Wartawan Kehormatan

2024.10.10

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian
Penulis: Wartawan Kehormatan Binar Candra Auni dari Indonesia
Foto: Binar Candra Auni


Popularitas K-Book di Indonesia yang kian meningkat memiliki peranan dalam memperkenalkan penulis Korea kepada masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Eje Kim yang merupakan seorang ahli geografi yang berbagi kisah dalam buku-bukunya yang menginspirasi.

Peta dan Imajinasi


Pada Jumat, 27 September 2024 penulis menghadiri peluncuran buku terjemahan Korea berjudul Map Power karya Eje Kim pada ajang pameran dan bazar buku internasional yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC). Buku ini adalah buku ketiganya yang diterbitkan di Indonesia setelah Happy Yummy Journey dan The Geography of Dream.

Suasana pameran dan bazar buku di Jakarta Convention Center

Suasana pameran dan bazar buku di Jakarta Convention Center.


Map Power mengajak pembaca untuk melihat peta bukan hanya sebagai petunjuk arah, tetapi juga sebagai sumber wawasan dan kreativitas. Melalui buku ini, Eje Kim membahas bagaimana peta dapat membuka cakrawala baru.

Mengatasi Tantangan Melalui Imajinasi

Perjalanan Eje Kim tidak selalu mulus. Ketika menulis Map Power, ia menghadapi tantangan yang berat, termasuk kehilangan ayahnya. Namun, ia percaya bahwa kesulitan bisa menjadi kesempatan. Seperti Aleksander Agung yang berasal dari desa, tetapi mampu menaklukkan dunia, Eje Kim berusaha mengubah kesulitan menjadi peluang untuk bertumbuh.

Ia percaya bahwa melalui konektografi—konektivitas geografis melalui teknologi informasi—kita dapat terhubung dengan masyarakat di seluruh dunia. Meskipun tempat-tempat di dunia terpisah secara fisik, teknologi informasi memungkinkan ide-ide kreatif dan aktualisasi diri berkembang tanpa batas geografis.

Kiri: Peluncuran buku Map Power. Kanan: Gelar wicara dan acara peluncuran buku dihadiri oleh para pelajar dan pecinta buku.

Kiri: Peluncuran buku Map Power. Kanan: Gelar wicara dan acara peluncuran buku dihadiri oleh para pelajar dan pencinta buku.


Eje Kim memahami bahwa tidak semua orang dengan mudah menggemari geografi karena dianggap membosankan dan penuh hafalan. Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita membayangkan tempat yang membuat kita bahagia dan menandainya di peta. Tanda-tanda tadi dapat menjadi motivasi untuk belajar lebih lanjut tentang geografi.

Selain itu, Eje Kim menganjurkan untuk menggunakan peta sebagai sumber inspirasi dengan melihatnya lalu membayangkan budaya, sejarah, dan cerita di balik setiap tempat. Mengaitkan geografi dengan minat pribadi seperti musik dan seni juga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.

K-Book yang Kian Diminati

Tak hanya karya-karya Eje Kim, gelombang minat terhadap K-Book di Indonesia semakin besar. Dari akhir September hingga awal Oktober 2024, penulis terkenal Kang Ji-young dan Kim Ho-yeon berkunjung ke tiga kota di Pulau Jawa untuk bertemu dengan para pembaca K-Book.

Selain itu, gelaran tentang K-Book yang telah menjadi agenda tahunan Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) juga akan diselenggarakan pada 11-13 Oktober 2024. Acara yang akan diselenggarakan di Korea 360 ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, di antaranya bedah buku bersama penulis ternama Sohn Won-pyung dan gelar wicara bersama penerjemah karya sastra Korea.

Acara yang mengusung K-Book tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan buku-buku terbaru dari Korea, tetapi juga menjadi ruang dialog budaya antara Korea dan Indonesia. Acara-acara tersebut menambah antusiasme dan memberikan kesempatan bagi pembaca Indonesia untuk lebih mengenal karya-karya dari Korea. Semangat eksplorasi yang dibawa oleh Eje Kim pun memotivasi generasi muda untuk menjelajahi dunia dan mewujudkan mimpi mereka.

K-book tampak di banyak sudut pameran dan bazar buku internasional di Jakarta

K-book tampak di banyak sudut pameran dan bazar buku internasional di Jakarta


Sebagai pembaca K-book, penulis merasakan besarnya pengaruh buku dalam memperluas wawasan tentang dunia. Melalui K-book, penulis menemukan perspektif baru dan nilai-nilai budaya Korea. Buku-buku tersebut tidak hanya menyajikan cerita atau gagasan yang menarik, tetapi juga mengajak penulis untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan.

Penulis berharap buku dan sastra dapat menjadi jembatan pertukaran budaya yang kokoh antara Korea dan Indonesia. Pada akhirnya melalui buku, kita diajak untuk tidak hanya memahami dunia di sekitar kita, tetapi juga diri kita sendiri. Semoga dengan membaca, kita dapat menemukan inspirasi dari karya-karya yang kita nikmati.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait