Penulis: Wartawan Kehormatan Hanum Nur Aprilia dari Indonesia
Foto: Hanum Nur Aprilia
Dalam rangka merayakan bulan keluarga sekaligus memperingati Hari Guru Korea yang jatuh setiap 15 Mei, Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) menghadirkan program edukatif dan inspiratif bertajuk "Kuliah Khusus: Desain Ilustrasi pada Cover Buku Anak." Acara ini digelar pada Rabu (21/05/2025) di Culture Zone KOREA 360, Lotte Mall Jakarta.
KCCI menggelar "Kuliah Khusus: Desain Ilustrasi pada Cover Buku Anak" pada Rabu (21/05/2025) di Culture Zone KOREA 360, Jakarta.
Ilustrasi dalam buku anak memiliki peran penting dalam menyampaikan cerita dan nilai-nilai pendidikan secara visual. Acara ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap para guru yang sering menjadi inspirasi dalam cerita anak sekaligus memperkenalkan proses kreatif di balik ilustrasi buku anak kepada para peserta melalui perspektif seorang profesional.
Acara ini dibuka dengan perkenalan narasumber, Junissa Bianda, yaitu seorang ilustrator dan penulis buku anak asal Indonesia yang telah menorehkan prestasi di kancah internasional. Sejak memulai kariernya sebagai ilustrator lepas di tahun 2017, karya Junissa telah menghiasi lebih dari 50 buku anak di berbagai belahan dunia. Sejak tahun 2020, ia memulai debut sebagai penulis dengan menerbitkan seri buku anak Kareem Khaleel yang kini telah mencapai lima judul.
Ilustrator sekaligus penulis buku anak Junissa Bianda menjelaskan kepada peserta mengenai beberapa buku anak Korea yang telah dikenal dunia serta ciri khas yang diangkat dalam setiap karya tersebut.
Dalam sesi ini, Junissa menjelaskan bahwa buku anak Korea banyak mengangkat tema keluarga serta mengadopsi cerita rakyat yang sarat nilai tradisional. Para ilustrator buku anak Korea juga kerap menggunakan media tradisional dan memasukkan unsur budaya khas seperti seoye (kaligrafi Korea) ke dalam karya mereka. Ciri khas budaya yang kuat inilah yang membuat buku anak Korea mampu menarik perhatian dunia dan meraih berbagai penghargaan internasional.
Sebagai contoh, ilustrator Suzy Lee memenangkan Penghargaan Hans Christian Andersen yang kerap disebut sebagai "Nobel Sastra Anak" pada tahun 2022. Baru-baru ini, buku If You Want to Eat a Red Apple karya Jin Joo dan ilustrator Lee Ga Hee menjadi buku bergambar Korea pertama yang memenangkan Opera Prima dari BolognaRagazzi Awards. Sementara itu, Star Papa karya Han Dam Hee meraih CrossMedia Award di ajang Bologna Children's Book Fair, salah satu pameran buku anak terbesar di dunia.
Salah satu buku anak Korea yang menarik perhatian penulis berjudul The Strange Mom karya Baek Heena. Ia menggunakan karakter dari tanah liat polimer, menunjukkan kekayaan visual dan teknik ilustrasi yang unik.
Para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang terlihat antusias mengikuti sesi ini. Mereka menyimak penjelasan Junissa dengan penuh perhatian. Ketika sesi tanya jawab dibuka, berbagai pertanyaan pun bermunculan.
Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang meminta Junissa membandingkan buku anak Korea dan Indonesia. Junissa menjelaskan bahwa buku anak Korea memiliki ciri khas dalam pemilihan palet warna yang cenderung berwarna muda, lembut, dan minimalis. Hal ini berbeda dengan buku anak Indonesia atau negara lainnya yang cenderung menggunakan warna-warna cerah untuk menarik perhatian anak-anak.
Usai sesi utama, peserta dipersilakan melihat dan membaca buku cerita anak karya Junissa serta buku anak Korea yang telah disediakan oleh KCCI. Antusiasme peserta membuktikan bahwa buku cerita anak bukan hanya menjadi sarana edukasi bagi anak-anak, tetapi juga dapat diapresiasi sebagai karya seni oleh kalangan dewasa.
Karya pemenang 2025 Children's Drawing Contest bertema "Aku dan Hutan" dipamerkan di Culture Zone KOREA 360 Jakarta pada tanggal 19-31 Mei 2025 sebagai bagian dari kerja sama KCCI dan Korea-Indonesia Forest Center dalam mengapresiasi kreativitas anak-anak Indonesia.
Bersamaan dengan acara ini, di area Culture Zone juga tengah berlangsung "2025 Children's Drawing Contest Exhibition." Pameran yang berlangsung pada tanggal 19-31 Mei 2025 ini menampilkan karya para pemenang kontes menggambar bertema "Aku dan Hutan" yang diselenggarakan KCCI bersama Korea-Indonesia Forest Center (KIFC) pada tanggal 9 Mei lalu.
Sebagai penutup rangkaian acara, peserta diajak membuat bunga anyelir yang merupakan simbol khas Korea untuk mengungkapkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orangtua, guru, dan orang-orang terkasih.
Peserta membuat bunga anyelir untuk memperingati Hari Guru Korea dan memperkenalkan tradisi budaya Korea kepada masyarakat Indonesia.
Melalui acara ini, KCCI tidak hanya memperkenalkan dunia ilustrasi buku anak Korea, tetapi juga membuka ruang bagi publik untuk memahami nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Dari cerita rakyat hingga unsur visual yang khas, buku anak Korea menjadi refleksi dari tradisi yang kaya, tetapi tetap relevan dan menyentuh generasi masa kini.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.