Penulis: Lee Kyoung Mi
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Keuangan Choo Kyung-ho mengungkapkan pada tanggal 2 Juni bahwa jumlah penerbangan antara Korea dan Jepang akan ditingkatkan hingga mencapai seribu penerbangan per minggu pada puncak liburan musim panas untuk meningkatkan pertukaran antara Korea dan Jepang.
Wakil PM Choo menyatakan hal tersebut saat memimpin Rapat Pejabat Tinggi Ekonomi Terkait dan Komite Kerja Sama Investasi Uni Emirat Arab di Kompleks Pemerintahan Pusat, Jongno-gu, Seoul.
Menurut data Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi, jumlah penerbangan antara Korea dan Jepang pada akhir April sudah mencapai 890 kali per minggu.
Wakil PM Choo berkata, "Kami akan memperkuat kerja sama manajemen rantai suplai melalui pemulihan dan pembuatan saluran dialog baru dalam bidang semikonduktor, energi, dan teknologi."
Wakil PM Choo melanjutkan, "Korea dan Jepang harus terus bekerja sama erat dalam bidang ekonomi dan menjalin hubungan antar lembaga agar bisa masuk bersama-sama ke negara ketiga."
Pemerintah akan membentuk sistem kerja sama antara JBIC (Japan Bank for International Cooperation), KIND (Korea Overseas Infrastructure & Urban Development Corporation), dan JOIN (Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development).
Tren ekspor akhir-akhir ini juga menunjukkan prospek yang positif.
Wakil Menteri Choo berkata, "Angka ekspor rata-rata harian pada bulan Mei melebihi 2,4 miliar dolar. Ini adalah pencapaian tertinggi setelah bulan Oktober 2022. Angka ini juga membaik dibanding bulan April 2023. Tren ini akan terus berlanjut."
Wakil PM Choo menjelaskan, "Alasan utama angka ekspor yang terus melemah adalah turunnya jumlah ekspor ke area Tiongkok Raya. Akan tetapi, angka ekspor ke wilayah tersebut memecahkan rekor tahun ini. Walaupun harga semikonduktor menurun, jumlah ekspor semikonduktor terus bertambah sehingga tren ekspor membaik dibanding bulan April lalu."
Wakil PM Choo menambahkan, "Tren ekspor terus meningkat terutama pada beberapa kategori yang berperan besar dalam ekspor Korea, seperti mobil dan baterai sekunder."
Wakil PM Choo menekankan, "Ketidakpastian persaingan ekspor terus berlanjut yang menjadi faktor dari perlambatan ekonomi global. Pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah lanjutan setelah KTT (Konferensi Tingkat Tinggi G7 terkait pengembangan kerja sama ekonomi dan investasi. Selain itu kami akan mendorong momentum pemulihan ekspor dan merevitalisasi ekonomi nasional."
km137426@korea.kr