Presiden Yoon Suk Yeol terlihat sedang berjabat tangan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam KTT Korea-Jerman yang digelar sebagai bagian dalam KTT NATO pada tanggal 10 Juli 2024 (waktu setempat) di Washington DC, Amerika Serikat.
Penulis: Kim Hyelin
Foto: Yonhap News
Presiden Yoon Suk Yeol bertemu dengan tujuh orang pemimpin negara pada tanggal 10 Juli 2024 (waktu setempat) dalam KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) negara mitra dan sekutu NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Washington DC, Amerika Serikat.
Dalam dialog dengan para pemimpin tersebut, Presiden Yoon mendiskusikan mengenai isu-isu terkini, seperti misalnya kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia, lalu mencari arah untuk menyelesaikan bersama masalah tersebut.
Presiden Yoon menggelar KTT bilateral secara berurutan dengan pemimpin dari tujuh negara, yaitu Jerman, Kanada, Belanda, Swedia, Ceko, Finlandia, dan Jepang.
KTT pertama diselenggarakan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Presiden Yoon berkata, "Jerman merupakan mitra utama di wilayah Indo-Pasifik serta memiliki nilai-nilai yang sama dengan Korea. Semoga ke depannya Korea dan Jerman tidak hanya bekerja sama dalam dua arah saja, tetapi juga bekerja sama erat dalam menjawab berbagai permasalahan dunia, seperti bantuan terhadap Ukraina, gangguan jaringan pasokan, serta krisis iklim."
Presiden Yoon dan Kanselir Scholz mengungkapkan, "Kami memiliki keprihatinan yang mendalam terhadap penguatan kerja sama militer dan ekonomi melalui penandatanganan perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Rusia dan Korea Utara di tengah ancaman Korea Utara yang terus berlanjut serta Perang Ukraina yang terus berkepanjangan."
Keduanya menambahkan,"Kita harus menjalin solidaritas dengan masyarakat dunia untuk menghadapi dengan tegas kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara yang telah melanggar resolusi keamanan."
Presiden Yoon juga menyambut pendaftaran Jerman ke Komando Perserikatan Bangsa-bangsa.
Presiden Yoon berujar, "Kami menantikan peran penting Jerman sebagai bagian dari Komando PBB setelah seluruh proses berakhir."
Saat bertemu dengan Presiden Kanada Justin Trudeau, Presiden Yoon mengungkapkan harapannya untuk bisa mempererat kerja sama bilateral dalam bidang pertahanan melalui Pertemuan Tingkat Tinggi Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan 2+2 yang digelar sebagai tindak lanjut dari KTT Korea-Kanada yang digelar pada bulan September 2022.
PM Trudeau menjawab, "Sangat penting bagi negara-negara yang memiliki nilai yang sama, termasuk Korea dan Kanada, untuk memiliki solidaritas dalam menjaga keamanan regional dan dunia."
PM Trudeau menambahkan, "Kami akan mempererat kerja sama dengan Korea sebagai mitra utama di wilayah Indo Pasifik untuk penguatan kerja sama dalam bidang pertahanan melalui Pertemuan Tingkat Tinggi Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan 2+2."
Selain itu, Korea dan Kanada juga sepakat untuk mengevaluasi arah kerja sama timbal balik dalam bidang pertahanan terkait peningkatan kekuatan pertahanan.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Yoon berkata, "Saat ini, masalah pertahanan di Asia Timur dan dunia semakin diperparah dengan semakin eratnya kerja sama antara Rusia dan Korea Utara melalui penandatanganan perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Rusia dan Korea Utara."
PM Kishida menilai, "Dengan mempertimbangkan isu-isu internasional belakangan ini, saya menganggap bahwa diskusi dan kerja sama antara pemimpin Korea dan Jepang sangatlah bermakna karena kita bisa berbagi sudut pandang terhadap masalah-masalah strategis serta memiliki hubungan kepercayaan yang kuat."
Selain membicarakan mengenai hubungan kerja sama militer Rusia-Korea Utara dengan pemimpin Ceko, Belanda, Swedia, dan Finlandia, Presiden Yoon juga mendiskusikan mengenai kerja sama pembangkit listrik tenaga nuklir baru serta pasokan mineral kritis.
Presiden Yoon Suk Yeol terlihat sedang berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam KTT Korea-Jepang yang digelar sebagai bagian dalam KTT NATO pada tanggal 10 Juli 2024 (waktu setempat) di Washington DC, Amerika Serikat.