Wartawan Kehormatan

2025.05.14

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian
Penulis: Wartawan Kehormatan Hanum Nur Aprilia dari Indonesia

Ujian kemahiran bahasa Korea atau Test of Proficiency in Korean (TOPIK) kembali digelar pada Minggu (11/05/2025). Ratusan peserta mengikuti TOPIK yang diselenggarakan serentak di empat kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Jakarta Indonesia Korean School (JIKS) menjadi salah satu lokasi resmi pelaksanaan TOPIK Paper Based Test (PBT) edisi ke-100 ini.

Jakarta Indonesia Korean School (JIKS) menjadi lokasi penyelenggaraan ujian kemahiran bahasa Korea di Jakarta. (Hanum Nur Aprilia)

Jakarta Indonesia Korean School (JIKS) menjadi lokasi penyelenggaraan ujian kemahiran bahasa Korea di Jakarta. (Hanum Nur Aprilia)


TOPIK terdiri dari dua jenis, yaitu TOPIK I untuk pemula (level 1 dan 2) dan TOPIK II untuk tingkat menengah hingga lanjutan (level 3 hingga 6). TOPIK I berlangsung selama 100 menit dan terdiri dari dua sesi, mendengar dan membaca. Pada TOPIK II, sesi menulis ditambahkan sehingga total waktu ujian adalah 3 jam.

Di Indonesia, ujian ini diadakan dua kali, yaitu di paruh pertama dan kedua tahun. Tidak sedikit peserta yang harus menunggu berbulan-bulan untuk bisa mengikuti ujian ini. Penulis sendiri sempat melewatkan tiga kali ujian sebelum akhirnya berhasil mendaftar.

Pendaftaran TOPIK di Indonesia dibuka sekitar dua hingga tiga bulan sebelum tanggal ujian dan biasanya langsung penuh hanya dalam hitungan hari, bahkan jam. Oleh karena itu, pengecekan rutin terhadap situs penyelenggara menjadi hal yang penting agar peserta tidak kehabisan kuota pendaftaran.

Suasana gerbang depan JIKS sebelum ujian TOPIK ke-100 yang diselenggarakan pada Minggu (11/05/2025) dimulai, peserta dibagi ke beberapa ruang kelas sesuai urutan nomor peserta. (Lim Ji-Eun)

Suasana gerbang depan JIKS sebelum ujian TOPIK ke-100 yang diselenggarakan pada Minggu (11/05/2025) dimulai, peserta dibagi ke beberapa ruang kelas sesuai urutan nomor peserta. (Lim Ji-Eun)


Ratusan peserta tampak memadati JIKS pada hari pelaksanaan ujian. Sebagian besar hadir lebih awal untuk menghindari risiko keterlambatan dan mempersiapkan diri secara mental menjelang dimulainya ujian. Sesi ujian dibagi menjadi dua, sesi pagi untuk TOPIK I dan sesi siang untuk TOPIK II.

Meski jumlah peserta terbilang banyak, pelaksanaan ujian TOPIK berjalan tertib dan lancar. Panitia acara mengatur alur masuk dengan cermat dan sigap membantu peserta yang kebingungan dalam mencari ruang ujian.

Sebelum ujian dimulai, pengawas memeriksa kelengkapan peserta dengan ketat dan semua alat elektronik wajib untuk dikumpulkan ke pengawas. Satu-satunya alat tulis yang boleh digunakan saat ujian disediakan oleh penyelenggara. Alat tulis ini berupa pulpen dua sisi, satu sisi untuk soal pilihan ganda dan sisi lain untuk soal menulis. Menariknya, setiap edisi ujian punya desain berbeda, sehingga kerap jadi cendera mata bagi para peserta ujian.

Tata cara dan peraturan ujian yang dipajang di dalam ruang kelas wajib dipatuhi seluruh peserta. (Lim Ji-Eun)

Tata cara dan peraturan ujian yang dipajang di dalam ruang kelas wajib dipatuhi seluruh peserta. (Lim Ji-Eun)


Lim Ji-eun adalah salah satu peserta TOPIK ke-100 yang penulis wawancarai. Ia menyebut bahwa bagian menulis menjadi tantangan tersulit dalam ujian kali ini. Menurutnya, jenis deskripsi grafik yang muncul pada soal berbeda jauh dari contoh-contoh yang pernah dipelajari sebelumnya.

Bagi banyak peserta, sesi menulis memang menjadi bagian yang paling menantang. Penulis sendiri merasakan kesulitan terbesar pada soal terakhir yang meminta peserta menulis esai sepanjang 600 hingga 700 karakter hangeul berdasarkan topik yang ditentukan. Dalam kondisi waktu yang terbatas, kemampuan mengatur waktu secara efektif menjadi sangat krusial.

Meskipun telah berlatih menulis secara rutin, suasana ruang ujian yang sunyi terasa menegangkan sehingga membuat tangan penulis gemetar selama sesi menulis. Namun, setelah berhasil mengisi seluruh lembar jawaban hingga kotak terakhir, penulis menyadari masih ada sedikit waktu tersisa. Kesempatan itu penulis manfaatkan untuk merapikan beberapa bagian agar tulisan lebih mudah terbaca oleh pemeriksa.

Peserta ujian TOPIK di Jakarta berhamburan keluar segera setelah ujian selesai. (Lim Ji-Eun)

Peserta ujian TOPIK di Jakarta berhamburan keluar segera setelah ujian selesai. (Lim Ji-Eun)


TOPIK bukan sekadar ujian, melainkan cerminan dari proses belajar yang panjang dan penuh dedikasi. Bagi penulis, mengikuti ujian ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menguji kemahiran bahasa, tetapi juga melatih disiplin dan konsistensi dalam belajar.

Bagi yang belum sempat mendaftar pada periode ini, ujian berikutnya dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun di empat tempat, yaitu JIKS di Jakarta, UPI di Bandung, UGM di Yogyakarta, dan WM KT&G Korean Center di Surabaya. Pastikan untuk memantau informasi pendaftarannya sejak dini dan mempersiapkan strategi belajar yang terarah untuk mencapai hasil yang optimal.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait