Penulis: Kim Hyelin
Direktur Museum Frida Kahlo Perla Labarthe Alvarez mengunjungi Korea selama tujuh hari sejak tanggal 4 Juni lalu. Sebagai pemimpin sebuah museum ternama di Meksiko, ia hadir di Korea dengan menggunakan kata kunci seni modern, wanita, dan museum.
Selama di Korea, Perla melakukan pertukaran dengan berbagai pihak dalam dunia seni, misalnya dengan berdialog dengan kepala Asosiasi Galeri di Korea, memberikan kuliah untuk kurator di Museum Nasional untuk Seni Modern dan Kontemporer, serta mengunjungi studio Yun Suknam.
Perla juga mengunjungi berbagai situs bersejarah dan lembaga seni budaya, seperti Teater Jeongdong, Museum Nasional Korea, Istana Deoksugung, dan Seokguram. Hal ini bertujuan untuk mencari arah pertukaran selanjutnya dalam bidang seni antara Korea dengan Meksiko.
Korea merupakan negara yang pertama kali ia kunjungi sehingga ia berharap besar pada kunjungan kali ini. Perla berkata, "Program kunjungan ke Korea ini ternyata sangat sistematis dan seluruh jadwal saya bisa berjalan dengan lancar karena seluruh orang sangat ramah."
Perla merupakan pakar dalam bidang desain dan museologi. Ia memulai karirnya di Museum Frida Karlo sebagai koordinator utama museum pada tahun 2017, kemudian naik menjadi direktur sejak tahun 2023.
Korea.net bertemu dengan Perla pada tanggal 7 Juni lalu di KOCIS Center, Jung-gu, Seoul. Di sana, Perla berbagi cerita mengenai dunia Frida Karlo serta seni Korea. Berikut ini adalah petikan wawancara antara Korea.net dengan Perla.
- Bagaimana pandangan Meksiko mengenai Korea?
Saat ini semakin banyak orang yang tertarik dengan budaya Korea. Biasanya restoran Korea banyak terdapat di Zona Rosa yang terletak di bagian tengah Kota Meksiko. Akan tetapi, akhir-akhir ini semakin banyak restoran Korea yang dibuka di berbagai wilayah, seperti Condesa, Roma, maupun Colonia Juarez. KCC (Korean Cultural Center) yang beroperasi aktif di Meksiko juga membuat semakin banyak orang Meksiko yang tertarik dengan budaya Korea. Selain itu, banyak pula orang Korea yang pindah ke Meksiko sehingga ketertarikan satu sama lain pun semakin meningkat.
- Mohon jelaskan mengenai museum yang Anda pegang.
Museum Frida Kahlo juga dikenal sebagai La Casa Azul atau Rumah Hijau. Museum ini merupakan tempat tinggal Frida Kahlo (1907-1954) selama 36 tahun. Anda bisa menganggapnya sebagai ruang yang mampu menampilkan identitas Kahlo. Awalnya ia tinggal bersama orang tua dan saudaranya di sana. Kemudian, ia tinggal di sana bersama suaminya, Diego Rivera. Rumah itu tidak hanya menjadi tempatnya mencari kenyamanan, tetapi juga menjadi ruang untuk menuangkan kreativitasnya.
Kita bisa mengetahui sosok seorang seniman dengan lebih erat melalui ruang di tempat ia tinggal dan berkarya karena kita bisa melihat proses dan dunianya berkarya melalui kehidupan sehari-hari serta lingkungan dan barang yang menginspirasinya dalam berkarya. Saya dan pegawai museum lainnya bekerja keras untuk menjaga warisan-warisan yang Kahlo tinggalkan. Akan tetapi, yang paling penting adalah saya merasa terhormat bisa memopulerkan dan mempromosikan warisan-warisan tersebut.
- Apa yang Anda harapkan dari kunjungan Anda ke Korea?
Saya penasaran dengan lembaga-lembaga budaya Korea yang saya akan kunjungi dan orang-orang yang bekerja di sana. Ini adalah aktivitas yang paling berkesan bagi saya. Kami bisa membentuk jaringan antara museum di Korea dan Meksiko sehingga kesempatan ini sangat penting bagi kami untuk mencari kesempatan kerja sama baru. Pada hari kedua, saya juga memberikan kuliah untuk para kurator di Museum Nasional untuk Seni Modern dan Kontemporer. Saya merasa waktu tersebut sangat berharga karena bisa berdiskusi dengan para kurator di sana. Kami berdiskusi mengenai bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas program pendidikan bagi para pengunjung Museum Frida Kahlo agar mereka bisa mereka bisa menikmati sekaligus mempelajari hal baru. Kami juga berbagai cerita mengenai pengalaman kami sebagai kurator.
- Di sisi mana Korea dan Meksiko bisa bekerja sama dalam bidang museum dan seni?
Sekali lagi saya tersadar bahwa ada banyak kesempatan bagi Korea dan Meksiko untuk bekerja sama dalam bidang seni. Museum Frida Kahlo merupakan tempat yang tak hanya menyajikan kehidupan Frida Kahlo saja, tetapi juga menjadi tempat budaya tradisional dan modern bertemu. Melalui pertukaran dan kerja sama antara KCC Meksiko dan Museum Frida Kahlo, saya percaya masyarakat kedua negara bisa memahami perbedaan dan persamaan seni antara keduanya.
- Apakah ada seni atau karya Korea yang berkesan bagi Anda?
Masih banyak hal yang harus saya pelajari. Saat saya mengunjungi pameran sulaman Korea yang berada di Museum Nasional untuk Seni Modern dan Kontemporer Istana Deoksugung, saya tersadar bahwa seluruh upaya pelestarian, museologi, dan karya yang dipamerkan sangatlah berharga. Selain itu, saya juga berkesempatan untuk mengunjungi studio milik Yun Suknam yang merupakan seorang pematung. Saya bisa mempelajari caranya dalam membuat karya. Di sini saya merasa bahwa seni memiliki nilai yang universal.
- Apakah ada pesan yang ingin Anda sampaikan kepada seniman Korea dan pembaca Korea.net?
Seni memiliki kekuatan untuk menghubungkan diri kita dengan orang yang kita cintai dan orang-orang yang ada di sekeliling kita. Saya ingin menyampaikan kepada semua seniman muda untuk tidak melupakan bahwa kita bisa menemukan perasaan dan kreativitas seni yang kita lihat di museum melalui kehidupan kita sehari-hari. Saya juga ingin menyampaikan kepada seluruh pembaca Korea.net bahwa Anda semua akan disambut kapan pun Anda mengunjungi Museum Frida Kahlo.
kimhyelin211@korea.kr