Sci/Tekno

2024.11.13

Gambaran bentuk pemulihan fungsi dinding lambung pada organoid dan mencit setelah diberi obat MLN8054 saat terinfeksi H. pylori. (KRIBB)

Gambaran bentuk pemulihan fungsi dinding lambung pada organoid dan mencit setelah diberi obat MLN8054 saat terinfeksi H. pylori. (KRIBB)



Penulis: Lee Da Som

Tim peneliti Korea telah menemukan alternatif obat baru untuk menyembuhkan infeksi Helicobacter pylori yang merupakan salah satu penyebab utama kanker lambung.

KRIBB (Institut Penelitian Korea untuk Biosains dan Bioteknologi) mengungkapkan pada tanggal 12 November 2024 bahwa kandidat zat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan infeksi H. pylori telah ditemukan dengan menggunakan organoid. Organoid adalah versi miniatur sederhana sebuah organ yang diproduksi di dalam laboratorium.

Infeksi H. pylori merupakan salah satu penyakit infeksi yang umum terjadi. Bakteri tersebut biasanya akan berada di dalam selaput lendir lambung sehingga bisa menyebabkan penyakit lambung, seperti gastritis, tukak lambung, ulkus duodenum, dan adenokarsinoma.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan H. pylori sebagai karsinogen level 1 sehingga orang yang terinfeksi H. pylori memiliki risiko terkena kanker lambung 3-6 kali lebih besar daripada orang yang tidak terinfeksi.

Saat ini pengobatan infeksi H. pylori menggunakan antibiotik untuk menghilangkan H. pylori yang ada di dalam lambung. Akan tetapi, obat tersebut tidak cukup untuk menghancurkan H. pylori hingga ke tempat bakteri tersebut berada sehingga memiliki efek negatif untuk menghilangkan bakteri-bakteri baik juga.

Di tengah tingginya permintaan untuk menemukan pengobatan baru, tim peneliti Korea berhasil menemukan prinsip kerusakan sel selaput lendir lambung pada infeksi awal H. pylori. Tim tersebut kemudian meneliti zat-zat yang bisa menjadi kandidat untuk digunakan sebagai obat yang bisa memulihkan sel-sel selaput lendir tersebut.

Tim peneliti membuat organoid lambung yang terinfeksi H. pylori tahap awal. Mereka kemudian mengamati penurunan fungsi mitokondria sel selaput lendir lambung yang terjadi akibat sekresi VacA (vacuolating cytotoxin A) oleh H. pylori.

Tim peneliti kemudian berhasil mengungkapkan bahwa jaringan epitel lambung yang rusak pada model organoid lambung dan mencit berhasil pulih berkat MLN8054 yang merupakan penghambat kinase. Kinase adalah enzim yang mengatalis transfer gugus fosfat dari molekul yang mengandung fosfat berenergi tinggi ke substrat.

Penanggung jawab tim peneliti, Son Mi-Young, berkata, "Penelitian terkait H. pylori selama ini hanya menggunakan model tikus atau sel kanker, tetapi penggunaan organoid lambung bisa membuat tim peneliti bisa memprediksi reaksi tubuh manusia. Oleh karena itu, kami berharap bisa mengembangkan obat baru dengan cepat dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi."


dlektha0319@korea.kr

konten yang terkait