Apabila pengunjung bisa memakan sasyimi, maka paket menu sasyimi pedas dan ssambab (makanan yang dimakan dengan cara meletakkan berbagai lauk-pauk serta saus fermentasi kedelai ke atas daun sayuran lalu dibungkus bersama nasi) yang menggunakan teri menjadi rekomendasi utama.

Pengunjung vegetarian bisa mencoba gimbap atau bibimbap yang terbuat dari teritip dan hijiki. Pengunjung juga bisa mencoba makgeolli yang memiliki rasa yuzu karena yuzu adalah buah khas Namhae. Minuman ini sangat cocok untuk semua makanan karena rasanya yang segar dan ringan.



kimhyelin211@korea.kr

konten yang terkait