Penulis: Wartawan Kehormatan
Hurum Maqshuro dari
Indonesia
Kompetisi 'Hangeul I Met' merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Museum Nasional Hangeul sejak tahun 2021 untuk merayakan Hari Hangeul setiap tanggal 9 Oktober. Kontes fotografi dan videografi ini terbuka untuk umum, baik warga Korea maupun mancanegara, yang memiliki minat dan kecintaan terhadap hangeul.
Tahun 2025 menandai tahun kelima penyelenggaraan kompetisi 'Hangeul I Met'. Pendaftaran untuk kompetisi ini dibuka mulai 4 Juni hingga 31 Juli 2025, dengan tema yang sama dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu "Hangeul dalam Kehidupan Sehari-hari."
Dalam kesempatan ini, penulis mewawancarai dua pemenang Kontes 'Hangeul I Met' asal Indonesia dari tahun 2022 dan 2024. Mereka berbagi pengalaman serta memberikan tips untuk mengikuti kontes 'Hangeul I Met' tahun ini.
Silakan perkenalkan diri Anda
Maulia: Halo, nama saya Maulia Resta. Saat ini saya mempelajari bahasa Korea di King Sejong Institute dan juga wartawan kehormatan untuk Korea.net. Saya mengikuti kontes foto 'Hangeul I Met' tahun 2022 dan meraih Silver Award dalam kompetisi tersebut.
Nindy: Halo! Nama saya Nindya Ratna Utari. Saya adalah seorang stop-motion artist dari Indonesia. Saya mengikuti Hangeul Photo Contest di tahun 2024, dan bersyukur sekali karena berhasil mendapatkan Juara Utama (Daesang) untuk kategori video dalam kompetisi tersebut.
Seulpeum '슬픔' yang berarti kesedihan, merupakan salah satu macam emosi yang dikenalkan oleh Nindy pada karyanya 'Hangeul: The Language of Emotion.' (Nindya Ratna)
Apa yang Anda ketahui tentang Hari Hangeul dan makna hangeul bagi Anda?
Maulia: Hari Hangeul merupakan sebuah perayaan nasional yang menandai penemuan dan proklamasi hangeul sebagai alfabet Korea yang diciptakan oleh Maharaja Sejong. Saya terkesan dengan sejarahnya hangeul ini, bagaimana Maharaja Sejong menciptakan sistem tulisan ini agar semua rakyat Korea dapat membaca dan menulis. Bagi saya, Hari Hangeul bukan hanya sebagai peryaan umum, melainkan ungkapan rasa terima kasih kepada Maharaja Sejong yang sangat mencintai dan peduli terhadap kemajuan rakyatnya. Hal ini membuat saya sangat menghormati dan mencintai hangeul.
Nindy: Bagi saya, Hari Hangeul bukan hanya sekadar perayaan alfabet Korea, tapi juga penghormatan terhadap warisan budaya Korea. Hangeul diciptakan oleh Maharaja Sejong untuk memudahkan rakyatnya belajar membaca dan menulis. Bagi saya, hangeul memiliki makna yang mendalam. Hangeul bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan identitas Korea.
Bagaimana kesan Anda mengikuti kontes ini hingga memenangkan kontes ini?
Maulia: Ketika saya menerima email yang menyatakan bahwa saya terpilih sebagai salah satu pemenang, saya tidak menyangka akan terpilih sebagai salah satu pemenang pada tahun 2022. Bagi saya, cerita di balik karya saya, yaitu momen kebersamaan dan puisi yang saya pilih sudah begitu bermakna, tetapi kemenangan ini membuatnya semakin tak terlukiskan.
Nindy: Mengikuti kontes ini benar-benar jadi momen yang sangat menyenangkan dan mengesankan. Dari awal proses ideasi, pembuatan karya, sampai akhirnya diumumkan sebagai pemenang, semuanya penuh tantangan tapi juga penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Saya juga merasa sangat dihargai karena karya saya bisa dipamerkan dalam pameran 'Hangeul I Met.'
