Kebijakan

2024.05.27

Preasiden Yoon Suk Yeol (ketiga dari kiri) terlihat sedang berdialog dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang (kedua dari kanan) pada tanggal 26 Mei 2024 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul. (Yang Seung Hak, Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Preasiden Yoon Suk Yeol (ketiga dari kiri) terlihat sedang berdialog dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang (kedua dari kanan) pada tanggal 26 Mei 2024 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul. (Yang Seung Hak, Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Xu Aiying

Presiden Yoon Suk Yeol telah menyelenggarakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida secara terpisah pada tanggal 26 Mei 2024.

Presiden Yoon mengawali pertemuan bilateral tersebut dengan PM Li lalu bertukar pendapat mengenai ketertarikan kedua belah pihak terkait hubungan Korea dan Tiongkok serta isu-isu terkini di kawasan dan dunia.

Presiden Yoon dan PM Li sepakat bahwa hubungan antara Korea dan Tiongkok harus berkembang tanpa masalah apa pun serta menganggap penting komunikasi yang erat secara terus menerus baik di dalam maupun di luar negara masing-masing.

Untuk merealisasikan hal tersebut, kedua pemimpin sepakat untuk membentuk atau menjalankan kembali saluran-saluran komunikasi dalam bidang diplomasi dan keamanan antara Korea dan Tiongkok, seperti dialog terkait diplomasi dan keamanan, dialog trek 1,5, serta dialog strategis antar wakil menteri luar negeri.

Presiden Yoon dan PM Lee setuju bahwa kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan karena menjadi roda pendorong penting bagi ekonomi dan kehidupan masyarakat Korea dan Tiongkok.

Oleh karena itu, agar bisa mencapai revitalisasi perdagangan dan investasi Korea dan Tiongkok, kedua pemimpin sepakat untuk menjalankan kembali Komite Kerja Sama Investasi Korea dan Tiongkok yang sempat terhenti sejak tahun 2011.

Korea dan Tiongkok juga sepakat untuk mendorong kembali negosiasi tindak lanjut untuk perjanjian perdagangan bebas (FTA) Korea dan Tiongkok melalui penyelenggaraan rapat pejabat senior terkait FTA pada awal Juni mendatang.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Yoon berkata, "Korea dan Tiongkok harus bekerja sama dengan erat tak hanya demi hubungan kedua negara, tetapi juga untuk perdamaian dan kemakmuran dunia. Saya berharap hubungan kerja sama kita akan semakin kuat di tengah krisis global akhir-akhir ini."

PM Li menjawab, "Posisi Tiongkok tidak berubah terhadap keinginan untuk terus mengembangkan hubungan yang berfokus antara Korea dan Tiongkok. Saya berharap Korea akan terus berusaha untuk mengembangkan hubungan antara kedua negara."


Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) terlihat sedang berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida pada tanggal 26 Mei di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul. (Shin Yugyeong, Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) terlihat sedang berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida pada tanggal 26 Mei di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul. (Shin Yugyeong, Kantor Kepresidenan Republik Korea)


Setelah menyelesaikan pertemuan dengan PM Li, Presiden Yoon menggelar pertemuan bilateral dengan PM Kishida.

Presiden Yoon dan PM Kishida menilai bahwa kerja sama ekonomi antara Korea dengan Jepang semakin dinamik berkat pemulihan hubungan Korea dengan Jepang.

Keduanya sepakat untuk terus bekerja sama agar bisa mencapai hasil yang positif di berbagai bidang, seperti energi, keamanan ekonomi, usaha kecil dan menengah, perusahaan rintisan, teknologi informasi, serta teknologi termutakhir.

Kedua pemimpin menyambut dialog dengan kementerian terkait di kedua negara mengenai sumber daya, seperti hidrogen dan amonia. Selain itu, mereka pun sepakat untuk terus memperkuat jaringan suplai.

Terkait masalah Korea Utara, Presiden Yoon dan PM Kishida sepakat untuk memperkuat hubungan kerja sama bilateral antara Korea dan Jepang serta hubungan trilateral antara Korea, Amerika Serikat, dan Jepang.

Selain itu, keduanya sependapat untuk terus mempererat kerja sama antar negara di dunia terkait keamanan nasional serta berkomunikasi erat terkait isu-isu kawasan dan dunia.

Kedua pemimpin sepakat untuk mempersiapkan berbagai proyek dan berkomunikasi dengan otoritas diplomasi terkait agar bisa meningkatkan hubungan kedua negara setingkat lebih maju seiring dengan peringatan 60 tahun penormalan hubungan diplomasi antara Korea dengan Jepang.

Presiden Yoon, PM Kishida, dan PM Li akan menyelenggarakan KTT Korea, Jepang, dan Tiongkok kesembilan pada tanggal 27 Mei, lalu mengumumkan pernyataan bersama antara tiga negara.


xuaiy@korea.kr

konten yang terkait