Sci/Tekno

2024.12.05

Gangguan panik merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan pengidapnya merasa cemas dan ketakutan secara terus-menerus pada keadaan yang tidak diduga sebelumnya. Beberapa karakteristik gangguan panik antara lain adalah gangguan pernapasan, jantung yang berdebar, kepala pusing, serta ketakutan akan kematian. (Yonhap News)

Gangguan panik merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan pengidapnya merasa cemas dan ketakutan secara terus-menerus pada keadaan yang tidak diduga sebelumnya. Beberapa karakteristik gangguan panik antara lain adalah gangguan pernapasan, jantung yang berdebar, kepala pusing, serta ketakutan akan kematian. (Yonhap News)



Penulis: Yoo Yeon Gyeong

Tim peneliti Korea telah mengembangkan teknologi yang mampu memprediksi tingkat risiko serangan panik sehari sebelumnya. Teknologi tersebut dikembangkan dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Tim peneliti gabungan dari Universitas Yonsei dan Universitas Korea merilis hasil penelitian mereka pada tanggal 2 Desember 2024. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal internasional Nature dengan judul "A digital phenotyping dataset for impending panic symptoms: a prospective longitudinal study." Hasil penelitian tersebut didapatkan melalui observasi selama dua tahun terhadap 43 orang pasien dengan gangguan kecemasan.

Peneliti menggunakan data kehidupan sehari-hari para pasien tersebut, seperti detak jantung, pola tidur, jumlah langkah kaki, keadaan perasaan sehari-hari, tingkat energi, kecemasan, jumlah konsumsi kopi, serta ritme olahraga. Data tersebut dikumpulkan melalui aplikasi telepon pintar dan alat yang bisa dikenakan oleh para pasien. Aplikasi dan alat tersebut dikembangkan khusus oleh tim peneliti.

Data yang dikumpulkan tersebut dianalisis dengan menggunakan algoritma AI dan ternyata mereka berhasil memprediksi munculnya serangan panik pada hari sebelum serangan tersebut terjadi dengan ketepatan sebesar 90,5%.

Tim peneliti sedang mengembangkan alat pengobatan digital yang mampu menanggapi serangan panik dengan tindakan pencegahan sesuai dengan hasil penelitian kali ini.


dusrud21@korea.kr

konten yang terkait