Kebijakan

2023.03.13

Pada tanggal 12 Maret, Kantor Kepresidenan Republik Korea memublikasikan surat undangan resmi dari Presiden Joe Biden yang meminta kepada Presiden Yoon Suk Yeol untuk memimpin salah satu sesi dalam KTT Demokrasi Kedua. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Pada tanggal 12 Maret, Kantor Kepresidenan Republik Korea memublikasikan surat undangan resmi dari Presiden Joe Biden yang meminta kepada Presiden Yoon Suk Yeol untuk memimpin salah satu sesi dalam KTT Demokrasi Kedua. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)


Penulis: Jung Joo-ri

Presiden Yoon Suk Yeol menerima surat undangan resmi dari Presiden Joe Biden untuk memimpin salah satu sesi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTTI) Demokrasi Kedua.

Kantor Kepresidenan Republik Korea mengungkapkan surat Presiden Biden pada tanggal 12 Maret. "Presiden Joe Biden telah mengirim surat undangan resmi untuk meminta (Presiden Yoon) agar bisa memimpin salah satu sesi paripurna dan menanti kerja sama Korea sebagai negara penyelenggara bersama KTT Demokrasi Kedua," ungkap pengumuman resmi tersebut.

Dalam surat tersebut, Presiden Biden berkata, "Presiden Yoon telah membantu agar KTT kali ini dapat terselenggara dengan sukses. Saya menanti peran Anda dalam mendorong martabat umat manusia, membuka potensi manusia, serta mewujudkan perdamaian dan kemakmuran bagi kita semua."

Presiden Biden mengungkapkan, "Saya mengundang (Presiden Yoon) untuk memimpin salah satu dari lima sesi paripurna pada KTT tanggal 29 Maret tersebut. Sesi tersebut akan menjadi sesi pembuka KTTI dan saya berharap Anda dapat mendorong dialog berkelanjutan terkait kekuatan demokrasi dan potensial dari seluruh dunia."

KTT Demokrasi pertama kali dibuat pada Desember 2021 melalui kepemimpinan Amerika Serikat untuk menjawab keadaan demokrasi yang semakin melemah di seluruh dunia. KTT Demokrasi kedua akan diselenggarakan pada tanggal 29-30 Maret dan akan dihadiri oleh perwakilan dari seratus negara. Lima negara menyelenggarakan KTT ini secara bersama-sama. Kelima negara tersebut adalah AS (Amerika Utara), Republik Korea (Asia), Belanda (Eropa), Zambia (Afrika), dan Kosta Rika (Amerika Latin).

Hari pertama akan diisi oleh sesi paripurna dari lima negara penyelenggara yang akan diselenggarakan secara daring. Hari kedua akan berisi rapat kewilayahan tingkat menteri dari negara-negara penyelenggara. Acara hari kedua akan diselenggarakan secara luring. Acara di Korea akan diselenggarakan di Hotel Silla, Jung-gu, Seoul.


etoilejr@korea.kr

konten yang terkait