Presiden Lee Jae Myung pada tanggal 4 September 2025 melakukan percakapan telepon dengan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)
Penulis: Aisylu Akhmetzianova
Presiden Lee Jae Myung dalam sambungan telepon perdananya dengan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh pada 4 September 2025 sepakat untuk mendorong pertukaran sumber daya manusia (SDM), kata Juru Bicara Kantor Kepresidenan Republik Korea, Kang Yu-jung, dalam keterangan tertulis.
Kedua pemimpin menyebutkan adanya kemajuan besar dalam kerja sama bilateral di berbagai sektor sejak hubungan diplomatik terjalin pada tahun 1990, serta berjanji untuk semakin memperkuat kemitraan strategis kedua negara.
Mereka juga sepakat bahwa pertukaran SDM yang aktif menjadi fondasi kokoh bagi hubungan bilateral, dan berkomitmen untuk terus meningkatkannya demi membuka 35 tahun kerja sama berikutnya berdasarkan komunikasi yang erat.
Presiden Lee menyatakan, "Mari kita perluas kerja sama simbiotik antara Mongolia yang kaya sumber daya mineral dan Korea yang memiliki teknologi maju."
Menanggapi hal ini, Presiden Khurelsukh menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Lee atas perhatian dan dukungannya terhadap para pekerja migran di Korea, termasuk warga Mongolia.
Sementara itu, Presiden Lee menyatakan, "Saya menyambut baik pembukaan aula peringatan untuk pejuang kemerdekaan Korea Lee Tae-joon (1883-1921), yang mengabdikan diri sebagai dokter di Mongolia sekaligus memimpin gerakan anti-Jepang di Mongolia."
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Mongolia atas dukungannya terhadap fasilitas tersebut.
aisylu@korea.kr