Penulis: Wartawan Kehormatan Hurum Maqshuro dari Indonesia
Foto: Hurum Maqshuro
Yunnori adalah sebuah permainan tradisonal Korea yang biasa dimainkan pada hari tahun baru Korea atau yang dikenal dengan Seollal. Permainan yunnori sudah dimainkan sejak sekitar 1.000 tahun lalu pada Era Tiga Kerajaan sekitar tahun 57 SM – 668 M. Meskipun yunnori adalah permainan tradisional khas pada perayaan Seollal, tetapi banyak juga yang memainkan permainan yunnori ini pada perayaan Chuseok. Pada dasarnya permainan ini menciptakan suasana seru dan menyenangkan ketika berkumpul bersama.
Permainan yunnori terdiri dari papan 'yut' yang mewakili empat arah, yaitu timur, barat, selatan, dan utara. Untuk menjalankan permainan yunnori, dibutuhkan empat stik yut yang melambangkan empat musim yang ada di Korea.
Stik yut ini memiliki sisi datar dan sisi bulat, serta memiliki lima kombinasi nilai yang berbeda dari hasil pelemparan stik yut, yaitu do memiliki nilai satu langkah, gae untuk dua langkah, geol untuk tiga langkah, yut untuk empat langkah, dan mo untuk lima langkah. Setiap nilai dari stik yut ini mewakilkan hewan ternak, yaitu babi (do), anjing (gae), kambing (geol), sapi (yut), dan kuda (mo).
Hewan-hewan tersebut merupakan aset besar bagi masyarakat Korea di masa lalu dan merupakan hewan terpenting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Secara tidak langsung, permainan ini mengenalkan sejarah sekaligus budaya tradisional Korea.
Permainan yunnori ini bersifat permainan strategi yang terdiri dari 2 orang atau lebih, serta bisa dimainkan secara berkelompok. Permainan dimulai dengan menentukan siapa atau tim mana yang jalan terlebih dahulu dengan melempar stik yut dan mendapatkan skor tertinggi. Kemudian, secara bergantian, pemain melempar stik yut dan menjalankan 'mal' yang berarti 'kuda', yaitu sebuah token kecil yang dijalankan di atas papan yunnori dan setiap tim memiliki 4 token 'mal'.
Setiap tim berusaha memasukan mal ke dalam papan permainan yunnori dan menjalankan mal sesuai dengan skor yang didapat dari lemparan stik yut. Terdapat stasiun besar yang terletak di sudut-sudut dan di bagian tengah papan yunnori. Fungsi dari stasiun besar ini adalah sebagai jalan pintas bagi tim agar lebih cepat mengembalikan mal ke titik awal mulai permainan.
Pada permainan yunnori tim yang lebih dulu mengembalikan keempat mal ke titik awal mulai atau menyelesaikan putaran pada papan yunnori adalah pemenang dari permainan ini. Menariknya dari permainan ini, jika sebuah mal berada di stasiun yang telah diduduki oleh tim lawan, mal lawan akan dihapus dan dikembalikan ke posisi awal. Pada kondisi seperti ini, pemain mendapatkan kesempatan untuk melempat stik yut kembali.
Jika sebuah mal menduduki stasiun yang sudah diduduki oleh timnya sendiri, mal ini akan membentuk kelompok dan bergerak bersama ke stasiun-stasiun berikutnya sehingga menjadi lebih mudah dan cepat untuk kembali ke titik awal menyelesaikan permainan.
Pada suatu kesempatan penulis bermain yunnori bersama teman-teman sekelas bahasa Korea di institusi edukasi bahasa Universitas Nasional Pusan. Meskipun permainan ini hanya dikenalkan singkat dalam materi pelajaran, para pemelajar tidak hanya belajar bahasa Korea, tetapi juga mengalami langsung budaya tradisional Korea. Walaupun permainan ini bukan dimainkan saat perayaan Seollal, kegiatan bermain yunnori ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan permainan tradisional Korea kepada pemelajar asing.
Permainan dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Tim dibagi menjadi tim biru, kuning, dan merah. Pada permainan kali ini, agar menjadi lebih seru dan menarik, salah satu stik yut memiliki tanda 'kembali' sehingga jika tim melempar stik yut dan mendapatkan skor do dengan tanda 'kembali', mal pada tim tersebut harus mundur satu langkah.
Pada permainan yunnori pemain berharap mendapatkan skor mo agar token mal dapat menempati stasiun besar yang terletak di sudut papan yunnori. Dengan demikian, tim dapat mengambil jalan pintas sehingga dapat menyelesaikan permainan dengan cepat. Tim biru yang awalnya tertinggal, dengan cepat dapat memenangkan permainan karena beberapa kali mendapatkan skor yut dan mo.
Pada awalnya permainan ini dianggap sulit bagi para pemelajar asing. Namun, setelah memainkan permainan ini secara langsung, ternyata yunnori tidak sesulit yang dipikirkan. Meskipun sedikit sulit menghafal istilah skor 'do-gae-geol-yut-mo', permainan ini sangat menyenangkan. Kerja sama tim dalam menentukan strategi menjalankan mal, sangat diperlukan.
Melalui pengalaman ini, penulis memahami bahwa permainan tradisional yunnori yang biasanya dimainkan pada perayaan Seollal ini mengandung makna kebersamaan dan mengeratkan individu dalam kelompok atau keluarga melalui kerja sama tim.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.