Kebijakan

2023.03.15

Presiden Yoon Suk Yeol menerima wawancara dari harian Jepang, Yomiuri Shimbun menjelang penyelenggaraan KTT Korea-Jepang. Melalui wawancara tersebut, Presiden Yoon mengungkapkan, Normalisasi hubungan Korea dan Jepang akan memberikan keuntungan baik kepada Korea maupun Jepang. Hal ini juga diharapkan akan memberikan sinyal yang sangat positif kepada masyarakat internasional. Foto di atas menunjukkan Presiden Yoon saat memberikan pernyataan dalam Rapat Ekonomi Rakyat Darurat Ke-14 yang diselenggarakan pada tanggal 15 Maret di Yeongbingwan, Cheong Wa Dae. (Yonhap News)

Presiden Yoon Suk Yeol menerima wawancara dari harian Jepang, Yomiuri Shimbun menjelang penyelenggaraan KTT Korea-Jepang. Melalui wawancara tersebut, Presiden Yoon mengungkapkan, "Normalisasi hubungan Korea dan Jepang akan memberikan keuntungan baik kepada Korea maupun Jepang. Hal ini juga diharapkan akan memberikan sinyal yang sangat positif kepada masyarakat internasional." Foto di atas menunjukkan Presiden Yoon saat memberikan pernyataan dalam Rapat Ekonomi Rakyat Darurat Ke-14 yang diselenggarakan pada tanggal 15 Maret di Yeongbingwan, Cheong Wa Dae. (Yonhap News)



Penulis: Lee Kyoung Mi

Presiden Yoon Suk Yeol menerima wawancara dari harian Jepang, Yomiuri Shimbun menjelang penyelenggaraan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Korea-Jepang. Melalui wawancara tersebut, Presiden Yoon mengungkapkan, "Normalisasi hubungan Korea dan Jepang akan memberikan keuntungan baik kepada Korea maupun Jepang. Hal ini juga diharapkan akan memberikan sinyal yang sangat positif kepada masyarakat internasional."

Pada wawancara dengan Yomiuri Shimbun yang dirilis pada tanggal 15 Maret, Presiden Yoon berkata, "Jika kita melihat hubungan Korea dan Jepang hingga saat ini, kunjungan (saya) ke Jepang kali ini merupakan sebuah lompatan dan hasil yang sangat besar."

Presiden Yoon melanjutkan, "Korea dan Jepang memiliki beban yang berat di tengah masyarakat internasional. Kami sedang membangun kerja sama antar negara di tengah hubungan ekonomi, keamanan, dan teknologi sains dengan negara-negara lainnya. Saya telah berjanji pada saat kampanye pemilu presiden bahwa saya akan berusaha untuk menormalkan kembali hubungan Korea dan Jepang yang sedang melemah."

Presiden Yoon juga memberikan pernyataan terkait penolakan masyarakat yang membesar di Korea mengenai penyelesaian masalah korban kerja paksa pada Masa Penjajahan Jepang. Pihak Jepang menyampaikan kekhawatiran mengenai masalah tersebut yang bisa membesar kembali di masa depan.

"Saya telah membuat kebijakan untuk bisa menyelesaikan permasalahan hak ganti rugi agar masalah ini tidak berkepanjangan ke depannya. Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut," ungkap Presiden Yoon.

Wawancara ini berlangsung selama 1 jam 20 menit di ruang kerja Presiden Yoon. Wawancara tersebut dilaksanakan untuk menyambut penyelenggaraan KTT Korea-Jepang mendatang. CEO sekaligus Kepala Editor Yomiuri Shimbun, Shoichi Oikawa hadir langsung untuk mewawancarai Presiden Yoon. Yomiuri Shimbun menyajikan sembilan halaman berita terkait Presiden Yoon dan hubungan Korea-Jepang dengan detail, termasuk di halaman pertama harian tersebut.


Presiden Yoon Suk Yeol menerima wawancara dari Yomiuri Shimbun menjelang kunjungannya ke Jepang. (tangkapan layar Yomiuri Shimbun)

Presiden Yoon Suk Yeol menerima wawancara dari Yomiuri Shimbun menjelang kunjungannya ke Jepang. (tangkapan layar Yomiuri Shimbun)


Presiden Yoon akan mengunjungi Jepang pada tanggal 16-17 Maret dan akan mengadakan KTT dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.

Presiden Yoon akan tiba di Tokyo pada pagi hari tanggal 16 Maret dan agenda pertamanya adalah pertemuan dengan para keturunan Korea yang berada di Jepang. Presiden Yoon direncanakan akan melakukan KTT dengan PM Kishida pada siang hari lalu dilanjutkan dengan jamuan makan malam.

Pada tanggal 17 Maret, Presiden Yoon akan melakukan pertemuan dengan para tokoh penting dari Persatuan Anggota Parlemen Korea-Jepang dan Komite Kerja Sama Korea-Jepang. Setelah itu, Presiden Yoon akan menghadiri Korea-Japan Business Round Table yang juga akan dihadiri oleh berbagai para petinggi di bidang ekonomi dan bisnis.

Agenda terakhir Presiden Yoon di Jepang adalah bertemu dengan para mahasiswa Korea dan Jepang yang berada di Universitas Keio dan memberikan kuliah khusus.

Dalam pengarahan di Kantor Kepresidenan Yongsan tanggal 14 Maret, Direktur Keamanan Nasional, Kim Sung-han mengatakan, "Kunjungan kali ini adalah kunjungan yang bertujuan untuk memulihkan kembali kunjungan antara para pemimpin Korea dan Jepang yang sudah terhenti selama 12 tahun. Kunjungan Presiden Yoon kali ini diharapkan dapat menjadi tonggak bersejarah bagi pemulihan hubungan Korea dan Jepang yang telah didorong oleh Presiden Yoon semenjak ia dilantik."

Kim menekankan, "(Kunjungan ini) sangat bermakna karena mampu menunjukkan bahwa hubungan antara Korea dan Jepang yang sempat memburuk, dapat dipulihkan kembali. Di tengah hubungan Korea dan Jepang yang buruk, kedua pemimpin tidak bisa bertemu dengan mudah sehingga hubungan perekonomian di antara kedua negara pun tetap memburuk. Oleh karena itu, hal ini menjadi salah satu alasan penting untuk semakin memulihkan pertukaran antara kedua negara."


km137426@korea.kr


konten yang terkait