Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) mengadakan jamuan makan malam dengan mantan Perdana Menteri Jepang Taro Aso (wakil ketua Partai Demokrat Liberal) di kediaman presiden di Hannam-dong, Yongsan-gu, Seoul pada sore hari tanggal 11 Mei.
Penulis: Park Hye Ri
Foto: Kantor Kepresidenan
Presiden Yoon Suk Yeol bertemu dengan mantan Perdana Menteri Jepang Taro Aso (Wakil Ketua LDP) pada tanggal 11 Mei serta meminta minat dan dukungan untuk pengembangan hubungan Korea-Jepang.
Juru Bicara Kantor Kepresidenan Lee Do-woon menyampaikan dalam pengarahan tertulis bahwa Presiden Yoon mengadakan jamuan makan malam dengan mantan PM Aso yang mengunjungi Korea untuk menghadiri Forum Seoul-Tokyo. Jamuan itu diadakan pada tanggal 11 Mei di kediaman presiden di Hannam-dong, Yongsan-gu, Seoul.
Presiden Yoon memuji mantan PM Aso karena memainkan peran penting dalam proses baru-baru ini untuk meningkatkan hubungan Korea-Jepang. Presiden Yoon meminta mantan PM Aso terus memperhatikan agar hubungan kedua negara dapat semakin berkembang dengan memanfaatkan suasana hubungan yang membaik akhir-akhir ini, seperti pemulihan 'diplomasi ulang alik' antara pemimpin Korea dan Jepang,
Mengacu pada pertukaran orang-ke-orang antara kedua negara, Presiden Yoon berkata, "Korea dan Jepang harus melakukan upaya bersama untuk mempromosikan pertukaran aktif antara generasi masa depan kedua negara."
Presiden Yoon kemudian meminta, "Karena mantan PM Aso menjabat sebagai ketua Komite Kerja Sama Korea-Jepang yang merupakan jendela untuk pertukaran swasta, saya berharap Komite Kerja Sama berusaha untuk terus memimpin pelaksanaan proyek untuk mempromosikan kerja sama yang bersahabat antara kedua negara."
Mantan PM Aso berkata, "Saya menghormati tekad dan kepemimpinan Presiden Yoon yang ditunjukkan dalam kemajuan baru-baru ini dalam hubungan Korea-Jepang. Berkat upaya Presiden Yoon, hubungan kedua negara telah berubah ke fase yang sama sekali berbeda dalam waktu sekitar satu tahun."
Mantan PM Aso setuju dengan pendapat Presiden Yoon atas perlunya memperluas pertukaran antara generasi masa depan kedua negara dan berjanji untuk berperan aktif.
Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) berjabat tangan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada KTT Korea-Jerman yang diadakan di kantor perwakilan Republik Korea untuk PBB di New York pada 21 September 2022 (waktu setempat).
Sementara itu, Presiden Yoon akan mengadakan KTT dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Korea pada tanggal 21 Mei.
Juru bicara Lee mengatakan dalam pengarahan tertulis pada tanggal 11 Mei bahwa Presiden Yoon akan mengadakan KTT Korea-Jerman dengan Kanselir Jeman Scholz yang akan mengunjungi Korea setelah menghadiri KTT G7 di Hiroshima, Jepang.
Sudah 30 tahun sejak kanselir Jerman terakhir kali mengunjungi Korea. Mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl pada tahun 1993 melakukan kunjungan resmi ke Korea untuk mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Korea.
Juru bicara Lee menilai, "Kunjungan ke Korea ini diadakan pada tahun yang berarti karena menandai peringatan 140 tahun sejak dimulainya pertukaran antara Korea dan Jerman."
Dia melanjutkan, "Kunjungan ke Korea ini diharapkan menjadi kesempatan yang baik untuk memperkuat kerja sama keamanan ekonomi dengan Jerman, sekutu lama yang berbagi nilai-nilai universal, serta memperdalam solidaritas dan kolaborasi untuk menanggapi isu-isu regional dan internasional."
Selama kunjungannya ke Korea, Kanselir Jerman Scholz akan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) lalu mengadakan KTT tunggal dan KTT yang diperluas dengan Presiden Yoon. Kemudian, Kanselir Jerman Scholz dan istrinya, Britta Ernst akan menghadiri jamuan makan malam bersama Presiden Yoon dan istrinya.
hrhr@korea.kr