Wartawan Kehormatan

2025.06.25

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Hanum Nur Aprilia dari Indonesia

Setiap tahun ratusan ribu pelajar Indonesia mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Namun, tidak sedikit yang kehilangan arah saat hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapannya.

Bagi Ferlinda Amalia Sandyaputri, kegagalan tersebut justru membuka jalan menuju pengalaman studi yang lebih luas, yakni kuliah dengan beasiswa penuh di Korea. Melalui program Global Korea Scholarship for Undergraduate Degrees (GKS-U), ia kini menempuh studi di Universitas Soonchunhyang jurusan Medical Information Technology Engineering.

Penulis mewawancarai Ferlinda melalui pesan singkat di media sosial pada tanggal 7-19 Juni 2025. Ferlinda membagikan pengalamannya meraih beasiswa GKS-U, tantangan selama proses seleksi, dan pesannya untuk pelajar Indonesia.

Ferlinda Amalia Sandyaputri merupakan penerima beasiswa Global Korea Scholarship (GKS-U) di jurusan Medical Information Technology Engineering Soonchunhyang University. (Ferlinda Amalia Sandyaputri)

Ferlinda Amalia Sandyaputri merupakan penerima beasiswa Global Korea Scholarship (GKS-U) di jurusan Medical Information Technology Engineering Soonchunhyang University. (Ferlinda Amalia Sandyaputri)


Apa rencana awal Anda dan bagaimana akhirnya Anda beralih ke GKS-U?

Setelah lulus SMA, saya berencana masuk Fakutas Kedokteran Gigi (FKG) di PTN lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Akan tetapi, ternyata saya tidak lolos saat pengumuman keluar.

Saya sempat kuliah selama dua tahun di FKG perguruan tinggi swasta, tetapi merasa belum cocok dengan jurusan yang saya ambil. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba GKS-U saat mengetahui bahwa saya masih memiliki kesempatan untuk mendaftar. Pengalaman saya yang sudah berkuliah justru saya masukkan ke esai pendaftaran sebagai bagian dari refleksi diri dan alasan memilih jurusan baru yang lebih sesuai.

Apa yang membuat Anda tertarik mencoba beasiswa GKS-U?

Saya awalnya mengetahui tentang beasiswa GKS-U dari media sosial dan forum-forum beasiswa. Yang menarik dari program ini adalah cakupan beasiswanya sangat lengkap, mulai dari biaya kuliah, tiket pesawat, tunjangan hidup, hingga kursus bahasa Korea selama setahun.

Saya memang sudah lama punya keinginan untuk studi ke luar negeri, tetapi awalnya terasa seperti mimpi yang jauh. Setelah gagal seleksi PTN, saya mulai mencari tahu lebih banyak tentang alternatif beasiswa dan menemukan bahwa sebenarnya banyak peluang terbuka. Dorongan terbesarnya adalah saya ingin tetap belajar di bidang yang saya minati tanpa membebani orang tua secara finansial.

Dengan kegigihan dan keberanian mencoba, Ferlinda berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari GKS-U yang mencakup biaya kuliah, tiket pesawat, tunjangan hidup, hingga kursus bahasa Korea selama setahun. (Ferlinda Amalia Sandyaputri)

Dengan kegigihan dan keberanian mencoba, Ferlinda berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari GKS-U yang mencakup biaya kuliah, tiket pesawat, tunjangan hidup, hingga kursus bahasa Korea selama setahun. (Ferlinda Amalia Sandyaputri)


Bisakah Anda jelaskan sedikit mengenai GKS-U?

GKS-U adalah beasiswa penuh dari pemerintah Korea untuk studi S1. Saya mendaftar lewat jalur universitas sehingga saya langsung mengurun dokumen ke kampus pilihan. Setelah seleksi berkas dan wawancara oleh universitas, hasilnya dikirim ke National Institute for International Education (NIIED) sebagai lembaga pengelola GKS untuk seleksi akhir.

Tantangan terbesar dari proses ini adalah menulis esai dan menyiapkan dokumen dalam bahasa Inggris sesuai format yang diminta. Saya belajar dari pengalaman alumni, ikut webinar, dan minta masukan dari guru dan teman.

Apa alasan Anda memilih jurusan Medical Information Technology Engineering?

Awalnya saya tertarik dengan bidang ini setelah belajar forensik gigi saat ikut pembelajaran FKG. Saya sadar bahwa gigi punya peran penting dalam identifikasi jenazah, terutama saat kondisi tubuh sudah sulit dikenali. Lalu saya terpikir, "Bagaimana kalau ada alat yang bisa mempercepat proses identifikasi berdasarkan data gigi?"

Medical Information Technology Engineering memungkinkan saya mempelajari teknologi, terutama pemrograman dan data medis yang bisa digunakan untuk mendukung bidang kesehatan dan forensik. Korea punya ekosistem teknologi yang maju dan mendukung riset-riset inovatif, jadi saya merasa ini tempat yang tepat untuk berkembang di bidang yang saya pilih.

Salah satu momen berharga untuk Ferlinda selama menempuh masa studi adalah membangun jaringan pertemanan dengan mahasiswa internasional di Korea. (Ferlinda Amalia Sandyaputri)

Salah satu momen berharga untuk Ferlinda selama menempuh masa studi adalah membangun jaringan pertemanan dengan mahasiswa internasional di Korea. (Ferlinda Amalia Sandyaputri)


Bagaimana kehidupan Anda di Korea sejauh ini?

Dari sisi akademik, awalnya cukup menantang karena bahasa dan sistem pembelajarannya berbeda. Akan tetapi, saya justru tertantang untuk beradaptasi dan berkembang. Di luar kelas, hidup di Korea membuka banyak pengalaman baru, seperti adaptasi budaya, pertemanan dengan mahasiswa internasional, dan hidup mandiri dalam banyak hal.

Saya juga belajar untuk lebih tangguh dan fleksibel. Tinggal terpisah dari keluarga dan belajar dalam bahasa asing bukan hal yang mudah, tetapi saya jadi lebih mandiri dalam berbagai hal dan tahu cara mengatur prioritas.

Apa pesan Anda bagi pelajar Indonesia yang tertarik mengikuti program GKS-U?

Mulailah persiapkan dari sekarang. Fokus ke nilai akademik, kemampuan bahasa, dan latihan menulis esai. Cari informasi sebanyak mungkin dan jangan takut bertanya ke alumni. Yang paling penting adalah kamu harus percaya bahwa kamu mampu. Beasiswa ini bukan cuma untuk yang ‘sempurna’, tapi untuk mereka yang serius dan mau berusaha.

Tangkapan layar laman utama situs Study in Korea. (laman Study in Korea)

Tangkapan layar laman utama situs Study in Korea. (laman Study in Korea)


Dari proses kegagalan masuk PTN hingga berhasil mendapatkan beasiswa penuh ke Korea, Ferlinda menunjukkan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Pembaca yang tertarik untuk mendaftar GKS-U dapat mengunjungi laman resmi Study in Korea (https://www.studyinkorea.go.kr) untuk informasi lengkap beasiswa.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait