Penulis: Wartawan Kehormatan Steve Runtulalo dari Indonesia
Penulis mengikuti lokakarya ketiga Wartawan Kehormatan (HR) Korea.net melalui daring pada tanggal 11 Juli 2025. Lokakarya bertema fotografi untuk kreator konten modern tersebut diisi oleh seorang narasumber bernama Michael W. Hurt.
Michael adalah seorang pendidik sekaligus fotografer yang sudah tinggal di Korea selama 20 tahun. Ia mengajarkan kepada peserta lokakarya mengenai esensi kemampuan fotografi untuk konten kreator, termasuk penyetelan kamera dan pencahayaan. Ia juga memperkenalkan hukum terkait pengambilan foto di Korea.
Michael menjelaskan bahwa foto bisa diambil dengan menggunakan kamera ponsel dan tidak memerlukan kamera mahal. (Tangkapan layar Zoom)
Dalam sesi pertama, Michael menjelaskan mengenai pentingnya foto untuk seorang konten kreator. Ia juga menambahkan bahwa foto bagus tidak perlu untuk selalu menggunakan kamera profesional, tetapi juga bisa menggunakan kamera ponsel.
Michael meminta seluruh peserta membuka ponsel dan menyalakan kamera lalu membuka penyetelan grid untuk teknik rule of third. Rule of third adalah prinsip komposisi dalam fotografi, untuk memosisikan objek foto di sepertiga bagian dalam foto agar gambar terlihat lebih estetis.
Michael menyarankan peserta lokakarya untuk selalu mengaktifkan garis grid di kameranya saat mengambil foto agar mendapatkan hasil foto dengan komposisi seimbang.
Penulis mencoba mengambil foto dengan ponsel menggunakan teknik rule of third setelah mendengar penjelasan Michael. (Steve Runtulalo)
Michael menyarankan kepada para peserta untuk mengambil foto dari sudut cahaya matahari datang agar objek yang difoto dapat terlihat jelas. Apabila objek terkait terlihat agak gelap dan memiliki bayangan, maka peserta bisa menggunakan flash kamera.
Michael juga memperkenalkan hukum pengambilan foto di Korea. Di Korea, foto tidak bisa sembarangan dipotret, khususnya foto yang menunjukkan wajah seseorang. Setiap orang di Korea memiliki hak untuk mengontrol pengambilan dan penyebarluasan foto wajahnya.
Michael menjelaskan mengenai hukum pengambilan foto di Korea. (Tangkapan layar Zoom)
Michael kemudian memberikan contoh dengan memperlihatkan foto yang menunjukkan wajah satu keluarga yang sedang mengendarai sepeda motor di Vietnam. Ia berkata, "Di beberapa negara, mengambil foto seperti ini mungkin tidak menjadi masalah, tetapi tidak di Korea. Jangan sembarangan mengambil foto di Korea."
Dalam sesi kedua, Michael mengajak para peserta yang hadir secara luring untuk mempraktekkan cara mengambil foto seseorang saat menghadiri acara resmi. Para peserta pun mendapatkan masukan langsung dari Michael terkait beberapa elemen di sekitar objek foto yang diambil.
Peserta yang hadir secara luring mempraktekkan cara mengambil foto seseorang yang berada di podium. (Tangkapan layar Zoom)
Peserta yang hadir secara daring pun bisa mengirimkan foto untuk kemudian diberikan komentar langsung oleh Michael.
Dalam sesi tanya jawab, seorang peserta bertanya mengenai teknik pengambilan foto di malam hari. Michael menyampaikan bahwa peserta bisa menggunakan pencahayaan flash kamera dan tidak harus bergantung pada cahaya yang ada di sekitarnya.
Peserta yang hadir secara daring juga bisa mendapatkan masukan dari Michael terkait foto yang diambil dengan ponsel. (Tangkapan layar Zoom)
Saat mengambil foto di acara resmi dan konferensi, Michael menyarankan kepada para peserta untuk menghindari posisi orang-orang menghadap kamera agar tidak perlu memblur wajah orang di dalam foto.
Ada banyak tip lainnya yang diberikan Michael pada lokakarya ketiga ini. Penulis menerima banyak manfaat yang bisa diterapkan ketika ingin mengambil gambar untuk keperluan foto artikel penulis agar dapat meningkatkan kualitas artikel dan mendukung isi dari artikel yang ditulis.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.