Presiden Lee Jae Myung (tengah) mengumumkan lembar fakta bersama antara Korea-AS pada tanggal 14 November 2025 di ruang konferensi pers Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan-gu, Seoul. Lembar fakta tersebut berisi kesepakatan akhir antara kedua negara. (Facebook resmi Presiden Lee Jae Myung)
Penulis: Yoon Sojung
Korea dan Amerika Serikat pada tanggal 14 November 2025 merilis lembar fakta bersama yang berisi mengenai kesepakatan dalam bidang tarif dan keamanan.
AS mengungkapkan telah memberikan persetujuan kepada Korea untuk membangun kapal selam serang bertenaga nuklir.
Selain itu, AS mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung proses pengayaan uranium sipil dan pemrosesan ulang bahan bakar nuklir bekas oleh Korea untuk tujuan damai.
Korea sepakat untuk berinvestasi sebesar 350 juta dolar di AS. Kemudian AS berjanji untuk menurunkan tarif mobil dan suku cadang kendaraan menjadi 15% serta menjamin Korea agar mendapatkan perlakuan setara atau lebih baik dibandingkan negara-negara lain untuk tarif semikonduktor.
Presiden Lee Jae Myung mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers yang digelar hari itu d Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan-gu, Seoul.
Ia mengungkapkan, "Korea telah berhasil mencapai kesepakatan dalam negosiasi perdagangan dan hubungan dagang antara Korea dan AS serta konsultasi keamanan yang merupakan salah satu variabel terbesar bagi perekonomian dan keamanan Korea."
Presiden Lee berkata, "Keputusan rasional Presiden Trump berperan besar dalam menghasilkan negosiasi yang bermakna. Hal ini sama dengan perlunya mitra yang luar biasa untuk persaingan yang sehat."
Ia melanjutkan, "Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih dan menghargai keputusan berani Presiden Trump."
Presiden Lee menambahkan, "Sangat penting untuk menjaga kestabilan hubungan dengan negara-negara tetangga di dalam kawasan seiring dengan semakin meningkatnya ketidakpastian di tengah masyarakat internasional."
Salah satu hasil yang penting dalam penyelenggaraan KTT APEC (Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) di Gyeongju adlaah perbaikan hubungan antara Korea dan Tiongkok melalui pertemuan antara Presiden Lee dengan Presiden Xi Jinping.
Presiden Lee menekankan, "AS pun berkonflik dan berseberangan dengan Tiongkok dalam berbagai bidang, tetapi mereka tetap bekerja sama dalam bidang yang mengharuskan mereka untuk bekerja sama."
Ia menambahkan, "Pemerintah Korea akan terus berusaha membuka jalan bagi pengembangan hubungan bilateral dengan Tiongkok serta perdamaian Semenanjung Korea melalui dialog yang berkesinambungan dengan Tiongkok."
Kepala Sekretaris Kepresidenan Bidang Kebijakan Republik Korea, Kim Yong-beom, kemudian menjelaskan mengenai detail isi lembar fakta tersebut dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
Hal-hal yang dibahas dalam lembar fakta tersebut antara lain adalah pembangunan kembali dan perluasan industri strategis, stabilitas pasar valuta asing, penguatan hubungan komersial, pemajuan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan, kesepakatan dalam bidang pertanian dan digital, serta perlindungan kemakmuran ekonomi.
Kim menilai bahwa lembar fakta bersama tersebut sangat penting karena hasil kesepakatan antara Korea dan AS telah tertuang dalam bentuk dokumen dengan jelas dan dirilis kepada publik.
Gedung Putih pun pada tanggal 13 November 2025 (waktu setempat) telah merilis lembar fakta yang berisi kesepakatan perdagangan antara Korea dan AS yang telah disetujui oleh Presiden Lee dan Trump dalam pertemuan yang digelar di Gyeongju pada akhir Oktober 2025.
arete@korea.kr