Kebijakan

2023.05.18

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) berjabat tangan dengan PM Justin Trudeau sebelum penyelenggaraan KTT Korea-Kanada pada tanggal 17 Mei di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) berjabat tangan dengan PM Justin Trudeau sebelum penyelenggaraan KTT Korea-Kanada pada tanggal 17 Mei di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Lee Kyoung Mi

Presiden Yoon Suk Yeol mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau pada tanggal 17 Mei di Kantor Kepresidenan Yongsan. KTT ini diselenggarakan untuk merayakan 60 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

Kedua pemimpin tersebut menyetujui pernyataan yang berisi tentang ajakan untuk mendorong hubungan kemitraan strategis komprehensif yang ada saat ini untuk menjadi lebih berkembang.

Kedua pemimpin berjanji untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pertahanan, manajemen suplai, dan pertukaran remaja. Setelah KTT selesai diselenggarakan, konferensi pers bersama digelar di Kantor Kepresidenan, Yongsan, Seoul.

Presiden Yoon mengungkapkan, "Kami telah sepakat untuk membentuk kemitraan yang lebih kuat bersama untuk 60 tahun ke depan. Kemitraan ini dibuat untuk membentuk dunia yang lebih damai, demokratis, adil, dan makmur."

PM Trudeau berkata, "Hubungan Korea dan Kanada merupakan hubungan yang sangat spesial. Hal ini sudah berjalan selama 60 tahun dan akan terus sama selama puluhan tahun ke depan."

Keduanya sepakat untuk mempererat kerja sama antara Korea dan Kanada selangkah lebih maju untuk mendorong kehidupan demokratis yang bebas dan membentuk tatanan internasional sesuai dengan standar yang ada.

Presiden Yoon berkata, "Korea dan Kanada mengecam dengan keras ancaman Korea Utara melalui pengembangan senjata nuklir dan peluru kendali yang berkelanjutan. Hal ini mampu mengancam perdamaian dan keamanan dunia. Pemerintah dan masyarakat Korea serta Kanada sepakat untuk memperluas kerja sama untuk memperbaiki hubungan hak asasi manusia di Korea Utara."

Dialog terkait keamanan dan pertahanan juga diselenggarakan dengan sistem 2+2. Menteri luar negeri dan menteri keuangan dari kedua negara hadir dalam dialog tersebut. Melalui dialog tersebut, Korea dan Kanada menyepakati berbagai isu terkait ekonomi dan pertahanan, seperti kerja sama dalam stabilisasi suplai dan energi hijau. Selain itu, pemerintah kedua negara juga menyepakati nota kesepahaman (MoU) terkait suplai mineral utama untuk mendorong kerja sama terkait energi dan sumber daya mineral.

Pemerintah Yoon dan PM Trudeau juga sepakat untuk memperluas pertukaran antar generasi muda. Keduanya sepakat untuk menambah kuota visa untuk working holiday dari 4.000 orang menjadi 12.000 orang. Melalui kesempatan ini, para remaja dari kedua negara bisa merasakan hidup, bersekolah, dan bekerja di negara yang berbeda. Selain itu, persyaratan usia dan waktu kerja juga diubah agar kesempatan working holiday menjadi lebih luas.

Acara pada hari itu ditutup melalui jamuan makan malam resmi di Yeongbingwan, Cheong Wa Dae. Juru Bicara Kantor Kepresidenan, Le Do-woon menyampaikan hal tersebut melalui pengarahan tertulis. "Presiden Yoon menggunakan ungkapan 'stronger together' saat mengajak para tamu undangan bersulang. Makna dari ungkapan tersebut adalah ajakan untuk menatap masa depan bersama melalui hubungan kerja sama yang lebih erat," ungkap Lee.

PM Trudeau berkata, "Saya ingin mengajak bersulang untuk masa depan yang stabil dan makmur melalui demokrasi berkelanjutan dan kepemimpinan yang berprinsip."

Lee menyampaikan bahwa jamuan makan malam tersebut berlangsung secara akrab dan hangat. Korea dan Kanada merayakan hubungan persahabatan yang indah dan harmoni yang berkelanjutan melalui jamuan makan malam yang ditutup dengan pansori, pertunjukan penceritaan tradisional Korea.


km137426@korea.kr

konten yang terkait