Sosial

2022.10.21

NPR melaporkan pada 19 Oktober (waktu setempat) bahwa jumlah peserta kelas bahasa Korea di universitas AS meningkat pesat karena demam K-pop.

NPR melaporkan pada 19 Oktober (waktu setempat) bahwa jumlah peserta kelas bahasa Korea di universitas AS meningkat pesat karena demam K-pop. (Tangkapan layar website NPR)


Oleh Lee Jihae

NPR (National Public Radio di Amerika Serikat) melaporkan pada tanggal 19 Oktober (waktu setempat) bahwa jumlah peserta kelas bahasa Korea di universitas AS meningkat pesat karena demam K-pop.

NPR mengutip pernyataan MLA (Modern Language Association) bahwa jumlah peningkatan tersebut mencapai angka 78% dari tahun 2009 sampai 2016, hingga mencapai 15.000 orang.

Jumlah peserta kelas bahasa di seluruh universitas di AS tidak memiliki perubahan yang berarti, tetapi jumlah peserta kelas bahasa Korea meningkat.

Kelas bahasa lainnya yang menunjukkan tren peningkatan adalah kelas bahasa isyarat dengan kenaikan sebesar 37%.

NPR menganalisis bahwa peningkatan ini disebabkan oleh meluasnya demam Korea dalam sepuluh tahun terakhir melalui lagu "Gangnam Style" oleh Psy, grup idola BTS, film Parasite, dan drama Squid Game.

NPR melaporkan bahwa jumlah mahasiswa yang mendaftar kelas bahasa Korea di Departemen Asia Timur dulunya tidak banyak sehingga dana dari pihak universitas pun terbatas. Oleh karena itu, kenaikan jumlah peserta yang mendaftar kelas bahasa Korea ini cukup membuat departemen tersebut merasa kesulitan.

Michelle Cho, dosen di Departemen Asia Timur di University of Toronto, berkata, "Biasanya departemen kami fokus pada pengajaran bahasa Mandarin dan Jepang. Kelas bahasa Korea merupakan kelas yang baru disediakan dalam 15 tahun terakhir ini."

Victor Cha berkata, "Waktu saya belajar bahasa Korea di universitas pada tahun 1980-an, seluruh peserta adalah keturunan Korea, sama seperti saya. Kami ingin meningkatkan kemampuan bahasa yang sudah kami pelajari di rumah." Victor adalah Wakil Presiden untuk bagian Asia dan Korea pada CSIS (Center for Strategic and International Studies). Ia juga merupakan dosen pada jurusan ilmu politik di Georgetown University.

NPR mengungkapkan bahwa lebih dari sebagian peserta bukan merupakan keturunan Korea. Mereka ingin mempelajari bahasa Korea karena K-pop.

Georgetown University bahkan membuka penjurusan bahasa Korea mulai semester mendatang karena tidak sanggup menampung calon peserta bahasa Korea yang semakin banyak.

Michelle Cho juga menyatakan bahwa 80% dari mahasiswa di kelas yang ia pegang bukan merupakan keturunan Korea. Ia saat ini sedang mengajar mata kuliah Film dan Media Korea di University of Toronto.

jihlee08@korea.kr

konten yang terkait