Kebijakan

2025.09.02

Presiden Lee Jae Myung terlihat sedang memberikan pidato terkait kebijakan pada tanggal 25 Agustus 2025 (waktu setempat) di CSIS (Center of Strategic and International Studies), Washington DC, Amerika Serikat. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Lee Jae Myung terlihat sedang memberikan pidato terkait kebijakan pada tanggal 25 Agustus 2025 (waktu setempat) di CSIS (Center of Strategic and International Studies), Washington DC, Amerika Serikat. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Kim Hyelin

Presiden Lee Jae Myung akan menyampaikan pidato utama dalam Sidang Majelis Umum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa pada tanggal 23 September 2025 (waktu setempat) di New York, Amerika Serikat.

Juru Bicara Kantor Kepresidenan Republik Korea, Kang Yu-jung, mengungkapkan hal tersebut dalam pengarahan yang digelar tanggal 2 September 2025.

Kang menyebutkan bahwa Presiden Lee akan menghadiri Sidang Majelis Umum DK PBB karena Korea merupakan negara pemimpin DK PBB pada bulan September 2025.

Sidang Majelis Umum DK PBB ke-80 akan digelar selama seminggu mulai tanggal 23 September 2025.

Kang mengatakan, "Sidang Majelis Umum DK PBB biasanya digelar mulai hari Selasa ketiga di bulan September selama seminggu. Sidang tersebut menjadi ruang untuk diplomasi multilateral terbesar di dunia karena berbagai tokoh dari 193 negara anggota PBB akan hadir."

Kang menambahkan, "PBB memperingati pendiriannya yang ke-80 pada tahun 2025 sehingga kami memperkirakan bahwa sidang kali ini akan mendapatkan perhatian besar dari seluruh dunia."

Kang menjelaskan, "Melalui kehadiran dalam sidang kali ini, Presiden Lee akan mempererat aliansi dengan masyarakat internasional serta melakukan diplomasi multilateral untuk meningkatkan status Korea sebagai negara kuat di kancah global.

Presiden Lee juga akan memimpin langsung forum terbuka di Sidang Majelis Umum DK PBB sesuai dengan kapasitasnya sebagai pemimpin DK PBB di bulan September 2025. Ia akan menjadi presiden Korea pertama yang memimpin forum terbuka tersebut.

Kang mengutarakan, "Sidang kali ini akan mendiskusikan dan mencari arah tanggapan bersama mengenai pengaruh dan kesempatan pertumbuhan pesat kecerdasan buatan (AI) terhadap perdamaian dan keamanan internasional."

Kang menutup, "Kehadiran Presiden Lee di Sidang Majelis Umum DK PBB diharapkan akan bisa memastikan kembali posisi Korea sebagai mitra terpercaya serta memperkuat kepemimpinan Korea di kancah diplomasi multilateral global."


kimhyelin211@korea.kr

konten yang terkait