Kebijakan

2024.06.10

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) dan Ibu Negara Kim Keon Hee terlihat sedang memberikan salam saat menaiki Air Force One untuk kunjungan ke Belanda pada bulan Desember 2023 di Bandara Seoul, Seongnam, Provinsi Gyeonggi. (Korea.net DB)

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) dan Ibu Negara Kim Keon Hee terlihat sedang memberikan salam saat menaiki Air Force One untuk kunjungan ke Belanda pada bulan Desember 2023 di Bandara Seoul, Seongnam, Provinsi Gyeonggi. (Korea.net DB)



Penulis: Park Hye Ri

Presiden Yoon Suk Yeol telah meninggalkan Korea untuk mengunjungi tiga negara Asia Tengah, yaitu Turkmenistan, Kazakstan, dan Uzbekistan. Kunjungan tersebut akan berlangsung pada tanggal 10-15 Juni 2024.

Wakil Direktur Kantor Keamanan Nasional Kim Tae-hyo mengumumkan jadwal Presiden Yoon tersebut pada pengarahan yang digelar pada tanggal 7 Juni di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul.

Presiden Yoon akan mendorong pembentukan K-Silk Road secara penuh melalui penguatan kerja sama jaringan suplai dengan negara-negara Asia Tengah yang kaya akan sumber daya alam.

K-Silk Road merupakan cetak biru pemerintahan Presiden Yoon yang mengandung rencana untuk memajukan hubungan kerja sama dengan wilayah Asia Tengah yang menjadi penghubung antara Asia dan Eropa. Strategi kewilayahan ini merupakan strategi kewilayahan ketiga Presiden Yoon setelah Strategi Indo-Pasifik dan KASI (Korea-ASEAN Solidarity Initiative).

Sebagai jadwal pertama, Presiden Yoon akan menggelar KTT (konferensi tingkat tinggi) pada tanggal 10 Juni dengan presiden Turkmenistan, Serdar Berdimuhamedow. Keduanya akan berdiskusi mengenai arah pengembangan kerja sama antara Korea dengan Turkmenistan, Setelah KTT selesai, keduanya direncanakan akan menggelar penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan konferensi pers bersama.

Pada tanggal 11 Juni, Presiden Yoon akan memberikan pidato utama pada forum bisnis yang akan dihadiri oleh para pengusaha dari Korea dan Turkmenistan. Di sana, Presiden Yoon akan menggelar dialog terpisah dengan mantan presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimuhamedow.

Setelah menyelesaikan kunjungan di Turkmenistan, Presiden Yoon akan melanjutkan kunjungannya ke Kazakstan pada tanggal 12-13 Juni. Di sana, Presiden Yoon akan bertemu dengan para diaspora Korea serta hadir pada jamuan makan malam bersama presiden Kazakstan, Kassym-Jomart Tokayev.

Pada tanggal 12 Juni Presiden Yoon akan menggelar KTT bersama Presiden Tokayev untuk membicarakan mengenai arah penguatan hubungan kemitraan strategis antara Korea dengan Kazakstan. Setelah itu, Presiden Yoon akan hadir pada forum bisnis Korea-Kazakstan untuk berdiskusi dengan para pebisnis dari Korea dan Kazakstan, lalu memberikan pidato utama.

Kim berkata, "Melalui kunjungan kenegaraan resmi ini, Presiden Yoon akan memperluas hubungan kerja sama jaringan suplai dalam, bidang mineral kritis, seperti litium dan uranium. Presiden Yoon akan berdiskusi dengan Presiden Tokayev mengenai arah kerja sama yang memiliki efek sinergi dalam pengembangan industri dan keamanan ekonomi di Korea dan Kazakstan."

Sebagai jadwal terakhir, Presiden Yoon akan mengunjungi Uzbekistan pada tanggal 13-15 Juni. Presiden Yoon akan tiba di Uzbekistan pada tanggal 13 Juni, lalu memulai jadwalnya dengan upacara penyambutan resmi pada tanggal 14 Juni pagi. Setelah itu, Presiden Yoon akan hadir pada KTT, penandatanganan MoU, dan konferensi pers bersama.

Pada hari itu, Presiden Yoon akan mengunjung inkubator bisnis Uzbekistan yang baru dibuka pada tahun 2023 melalui bantuan pemerintah Korea, lalu berdialog dengan generasi muda Korea dan Uzbekistan. Sebagai jadwal terakhir, pada tanggal 15 Juni Presiden Yoon akan mengunjungi kota kuno Samarkand yang menjadi salah satu warisan budaya dunia.

Melalui kunjungan ke Asia Tengah kali ini, Presiden Yoon membentuk KTT Korea-Asia Tengah dengan lima negara Asia Tengah. KTT Korea-Asia Tengah pertama dengan para pemimpin dari Kazakstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, dan Kirgiztan akan digelar pada tahun 2025 di Korea.


hrhr@korea.kr

konten yang terkait