Penulis: Park Hye Ri
Foto: Kantor Kepresidenan Republik Korea
Ibu Negara Kim Keon Hee menghadiri jamuan makan siang yang digelar bersama istri Perdana Menteri Jepang, Yuko Kisihida pada tanggal 21 Mei di sebuah restoran yang terletak di Hiroshima.
Ibu Kim dan Ibu Kishida hadir dalam jamuan makan siang persahabatan dengan menu okonomiyaki. Dalam jamuan tersebut, mereka membicarakan berbagai macam hal, seperti jamuan makan malam KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G7, kebudayaan kuliner Korea dan Jepang, hubungan keluarga dan hewan peliharaan, cara mengelola kesehatan, serta hobi mereka masing-masing. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Kepresidenan Lee Do-woon melalui pengarahan tertulis.
Jamuan makan siang tersebut diselenggarakan di sebuah restoran yang terletak di pusat Kota Hiroshima. Ibu Kim pernah mengatakan pada jamuan makan malam di kediamannya pada tanggal 7 Mei lalu bahwa ia ingin mencoba okonomiyaki ala Hiroshima. Kantor Kepresidenan menjelaskan bahwa Ibu Kishida mengingat perkataan Ibu Kim tersebut lalu menyiapkan jamuan makan siang tersebut.
Ibu Kim berkata, "Saya sudah tiga kali bertemu dengan Anda berkat KTT Korea-Jepang yang diadakan beberapa kali sejak bulan Maret lalu. Sama seperti kita yang sering bertemu satu sama lain, saya juga berharap pertukaran antara masyarakat Korea dan Jepang juga sering terjadi."
Ibu Kishida lalu menjawab bahwa ia juga berharap mereka sering mendatangi negara mereka satu sama lain dan mendorong pertukaran antara kedua negara.
Sebelum jamuan makan siang tersebut, Ibu Kim juga menghadiri program khusus bagi pasangan pemimpin negara yang menghadiri KTT G7. Program tersebut diadakan di Taman Shukkeien.
Setiap pasangan pemimpin negara berjalan mengelilingi Taman Shukkeien, termasuk Ibu Kim. Lalu mereka berbagi cerita mengenai kebudayaan negara masing-masing dan kesan mereka terhadap Kota Hiroshima.
Ibu Negara Kim Keon Hee berdialog dengan Ibu Britta Ernst pada tanggal 21 Mei malam di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul. Ibu Ernst adalah istri Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Ia menemani suaminya yang sedang mengunjungi Korea secara resmi.
Ibu Kim menyambut kunjungan pertama Ibu Ernst dan berkata, "Tahun ini Korea dan Jerman merayakan 140 tahun terjalinnya hubungan diplomatik. Kami juga merasa bahwa kunjungan Anda ke Korea sangat bermakna karena tahun ini juga menjadi tahun peringatan 60 tahun sejak dikirimnya para pekerja tambang Korea ke Jerman."
Setelah itu, Ibu Ernst juga menyampaikan bahwa ia telah mengunjungi DMZ (zona demiliterisasi) Korea. Ibu Kim menyatakan bahwa DMZ menjadi tempat yang memperlihatkan realitas pemisahan Semenanjung Korea. Ia juga menilai bahwa Jerman telah berhasil menyatukan negaranya yang sempat terpisah dengan mengatasi kesedihan akibat pemisahan tersebut.
Ibu Kim mengangkat kembali diskusi mengenai pengembalian aset-aset budaya antara Korea dan Jerman. "Saya berharap kerja sama antara lembaga profesional Korea dan Jerman dapat berlangsung melalui berbagai hal, seperti misalnya penelitian bersama terkait aset-aset budyaa Korea yang sedang disimpan di musem di Jerman."
Ibu Ernst menjawab, "Pemerintah Jerman sedang berusaha untuk mengembalikan aset-aset tersebut." Ibu Ernst lalu berjanji untuk terus bekerja sama terkait hal tersebut.
Juru Bicara Lee berkata bahwa Ibu Kim dan Ibu Ernst berharap dapat lebih meningkatkan kerja sama dan hubungan persahabatan antara Korea dan Jerman selangkah lebih maju lagi melalui berbagai macam pertukaran budaya.
Ibu Kim menyatakan bahwa ia menyayangkan jadwal kunjungan Ibu Ernst di Korea yang cukup singkat. Ibu Kim meminta Ibu Ernst untuk mengunjungi Korea kembali agar bisa mencoba berbagai macam hidangan dan kebudayaan Korea. Ibu Ernst mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Korea dan berjanji untuk mencoba memahami berbagai aspek mengenai Korea di masa depan.
hrhr@korea.kr