"자세히 보아야 예쁘다" yang berarti "Akan terlihat lebih indah jika dilihat lebih dekat." Kalimat ini berasal dari puisi Korea Pulkkot 풀꽃 yang ditulis oleh penyair Na Tae-joo. (Maulia Resta)
Ceritakan tentang inspirasi atau ide karya Anda.
Maulia: Saya merasa perlu menyajikan foto yang lebih unik dan bermakna untuk kontes ini. Suatu hari, ibu saya mengajak saya dan saudara perempuan saya untuk makan di luar dan menikmati waktu bersama. Pada saat itu di Indonesia, masih ada peraturan yang mewajibkan penggunaan masker saat berada di luar. Ketika hendak memakai masker, dan melihat cermin, tiba-tiba muncul ide di kepala saya, "Haruskah saya melukiskan beberapa kata di masker ini?"
Setelah memikirkan tentang keluarga saya yang sempurna dengan ketidaksempurnaannya, saya memutuskan untuk menuliskan sebuah puisi di masker dan dibagi menjadi tiga bagian agar ibu dan saudara perempuan saya juga bisa menggunakannya, seperti masker pasangan. Puisi yang saya lukiskan adalah "자세히 보아야 예쁘다" yang secara harfiah memiliki makna "Akan terlihat lebih indah jika dilihat lebih dekat." Kalimat ini berasal dari puisi Korea
Pulkkot 풀꽃 yang ditulis oleh penyair Na Tae-joo. Menurut saya, karya ini cukup menarik dan akhirnya karya foto ini tercipta.
Nindy: Ide karya saya berasal dari pemikiran sederhana: "Bagaimana kalau hangeul bisa mewakili berbagai emosi manusia? Dari situlah lahir karya saya yang berjudul "Hangeul: The Language of Emotions." Saya mengekspresikan perasaan seperti senang, sedih, dan marah melalui animasi stop-motion dengan elemen huruf hangeul. Saya ingin menunjukkan bahwa hangeul bukan hanya sekedar tulisan, tetapi juga bisa jadi medium ekspresi yang kaya akan makna dan perasaan.
Apakah kalian akan mengikuti kontes ini lagi pada tahun 2025? Apa yang kalian nantikan dari kontes ini pada tahun ini?
Maulia: Jika saya menemukan ide menarik yang bisa saya tuangkan dalam karya foto atau video, saya ingin sekali kembali berpartisipasi dalam kontes tahun ini. Walaupun kontes ini bukan hanya tentang menang, tetapi juga menunjukkan bagaimana kreativitas dan apresiasi terhadap hangeul semakin berkembang di dunia. Saya berharap tahun ini juga akan ada karya-karya luar biasa dari para peserta Indonesia yang dapat memenangkan penghargaan dan ditampilkan dalam pameran di Hangeul Museum, seperti karya Nindy yang memenangkan juara utama tahun lalu.
Nindy: Ya, Saya berencana untuk mengikuti lagi pada tahun 2025 ini, dan tentu saja saya sangat menantikan untuk melihat karya-karya unik dari peserta lain dari mancanegara.
Proses Nindy membuat stop-motion video menggunakan kata 'haengbok' yang berarti kebahagiaan. (Nindy Ratna)
Tips dan motivasi untuk teman-teman yang ingin mengikuti kontes ini.
Maulia: Setiap tahunnya kontes ini diikuti oleh banyak peserta, walau begitu, jangan takut untuk mencoba! Kontes ini bukan hanya tentang teknik fotografi, tetapi juga bagaimana kamu menyampaikan makna di balik foto yang diambil. Kalian juga bisa melihat karya-karya pemenang sebelumnya untuk menjadi sebuah inspirasi.
Nindy: Untuk teman-teman yang ingin ikut kontes ini, jangan takut untuk memulai. Temukan cara unik kalian sendiri untuk mengekspresikan rasa cinta terhadap hangeul. Entah itu lewat foto, seni, desain, atau video stop-motion seperti saya. Yang penting, jujur dengan ide kalian dan nikmati prosesnya. Terkadang, dari ide sederhana bisa lahir karya yang luar biasa. Semangat!
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.