Penulis: Yoon Sojung
Para siswa sekolah negeri di Belgia akan bisa mempelajari bahasa Korea di sekolahnya.
Korean Cultural Center untuk Belgia dan UN (Uni Eropa) mengungkapkan pada tanggal 6 Februari (waktu setempat) bahwa MoU (nota kesepahaman) dengan Dinas Pendidikan Brussels-Wallonia telah ditandatangani untuk meyediakan dan menyebarkan bahasa Korea di Belgia.
MoU ini berisi bahwa kelas bahasa Korea secara resmi akan dimasukkan ke dalam Open Language Culture Program yang disediakan oleh sekolah-sekolah negeri di wilayah Brussels-Wallonia.
MoU ini berlaku sejak hari penandatanganan hingga 5 Februari 2028. Jangka waktu MoU ini adalah lima tahun dan bisa diperpanjang kembali saat masa berlakunya habis.
Melalui program ini, para siswa akan mendapatkan kelas bahasa Korea selama satu jam per minggu. Selain itu, mereka juga bisa mengikuti berbagai kelas budaya seperti kerajinan dan kaligrafi.
Bahasa Korea merupakan bahasa asing kesebelas yang masuk ke dalam MoU Pemerintah Brussels-Wallonia terkait pengajaran bahasa. Bahasa Korea merupakan bahasa Asia ketiga yang diajarkan setelah bahasa Jepang dan Mandarin.
Kelas bahasa Korea telah diuji coba mulai bulan September 2022. Saat ini sudah ada lima sekolah, 12 kelas, dan sekitar 220 orang siswa yang berpartisipasi. Kedua belah pihak juga sudah berencana untuk mendiskusikan arah untuk menjadikan bahasa Korea sebagai salah mata pelajaran tetap di sekolah-sekolah tersebut dengan berdasar kepada penyelenggaraan kelas uji coba.
Pihak Belgia yang menandatangani MoU ini adalah Jenderal Administrasi Dinas Pendidikan Wallonia, Pascale Delcomminette. "Saat ini minat generasi muda berusia di bawah 40 tahun terhadap bahasa dan kebudayaan Korea sangat tinggi. Semoga MoU ini bisa lebih mendekatkan pertukaran bahasa dan budaya kedua negara selangkah lebih maju," ungkapnya.
Duta Besar Republik Korea untuk Kerajaan Belgia hadir dalam penandatanganan MoU ini. "Saat ini pertukaran antara Korea dan Belgia sedang berlangsung aktif. Saya berharap MoU ini dapat membawa pertukaran pendidikan dan penelitian ilmiah selangkah lebih maju," ungkapnya.
arete@korea.kr